Senin, 08 Februari 2021

Menemukan Ilmu dari Kombinasi Apik Pemateri Idealis dan Pemateri Membumi

 

Ketika bergabung dengan kopdar SPK hari kedua, bertepatan sesi anggota group SPK daerah memperkenal diri. Sempat mendengarkan Mas Woko memperkenalkan diri dilanjutkan teman-teman yang lain. Acara dilanjutkan pengurus SPK pusat memperkenalkan diri dan menyampaikan kesan pesan kegiatan hari pertama. Seorang pengurus pusat menyampaikan kesan terhadap perkembangan literasi SPK. Menurutnya progres kegiatan literasi SPK mulai meningkat. Untuk itu kegiatan SPK harus terus berkembang. Kegiatan yang sifatnya literasi harus nyambung dengan literasi era klasik. Jangan putus keilmuan/intelektual dengan para cendekiawan sebelumnya. Kegiatan hari pertama sangat mengesankan, karena SPK pusat mampu memadukan pola pikir Bu Nurul dan Gus Ulil.  Bu Nurul memberi motivasi tentang teknik menulis. Sedangkan Gus Ulil menyuarakan tentang menemukan idola penulis yang berkualitas, gaya menulis, ruh dalam menulis dan ciri khas penulis. Ciri  khas penulis mudah sekali dikenali oleh pembaca. Karakter penulis tersebut akan diketahui pembaca, setelah membaca 3 paragraf bukunya. Untuk itu tulisan yang bagus sebaiknya direview dan share agar memberi inspirasi kepada anggota SPK. Demikian tadi sambutan Bapak Zaprulkhan. Terakhir pesan Beliau jangan berhenti membaca buku berkualitas. Buku karya para cendekiawan terdahulu.

Untuk penulis pemula terutama yang di SPK daerah bisa mengikuti paparan Bu Nurul. Sedangkan yang pengurus SPK pusat bisa mengikuti jejak Gus Ulil yang sarat idealisme. Tulisan berdasarkan riset yang utuh. Meskipun hanya mampu menerapkan harapan Gus Ulil 20% saja. Agar level SPK terangkat. Menghadirkan idealisme. Yang bisa mengikuti Gus Ulil sangat baik, jika belum mampu  bisa mengikuti Bu Nurul. Sedangkan Ibu Rita Audriyanti terkesan dengan perkembangan SPK. Perkembangan yang cukup bagus, memiliki cabang dibeberapa daerah. Mempunyai jadwal menulis wajib dan menulis sunah. Beliau yakin kehadiran SPK sangat bermanfaat. Yang di daerah sinyalnya cerah, moncer. Beliau juga menyatakan narasumber sehebat apapun jika kita tidak melangkah, kurang bermakna. Bergabung dengan group menulis akan meningkatkan kemampuan literasi. Harapan Beliau semoga SPK semakin solid semakin terarah. Merasa mendapat motivasi.

Dalam sambutannya Bapak Muhammad Chirzin mengatakan perlunya saling menguatkan. Salah satunya melalui SPK award. Kegiatan tersebut dalam rangka mempromosikan SPK, baik award pada kategori tulisan ilmiah maupun populer. Tahun ini SPK akan mengapresiasi/memberi testimoni penulis yang menginspirasi. Bak pepatah sambil menyelam menangkap ikan. Memuliakan orang kita ikut mulai. Mempromosikan tokoh maka kita akan tercerahkan. Ketika saling mengagumi, mengidolakan, dan meneladani. Beliau pernah membaca buku Gunawan Muhammad yang memberikan pesan jangan mengulangi bahasa, penulis lainnya dengan istilah ekonomi bahasa.

 Menurut Bapak Marjuki SPK merupakan group yang sangat bergengsi. Kelompok orang-orang hebat. Yang bisa diikuti oleh oleh kalangan manapun. Literasi di SPK bisa dikembangkan baik karya berupa pantun, puisi, artikel maupun pembuatan buku. Kadang ketika membuat puisi hanya berupa curahan hati dan mengutamakan rima. Padahal ada ketentuan lain yang perlu dipahami seorang penulis puisi. Para penulis pemula membutuhkan masukan dari pendekar literasi. Kadang pendekar merasa tulisan terbaik, merasa gagasannya paling benar. Agar SPK lebih terkenal dapat dikoneksikan dengan IGI. Karena instrumen IGI sangat menarik dan ada ketertarikan dengan literasi. Pengurus IGI Bapak  Febry Suprapto ikut menyumbangkan kesan bahwa progres SPK luar biasa. Namun group SPK belum maksimal dalam mengasah asanya. Berharap ada tulisan yang lebih ke sastra. Menurutnya komentar yang membangun perlu agar tulisan lebih meningkat. Senior lebih berpengalaman. Sedangkan terkait pemateri kemarin kesan beliau adalah Gus Ulil cukup idealis sedangkan Bu Nurul lebih membumi. Kombinasi yang bagus.

6 komentar: