Kemarin
mendapat telepon dari Pak RT, menanyakan kapan saya megengan. Karena H-3 bulan Ramadhan belum mengadakan megengan. Menurut Pak RT hanya keluarga
saya yang belum megengan. Dengan
tertawa lepas suami menjawab H-1. Begitu dekat persahabatan dengan Pak RT
sampai mengingatkan waktu megengan.
Memang Beliau orangnya sangat familiar, lucu dan menyenangkan. Kadang Beliau
memberi ikan hasil mancing dari rawa, waduk atau sungai. Megengan ini adalah salah satu tradisi di desaku untuk menunjukkan
kegembiraan menyambut Ramadhan. Kegiatan lainnya adanya tilawah Alquran,
membersihkan lingkungan, membersihkan makam dan berdoa di makam keluarga
masing-masing warga. Itulah kegembiraan warga menyambut Ramadhan.
Bulan
Ramadhan, bulan yang istimewa. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan mulia
penuh berkah. Warga masyarakat menyambutnya dengan semangat dan gembira.
Kegembiraan tersebut sebagai adab menyambut bulan suci Ramadhan. Bahkan warga
berdoa dan memohon pada Allah untuk bisa dipertemukan dengan bulan suci
Ramadhan. Kabar gembira datangnya bulan Ramdhan telah dijelaskan dalam sebuah
hadits yang artinya:” Telah datang kepada
kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian untuk
berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu neraka (Jahim)
ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih
baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka
sungguh ia terhalangi.”
Sedangkan
sahabat saya lebih memilih memberi makanan pada warga yang melaksanakan ibadah
sholat di masjid dekat rumahnya. Warga sekitar masjid bergiliran mendaftar diri
untuk memberi buka puasa. Sehingga sebulan penuh warga sekitar makan bersama.
Biasanya disajikan dipiring, karena pandemi disiapkan berupa nasi kotak. Beliau mengutip
sebuah sabda Rasulullah SAW yang artinya: Allah
memberi pahala kepada orang yang memberi buka
puasa meskipun hanya dengan seteguk susu atau satu biji kurma atau
seteguk air. Barang siapa yang membuat kenyang orang berpuasa, maka Allah akan
memberikan minum dari telagaku satu kali
minuman yang tidak akan pernah membuatnya haus sampai ia masuk surga. (HR Huzaimah,
Al-Baihaqi).
Dan
tidak lupa malam ini saya mengingatkan anak sulung saya yang ada di Jakarta.
Untuk membeli makan saur setelah melaksanakan shalat tarawih. Di awal bulan Ramadhan
ini panjang doa yang saya panjatkan.
Semoga puasa ditahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Menjadikan pribadi
yang lebih baik, bijak dan dekat dengan keluarga. Ramadhan tahun ini sebagai
momentum bertaubat dan beribadah. Semoga dipermudah urusan dan dijauhkan dari
kemaksiatan. Semoga Ramadhan ini mampu meningkatkan ketaqwaan. Sesungguhnya tujuan
utama diwajibkan puasa Ramadhan agar umat
manusia bertaqwa.
Mantabbb bu, luarbiasa...
BalasHapusTerimakasih Mas Alif Fatkhur Rohman. Atas motivasi dan kunjungannya.
BalasHapus