Tugas hari
ini adalah menemukan metode evaluasi kinerja. Metode ini memang penting
dilakukan oleh atasan terhadap bawahan. Evaluasi kinerja tidak hanya dilakukan
di karyawan sebuah perusahaan, tetapi juga dilakukan di bidang pendidikan yakni
terhadap pendidik. Secara terperinci metode tersebut sebagai berikut:
1. Metode
penilaian umpan balik 360-derajat
Menurut
Karmawidjadja (2007) metode 360 degree feedback adalah proses penilaian kinerja
dengan sumber penilaian berdasarkan perilaku guru serta
perilaku terhadap atasan, rekan kerja, bawahan bahkan kepada wali murid.
Proses
penilaian kinerja menggunakan metode 360 degree feedback dilakukan dengan
menilai atasan, bawahan serta peer atau rekan kerja. Penilaian 360 degree
feedback dilakukan setelah pelaksanaan Penilaian Akhir Kinerja (PAK).
Tahapan dan cara sistem online penilaian
kinerja 360 degree feedback: a) Membuka alamat web sistem manajemen kinerja b)
Melakukan login data karyawan. c) Apabila login sukses kemudian klik status dan
akan muncul halaman petunjuk penilaian. d) Karyawan dapat melakukan penilaian.
e) Muncul petunjuk penilaian 360 degree feedback f) Karyawan dapat mengisi
kuisoner multiple choice sesuai dengan identifikasi soft competence karyawan
yang dinilai.
2. Metode skala penilaian (rating
scales method)
Menurut Handoko
(1994:11) definisi metode skala penilaian penilaian kerja ialah cara untuk mengukur
segala kontribusi pada setiap karyawan didalam organisasi. Nilai yang paling
penting dalam penilaian kinerja ialah terkait dengan penetapan tingkat
kontribusi guru dengan kinerja yang dilakukan pada saat penyelesaian tugas yang
menjadi tanggung jawab guru.
Proses metode skala penilaian adalah: (1)mengidentifikasi tujuan-tujuan
penilaian spesifik, (2) menetapkan kriteria-kriteria dan mengomunikasikan
kepada para guru, (3)memeriksa pekerjaan yang dijalankan, (4) melakukan
penilaian, (5) mendiskusikan penilaian kepada gutu
Ahli lain menjelaskan
bahwa metode skala penilaian (rating scales method) adalah metode
penilaian kinerja yang menilai para karyawan berdasarkan factor-faktor
yang telah ditetapkan. Menggunakan pendekatan ini, para evaluator mencatat
penilaian mereka mengenai kinerja pada sebuah skala.Skala tersebut meliputi
beberapa kategori, biasanya dalam angka 5 sampai 7, yang didefinisikan dengan
kata sifat seperti luar biasa, memenuhi harapan, atau butuh
perbaikan. Meskipun sistem-sistem seringkali memberikan penilaian
keseluruhan, metode ini secara umum memungkinkan penggunaan lebih dari satu
kriteria kinerja. Untuk dapat menerima nilai luar biasa untuk
faktor seperti kualitas kerja.
3. Metode insiden kritis (critical
incident method)
Metode insiden kritis(critical incident
method)adalah metode penilaian kinerja yang
membutuhkan pemiliharaan
dokumen-dokumen tertulis mengenai tindakan-tindakan guru yang sangat
positif dan sangat negatif. Ketika
tindakan tersebut, yang disebut insiden kritis, mempengaruhi
efektivitas departemen secra signifikan, secara positif ataupun negatif,
kepala madrasah mencatatnya. Pada akhir periode penilaian, penilaian menggunakan catatan-catatan
tersebut bersama dengan data-data lainnya untuk mengevaluasi kinerja guru.
Dengan cara tersebut, penilaian
akan lebih cenderung mencakup keseluruhan periode evaluasi dan tidak berfokus
pada minggu-minggu atau
bulan-bulan terakhir saja.
Metode insiden kritis (critical
incident method) adalah metode penilaian kinerja yang membutuhkan pemiliharaan dokumen-dokumen
tertulis mengenai tindakan-tindakan guru yang sangat positif dan sangat
negatif. Ketika tindakan tersebut, yang disebut insiden kritis, mempengaruhi
efektivitas departemen secra signifikan, secara positif ataupun negatif,
kepala madrasah mencatatnya. Pada akhir periode penilaian, penilaian menggunakan
catatan-catatan tersebut bersama dengan data-data lainnya untuk mengevaluasi
kinerja guru. Dengan cara tersebut, penilaian akan lebih cenderung mencakup
keseluruhan periode evaluasi dan tidak berfokus pada minggu-minggu atau
bulan-bulan terakhir saja.
4. Metode esai (essay method)
Metode esai (essay method) adalah metode penilaian
kinerja dimana penilai menulis narasi singkat yang menggambarkan kinerja guru Metode ini cenderung berfokus pada perilaku ekstrim dalam pekerjaan guru dan bukan kinerja rutin harian. Penilaian jenis ini sangat bergantung pada
kemampuan menulis dari evaluator.Para atasan dengan ketrampilan menulis yang
sangat baik, jika mau, bisa membuat seseorang guru yang biasa-biasa saja
terdengar seperti seorang berprestasi terbaik. Membandingkan evaluasi-evaluasi
esai menjadi sulit karena tidak ada kriteria umum. Namun, beberapa kepala madrasah yakin bahwa metode esai bukan hanya yang paling sederhana tetapi juga
pendekatan yang dapat diterima untuk evaluasi guru.
5. Metode standar kerja (work standards
method)
Metode standard kerja (work standards method) adalah penilaian kinerja
yang membandingkan kinerja setiap guru dengan standard yang telah
ditetapkan atau tingkat output yang diharapkan. Standard-standar mencerminkan
output normal dari seorang guru rata-rata yang bekerja dengan kecepatan
normal. Perusahan-perusahan bisa menerapkan standard kerja untuk hampir semua
jenis pekerjaan., namun pekerjaan-pekerjaan produksi umumnya mendapat perhatian
lebih besar. Beberapa metode tersedia untuk menentukan standard kerja, termasuk
studi waktu (time study) dan pengambilan sampel
pekerjaan (work sampling).
6. Metode peringkat (ranking method)
Metode peringkat (ranking metode) adalah metode penilaian
kinerja dimana penilai menempatkan seluruh guru dari sebuah kelompok dalam
urutan kinerja keseluruhan. Sebagai contoh, guru terbaik dalam kelompok
diberikan peringakat tertinggi, dan yang terburuk diberi peringkat terendah. Anda
mengikuti prosedur ini hinggah anda membuat peringkat semua guru. Kesulitan
timbul ketika semua orang kerja pada tingkat yang sebanding (sebagaimana
dipersepsikan oleh penilai). Perbandingan berpasangan (paired
comparison) adalah variasi dari metode peringkat di mana kinerja tiap
karyawan dibandingkan dengan setiap guru lainnya dalam kelompok. Sebuah kriteria tunggal. Seperti kinerja keseluruhan, seringkali menjadi dasar
perbandingan tersebut. Guru yang memperoleh angka perbandingan positif
terbanyak mendapatkan peringkat tertinggi.
7. Metode skala penilaian berjangkar
keperilakuan (behaviorally anchored rating scale/BARS)
Metode penilaian kinerja dengan model Behaviorally
Anchor Rating Scale merupakan metode penilaian yang menggabungkan pendekatan
perilaku kerja dengan sifat pribadi. Metode Behaviorally Anchor Rating Scale
terdiri atas suatu seri, 5 hingga 10 skala perilaku vertikal untuk setiap
indikator kinerja. Untuk setiap dimensi, disusun 5 hingga 10 Anchor. Anchor
yang dimaksud, yaitu perilaku yang menunjukkan kinerja untuk setiap dimensi.
Anchor tersebut disusun dari yang nilainya yang paling tinggi hingga yang
nilainya paling rendah. Anchor tersebut dapat berupa critical incident yang
diperoleh melalui analisa jabatan. Metode ini pada umumnya disusun oleh suatu
tim yang terdiri atas spesialis Sumber Daya Manusia, manajer, dan pegawai. Tim
ini bertugas untuk mengidentifikasi karakteristik dimensi kinerja dan
mengidentifikasi 5 hingga 10 kejadian khusus untuk setiap dimensi. Kemudian,
kejadian khusus tersebut ditelaah dan dinilai oleh seluruh anggota tim.
Kejadian khusus yang terpilih kemudian ditempatkan dalam skala yang paling
tinggi sampai dengan skala yang paling rendah.
8. Sistem berbasis-hasil (Results-based
system)
Sistem
berbasis-hasil pada zaman dulu merupakan suatu bentuk manajemen
berdasarkan tujuan (management by objectives). Di mana manajer dan para bawahan
secara bersama-sama menyepakati tujuan-tujuan untuk periode penilaian
berikutnya. Dalam sistem berbasis hasil, salah satu tujuannya misalkan saja
adalah mengurangi limbah sebesar 10 persen. Pada akhir periode penilaian,
sebuah evaluasi berfokus pada seberapa baik karyawan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau lembaga pendididkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar