Jumat, 16 April 2021

BAITI JANNATI

 

“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.

Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah.”

(HR. Muslim)

 


Tanggal 16 April 2021, puasa telah memasuki hari keempat,  anak-anak kelas 1, 2 dan 3 masuk untuk  melaksanakan kegiatan keagamaan. Mulai belajar  tata cara berwudhu, shalat dhuha sampai membaca Alquran. Mereka nampak sangat kegirangan bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Sudah hampir satu tahun mereka belajar dari rumah. Hanya sesekali ke madrasah. Jika ada kegiatan paling lama satu jam mereka berkumpul di MIM Kamulan. Namun kali ini mereka belajar bersama selama 2 jam 15 menit. Mereka akan meramaikan rumah kedua (MIM Kamulan) dengan bacaan Alquran. Rumah pertama mereka adalah rumah ayah bundanya. Tempat sedari masih dalam buaian mereka diasuh orang tuanya. Rumah keduanya adalah madrasahnya. Tempat pertama mereka mengeja huruf dan angka.

Rumah mereka mayoritas tergolong mewah. Madrasah mereka di MIM Kamulanpun tergolong megah sekecamatan Durenan. Namun rumah atau madrasah yang indah, bukanlah bangunan yang sekedar bagus bentuknya. Tapi ternyata rumah/madrasah yang senantiasa dibacakan Alquran. Rumah atau madrasah yang tidak dibacakan Alquran layaknya kuburan. Untuk itu para guru berusaha mengenalkan Allah sejak dini kepada mereka. Sebenarnya dengan membimbing mereka menuju ketaqwaan, apapun aktivitas anak-anak di rumah maupun di madrasah akan bernilai ibadah dan berpahala. Dampak ketaqwaan pun akan terpancar dari diri siswa baik di rumah maupun di madrasah. Mengenal Allah dari dekat dengan kegiatan keagaman.

Dengan mengenal Allah dari dekat dengan kegiatan keagaman di madrasah. Maka akan terpancar keimanan. Imbasnya terpancar keimanan pada guru dan wali murid. Pancaran keimanan kepala madrasah, para guru, orang tua dan anak-anak akan terpantul pada setiap lorong-lorong rumah dan madrasah sehingga tercipta ketentraman jiwa, kenyamanan, keharmonisan, keakraban dan kedamaian para penghuninya. Bukan sekedar kemegahan dan kelengkapan sarana dari bangunan tersebut. Suasana tersebut terwujud jika penghuninya mengenal Allah lebih dekat dengan ibadah shalat, membaca Alquran dan bersedekah. Maka kemarin pukul 07.45 anak-anak perempuan berwudhu sesuai tuntunan Rasulullah yang dibimbing oleh para Ustadzah. Sedangkan anak laki-laki dibimbing oleh para Ustadz. Kemudian mereka akan menjalankan ibadah sholat dhuha. Dengan bimbingan ustadz dan  ustadzahnya mereka segera melaksanakan tilawah Alquran. Tepat pukul 10.30 anak-anak melanjutkan kegiatan dengan murajaah juz 30.



Pada pukul 10.00 dua orang siswa mendapat giliran menghafal beberapa surat dari Juz 30 pada studio MIM Kamulan. Kegiatan ini akan dilakukan selama bulan Ramadhan. Dan tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek. Hasil belajar belajar mereka akan dipost pada chanel youtube MIM Kamulan setelah proses editing. Namun tujuan utama kegiatan ini bukan sekedar mengisi chanel youtube. Tujuannya lebih mulia dalam dari itu. Yang utama adalah meramaikan madrasah sehingga terasa lebih nyaman dan penuh keberkahan. Tidak seperti kuburan yang dipenuhi syetan. Lebih jauh lagi siswa akan terbiasa beribadah di rumah, sehingga rumah mereka yang indah menjadi damai bak surga. Baiti Jannati. Rumahku Surgaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar