Kamis, 25 Februari 2021

Membuat Indikator Soal dari IPK

 

Kembali mengulik kegiatan webinar dua hari yang lalu tentang Membuat Soal Ujian Madrasah kelas VI. Setelah guru memahami materi yang digunakan untuk UM, yakni materi kelas IV, V, VI. Maka selanjutnya memahami alur membuat soal, dengan cara menentukan KD/materi esensial. Dalam memahami KD ada dua hal penting yang perlu dicermati yakni level kognitif dan cakupan isi. Setelah mengetahui hal tersebut, langkah berikutnya memilih kata kerja operasional yang tepat untuk digunakan membuat indikator soal.

Indikator soal

Dalam membuat indikator soal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain tertera di bawah ini:

1.    Setidaknya terdiri atas kondisi sebjek dan perilaku.

Yang dimaksud subjek pada pernyataan di atas adalah peserta didik. Peserta didik harus melakukan apa dalam indikator soal tersebut.

2.    Perilaku dinyatakan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur.

Sebaiknya guru tidak menggunakan kata kerja seperti memahami dan mengenal. Memahami tidak bisa diukur, kepahaman setiap siswa berbeda. Sebaiknya menggunakan kata kerja yang dapat diukur.

2. Indikator dapat bersifat spesifik/tertutup sehingga setiap indikator menghasilkan soal yang spesifik.

Indikator ada 2 jenis, yakni indikator terbuka dan indikator tertutup. Jika ingin membuat satu paket soal maka sebaiknya membuat indikator harus spesifik.

Contohnya : Menentukan luas segi empat dengan ukuran yang sudah ditentukan.

3. Indikator dapat juga bersifat terbuka sehingga setiap indikator menghasilkan sejumlah soal yang berbeda tetapi mengukur kemampuan setara. Biasanya digunakan jika ingin membuat beberapa paket soal. Seperti paket UM utama, paket UM cadangan dan susulan.

Agar para pembuat kisi-kisi dan soal lebih memahami tugas, maka ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatian yakni:

1.  Indikator yang terdapat dalam silabus atau RPP tidak selalu otomatis bisa menjadi Indikator butir soal. Jika di RPP IPKnya gemuk maka bisa diurai menjadi indikator butir soal.

2. Indikator yang dikembangkan dalam RPP dan silabus adalah indikator ketercapaian  tujuan pembelajaran

3.  Indikator dalam kisi-kisi penulisan butir soal merupakan indikator untuk penyusunan butir soal

Kompetensi Dasar dan IPK pada RPP

Di bawah ini merupakan contoh Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian  Kompetensi (IPK) pada rencana pelaksanaan pembelajaran di madrasah:

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif

3.2.1.Menentukan hasil operasional penjumlahan bilangan bulat negatif dan sifat-sifatnya.

3.2.2.Menentukan hasil operasi pengurangan bilanganbulat yang melibatkan bilangan bulat negatif

3.2.3.Menentukan hasil operasi perkalian bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat negatif dan sifatnya.

3.2.4.Menentukan hasil operasi pembagian bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat negatif.

3.2.5Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.

 

Penjabaran IPK  menjadi indikator soal

Dari 4 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada tabel di atas dipilih IPK yang ketiga atau  3.2.3  untuk dijadikan indikator soal, sehingga menjadi seperti di bawah ini:

Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Soal

3.2.3.Menentukan hasil operasi perkalian bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat negatif dan sifatnya.

    

       . 1. Menentukan hasil perkalian dua bilangan bulat       berbeda tanda

       2.  Menentukan hasil perkalian dua bilangan bulat        negatif

           3. Membandingkan hasil perkalian dua bilangan        berbeda tanda (HOTS)

         4. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan             dengan   operasional perkalian bulat negatif     (HOTS)

Jadi IPK gemuk bisa menjadi beberapa indikator soal, dan tentunya menjadi 4 soal ujian madrasah.

2 komentar: