“Jangan kalian
jadikan rumah kalian seperti kuburan.
Sesungguhnya
syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah.”
(HR. Muslim)
Tanggal
16 April 2021, puasa telah memasuki hari keempat, anak-anak kelas 1, 2 dan 3 masuk untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. Mulai
belajar tata cara berwudhu, shalat dhuha
sampai membaca Alquran. Mereka nampak sangat kegirangan bertemu dengan
sahabat-sahabatnya. Sudah hampir satu tahun mereka belajar dari rumah. Hanya
sesekali ke madrasah. Jika ada kegiatan paling lama satu jam mereka berkumpul
di MIM Kamulan. Namun kali ini mereka belajar bersama selama 2 jam 15 menit.
Mereka akan meramaikan rumah kedua (MIM Kamulan) dengan bacaan Alquran. Rumah
pertama mereka adalah rumah ayah bundanya. Tempat sedari masih dalam buaian
mereka diasuh orang tuanya. Rumah keduanya adalah madrasahnya. Tempat pertama
mereka mengeja huruf dan angka.
Rumah
mereka mayoritas tergolong mewah. Madrasah mereka di MIM Kamulanpun tergolong
megah sekecamatan Durenan. Namun rumah atau madrasah yang indah, bukanlah
bangunan yang sekedar bagus bentuknya. Tapi ternyata rumah/madrasah yang
senantiasa dibacakan Alquran. Rumah atau madrasah yang tidak dibacakan Alquran layaknya
kuburan. Untuk itu para guru berusaha mengenalkan Allah sejak dini kepada
mereka. Sebenarnya dengan membimbing mereka menuju ketaqwaan, apapun aktivitas
anak-anak di rumah maupun di madrasah akan bernilai ibadah dan berpahala.
Dampak ketaqwaan pun akan terpancar dari diri siswa baik di rumah maupun di
madrasah. Mengenal Allah dari dekat dengan kegiatan keagaman.
Dengan
mengenal Allah dari dekat dengan kegiatan keagaman di madrasah. Maka akan
terpancar keimanan. Imbasnya terpancar keimanan pada guru dan wali murid. Pancaran
keimanan kepala madrasah, para guru, orang tua dan anak-anak akan terpantul
pada setiap lorong-lorong rumah dan madrasah sehingga tercipta ketentraman
jiwa, kenyamanan, keharmonisan, keakraban dan kedamaian para penghuninya. Bukan
sekedar kemegahan dan kelengkapan sarana dari bangunan tersebut. Suasana tersebut
terwujud jika penghuninya mengenal Allah lebih dekat dengan ibadah shalat,
membaca Alquran dan bersedekah. Maka kemarin pukul 07.45 anak-anak perempuan
berwudhu sesuai tuntunan Rasulullah yang dibimbing oleh para Ustadzah.
Sedangkan anak laki-laki dibimbing oleh para Ustadz. Kemudian mereka akan
menjalankan ibadah sholat dhuha. Dengan bimbingan ustadz dan ustadzahnya mereka segera melaksanakan
tilawah Alquran. Tepat pukul 10.30 anak-anak melanjutkan kegiatan dengan
murajaah juz 30.
Pada
pukul 10.00 dua orang siswa mendapat giliran menghafal beberapa surat dari Juz
30 pada studio MIM Kamulan. Kegiatan ini akan dilakukan selama bulan Ramadhan.
Dan tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek. Hasil belajar belajar mereka akan dipost
pada chanel youtube MIM Kamulan
setelah proses editing. Namun tujuan utama kegiatan ini bukan sekedar mengisi chanel youtube. Tujuannya lebih mulia dalam
dari itu. Yang utama adalah meramaikan madrasah sehingga terasa lebih nyaman
dan penuh keberkahan. Tidak seperti kuburan yang dipenuhi syetan. Lebih jauh
lagi siswa akan terbiasa beribadah di rumah, sehingga rumah mereka yang indah
menjadi damai bak surga. Baiti Jannati. Rumahku Surgaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar