Sejak kemarin sibuk
dengan kegiatan si bungsu. Karena ia direkomendasikan Ustadzahnya untuk
mengikuti pra munaqosah Juz 30. Kelihatan ia kurang percaya diri. Karena Surat
An-Naba’ masih belum tuntas. Kelihatan ia mencoba untuk menolak permintaan
Ustadzahnya. Kemarin ia unjuk argumentasi dengan ibunya. Padahal ini kesempatan
emas. Jika hari ini tidak maju pra munaqosah. Maka ia akan maju setahun lagi. Ia
mencoba meyakinkan saya dengan alasan belum
tuntas surat terakhir, Ustadzah pengujinya teliti terkait panjang pendek
bacaan, tajwid dan lain-lain. Kemampuan berbicara yang tidak saya temui pada
kakaknya. Alhamdulillah dengan memberikan penjelasan logis ia mau uji coba munaqosah
pada pendampingnya. Sekaligus hari ini mau berangkat pra munaqosah. Kebahagiaan
yang tak terkira. Setelah pulang sekolah ( WFO 50%), segera menjemput ia di
sekolahnya. Senyumnya mengembang indah, mungkin tidak banyak kendala.
Setelah melepas lelah
sebentar. Teringat tugas membuat kata pengantar untuk buku mandiri ketiga. Buku
sederhana tentang pengalaman mengajar. Tugas rumah mendampingi belajar daring sudah selesai. Menginput PH siswa kelas VI sudah usai. Maka malam ini tepat pukul 22.19 WIB
kata pengantar saya tulis. Sengaja saya unggah di blog semoga ada kritik dan saran dari
sahabat blogger.
Pengantar Penulis
Assalamu’alaykum
Waramatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat
menyelesaikan buku ini dengan lancar. Hanya dengan lidunganNya sampai saat ini, kita masih
diberikan kasih sayang, kemudahan, dan kesehatan sehingga mampu melaksanakan
tugas sebagai pendamping belajar siswa. Atas kehendakNya pula buku sederhana
ini, dapat diterbitkan agar dapat menyimpan sejarah pengalaman guru mendidik di
era new normal. Agar pengalaman langka ini tidak lenyap begitu saja.
Buku ini ditulis
untuk mengabadikan kenangan mengabdi di masa pandemi. Mengabadikan pengabdian
guru dalam membimbing siswa melaksanakan pembelajaran daring dan luring. Menuliskan
pengalaman guru membimbing siswa dalam jangka waktu hampir satu tahun. Tetap
belajar dan mengajar di tengah mengganaskan paparan covid-19. Dalam buku ini
tersirat pengalaman guru menerapkan kiat-kiat membimbing siswa memahami materi
secara virtual. Tidak hanya dengan pemberian tugas semata namun juga melatih
siswa mengikuti lomba menulis, KSMO, melakukan praktikum, melakukan pembiasaan
baik yang bermanfaat bagi siswa.
Melalui buku ini
semoga dapat menginspirasi pembaca untuk menulis pengalaman pribadinya. Dengan
menulis pengalaman pribadi dapat menorehkan sejarah perjuangan guru semasa menjalankan amanah negara. Terutama perjuangan guru menjaga imun dan iman agar aman dalam menjalankan tugasnya. Liku-liku mengajar di masa pandemi yang penuh suka duka ini harus dibukukan. Untuk membuktikan guru tetap
berupaya hadir baik secara luring maupun virtual agar tetap terjadi
pembelajaran. Meskipun kini, jarak kita dengan covid-19 hanya selesai benang.
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Semoga bermanfaat.
Trenggalek,
15 Pebruari 2021
Muslikah
Bagus sekali...
BalasHapusTerimakasih motivasinya dan kunjungannya Ustadz Abbuzahra
HapusTetap semangat Bu Muslikah
BalasHapusTerimakasih motivasi dan kunjungannya Ibu
Hapus