“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu
dengan sebagian
ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan.
Dan, berikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang sabar”
(QS Al-Baqarah:155)
Puasa
hari pertama nampak anak-anak masih terlihat lesu, belum ceria. Maka pukul
11.00 sudah minta tidur siang. Sambil menemaninya tidur, saya bisikan sesuatu
motivasi. Bahwa rasa lapar dan haus saat kita puasa merupakan cermin keimanan
kita. Maka kita wajib bersyukur karena masih dapat merasakan nikmatnya sahur
dan indahnya berbuka puasa. Karena sesungguhnya banyak saudara kita di luar
sana setiap hari merasakan lapar dan haus tidak hanya saat puasa saja. Mereka
setiap hari hidup dalam kekurangan. Maka salah satu hikmah berpuasa agar kita
mempunyai empati kepada mereka yang kekurangan. Si bungsu mengangguk-angguk
kemudian terlelap tidur.
Setelah
ia tertidur, waktu luang saya gunakan untuk menyempurnakan laporan kinerja
sambil mencuci baju. Memang hari ini Libur Permulaan Puasa (LPP) jadi kegiatan
hanya mengerjakan administrasi laporan kinerja. Waktu terus beranjak hingga
menunjukkan pukul 14.15 menit. Waktunya memulai memasak untuk persiapan berbuka
keluarga. Hari ini akan memasak sayur bayam, kecambah dan kemangi. Untuk lauk
menggunakan tempe goreng dan lele. Tidak lupa sambal favoritnya sambal teri.
Untuk sambal teri cukup menggunakan bawang putih, bawang merah, cabe dan teri.
Semua bumbu digoreng dan dilembutkan pada lemper/cobek.
Biasanya ketika berempat selalu menyiapkan menu beda antara buka dan sahur.
Namun karena kakak tidak ada di rumah, cukup satu menu untuk buka dan sahur.
Menurut
jadwal imsakiyah wilayah Trenggalek, maghrib bertepatan pukul 17.34 WIB. Untuk
itu selalu mengingatkan si bungsu untuk melaksanakan adab berbuka puasa. Karena
adab ini akan memberikan keberkahan dan menyempurnakan ibadah puasa bahkan
sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita. Adab berbuka yang pertama menyegerakan berbuka puasa.
Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: ”Sesungguhnya
hamba-hambaKu yang paling Kucintai ialah yang lebih menyegerakan berbuka
puasa”. (HR Ahmad dan Tirmidzi).
Adab
yang kedua adalah berdoa sebelum berbuka
puasa. Karena berdoa pada waktu berbuka menjadi salah salah satu mudahnya doa dikabulkan.
Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:’’Sesungguhnya doa orang yang
berpuasa pada waktu berbuka tidak ditolak”.(HR Ibnu Majah) Untuk yang ketiga adalah memakan kurma dan air putih. Hadits yang diriwayatkan Anas Bin Malik RA yang artinya:”Rasulullah SAW berbuka
dengan dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan
kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum satu tegukan air.” Setelah mengonsumsi
kurma/seteguk air kemudian segera menunaikan ibadah sholat maghrib. Kurma
sekarang mudah didapatkan di pasar, di toko terdekat atau mart sekitar. Kurma ini
memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Selain untuk menambah energi juga baik
untuk menyehatkan sistem pencernaan. Air putih juga bermanfaat untuk menangkal
racun yang masuk ke dalam tubuh dan bermanfaat dalam proses penyerapan
sari-sari makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar