Kembali
mengulik kegiatan webinar dua hari yang lalu tentang Membuat Soal Ujian
Madrasah kelas VI. Setelah guru memahami materi yang digunakan untuk UM, yakni
materi kelas IV, V, VI. Maka selanjutnya memahami alur membuat soal, dengan
cara menentukan KD/materi esensial. Dalam memahami KD ada dua hal penting yang
perlu dicermati yakni level kognitif dan cakupan isi. Setelah
mengetahui hal tersebut, langkah berikutnya memilih kata kerja operasional yang
tepat untuk digunakan membuat indikator soal.
Indikator soal
Dalam
membuat indikator soal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
tertera di bawah ini:
1. Setidaknya
terdiri atas kondisi sebjek dan perilaku.
Yang dimaksud subjek
pada pernyataan di atas adalah peserta didik. Peserta didik harus melakukan apa
dalam indikator soal tersebut.
2. Perilaku
dinyatakan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur.
Sebaiknya guru tidak
menggunakan kata kerja seperti memahami dan mengenal. Memahami tidak bisa
diukur, kepahaman setiap siswa berbeda. Sebaiknya menggunakan kata kerja yang dapat
diukur.
2. Indikator
dapat bersifat spesifik/tertutup sehingga setiap indikator menghasilkan soal
yang spesifik.
Indikator ada 2 jenis,
yakni indikator terbuka dan indikator tertutup. Jika ingin membuat satu paket
soal maka sebaiknya membuat indikator harus spesifik.
Contohnya : Menentukan
luas segi empat dengan ukuran yang sudah ditentukan.
3. Indikator
dapat juga bersifat terbuka sehingga setiap indikator menghasilkan sejumlah
soal yang berbeda tetapi mengukur kemampuan setara. Biasanya digunakan jika ingin
membuat beberapa paket soal. Seperti paket UM utama, paket UM cadangan dan
susulan.
Agar para pembuat kisi-kisi dan soal lebih
memahami tugas, maka ada beberapa catatan
penting yang perlu diperhatian
yakni:
1. Indikator yang terdapat dalam silabus atau RPP tidak selalu otomatis bisa menjadi Indikator butir soal. Jika di RPP IPKnya gemuk maka bisa diurai menjadi indikator butir soal.
2. Indikator yang dikembangkan dalam RPP dan silabus adalah indikator ketercapaian tujuan pembelajaran
3. Indikator dalam kisi-kisi penulisan butir soal merupakan indikator untuk penyusunan butir soal
Kompetensi Dasar dan IPK pada RPP
Di bawah ini
merupakan contoh Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada
rencana pelaksanaan pembelajaran di madrasah:
Kompetensi
Dasar |
Indikator
Pencapaian Kompetensi |
3.2 Menjelaskan dan
melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang
melibatkan bilangan bulat negatif |
3.2.1.Menentukan
hasil operasional penjumlahan bilangan bulat negatif dan sifat-sifatnya. 3.2.2.Menentukan
hasil operasi pengurangan bilanganbulat yang melibatkan bilangan bulat
negatif 3.2.3.Menentukan
hasil operasi perkalian bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat negatif
dan sifatnya. 3.2.4.Menentukan
hasil operasi pembagian bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat
negatif. 3.2.5Menentukan
hasil operasi campuran bilangan bulat. |
Penjabaran
IPK menjadi indikator soal
Dari 4 Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) pada tabel di atas dipilih IPK yang ketiga atau 3.2.3 untuk
dijadikan indikator soal, sehingga menjadi seperti di bawah ini:
Indikator
Pencapaian Kompetensi |
Indikator
Soal |
3.2.3.Menentukan
hasil operasi perkalian bilangan bulat yang
melibatkan bilangan bulat negatif dan sifatnya. |
. 1. Menentukan hasil perkalian dua bilangan bulat berbeda tanda 2. Menentukan hasil perkalian dua bilangan bulat negatif 3. Membandingkan hasil perkalian dua bilangan berbeda tanda (HOTS) 4. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasional perkalian bulat negatif (HOTS) |
Jadi IPK gemuk bisa menjadi beberapa
indikator soal, dan tentunya menjadi 4 soal ujian madrasah.
Jayyid bu.,,
BalasHapusTerimakasih Ustadz Muh. Imam Sanusi
BalasHapus