Tepat
hari Jumat tanggal 5 November 2021, selain mengadakan kegiatan pembelajaran
juga melaksanakan latihan. Latihan dalam rangka lomba aksioma. Nama cabang olahraga/seni yang
dilombakan adalah bulutangkis, tenis meja, lari 80 m putra dan lari 60 m putri,
catur, MTQ, pidato Bahasa Indonesia, pidato
Bahasa Arab, pidato Bahasa Inggris, kaligrafi,
tahfidz, melukis, puisi, menyanyi Lagu Islami. Terkait lomba/kompetisi
tersebut tugas saya mendapat melatih lomba pidato Bahasa Indonesia.
Untuk
lomba pidato Bahasa Indonesia, ketentuan adalah:
(1)peserta adalah yang telah resmi terdaftar
sebagai peserta Porseni
MI Jawa
Timur 2022; (2) peserta membawakan Pidato dengan Bahasa
Indonesia, sesuai dengan data pendaftaran peserta
resmi di panitia; (3)peserta
memilih salah satu tema yang telah disediakan; (4)pada babak penyisihan, pidato disampaikan dengan
durasi waktu paling lama 7 menit;. (5) tidak boleh ada
iringan musik atau sejenisnya; (6)Semua peserta
diwajibkan mematuhi segala
peraturan yang telah ditentukan;
(7) ditetapkan 10 peserta yang akan diikutkan babak final yang dilaksanakan secara offline; (8) ketentuan dan teknis
pelaksanaan Final akan diatur dengan ketentuan of line; (9)keputusan dewan juri akan hasil lomba bersifat mutlak tidak dapat diganggu gugat.
Untuk
lomba pidato Bahasa Indonesia kriteria penilaian
ada 5 (lima) unsur yang harus ditaati peserta. Kriterianya sebagai berikut: (1)Penguasaan materi; (2)Sistematika dan isi;
(3) Kaidah dan gaya bahasa; (4)Vokal/Intonasi/aksentuasi;
(5)Keserasian/kesopanan. Sedangkan tema pada pidato Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: (1) Cinta tanah air ,
(2)Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi siswa madrasah;
(3)Hormat kepada guru dan orang tua.
Anak-anak
yang mewakili lomba pidato Bahasa Indonesia adalah nanda Aurel dan Nahdan. Aurel
dari kelas V sedangkan Nahdan dari kelas IV. Mereka memilih tema ketiga, Hormat kepada guru dan orang tua. Latihan hari ini berjalan lancar
meskipun kemarin Aurel sakit batuk dan pilek.
Naskah pidato milik Nahdan
Kepada
yang terhormat Bapak/Ibu dewan juri yang arif bijaksana
Serta
teman-temanku yang berbahagia
Puji
dan sanjung kami haturkan kehadirat
Alloh Azza wa jalla, dan sholawat serta
salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Panutan kita Muhammad SAW.
Selanjutnya ucapan terimakasih saya haturkan kepada bapak
ibu dewan juri, yang telah memperkenankan saya menyampaikan pidato pada
kesempatan yang berbahagia ini.
Mohon
diperkenankan pada kesempatan yang
berbahagia ini saya menghaturkan sebuah judul “ Menemukan Ridho Allah dengan
Memuliakan Orang tua dan Guru”
Bapak/Ibu
Dewan Juri dan hadirin
yang berbahagia
Sebagai seorang muslim, kita selalu mengharap, mendapat ridho Allah. Agar memperoleh kebahagian dunia dan akhirat. Beberapa di antaranya dengan cara khusuk beribadah, memuliakan orang tua dan guru. Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 14 yang berbunyi
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kepada
umat manusia agar berbuat baik kepada dua orang orang tua, ibu bapaknya. Ibunya
telah mengandungnya dalam kedaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya
dalam dua tahun, umat manusia juga diperintahkan untuk bersyukurlah kepada
Allah dan kepada kedua ibu bapaknya, hanya kepada-Allah lah manusia akan kembali menghadap-Nya.
Dalam ayat itu jelas bahwa kita wajib bersikap hormat dan
patuh pada orang tua. Hormat dan patuh pada kedua orang tua merupakan amal
ibadah yang mulia di sisi Allah SWT. Apabila orang tua riḍha atas perbuatan
anak, maka Allah SWT pun riḍha. Demikian juga sebaliknya, jika orang tua murka,
maka Allah SWT pun murka pada anak tersebut. Di dunia, apabila kita berbakti
pada orang tua pada kedua orang tua, insya Allah akan mendapat keluasan rezeki
dan dipanjangkan umur anak tersebut. Di akhirat, pahala berbakti pada kedua
orang tua insya Allah kita akan masuk surganya Allah. Aamin ya Rabbal alamiin.
Hadirin yang di rahmati Allah
Untuk
mendapatkan ridho Allah selain menghormati kedua orang tua, kita juga wajib
menghormati dan memuliakan guru-guru kita. Sebagaimana kita memuliakan kedua
orang tua kita. Karena guru yang membimbing dan mendidik kita. Guru telah
berkenan menyampaikan ilmu kepada kita untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam Lubab al-Hadits oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memulikan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Barangsiapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga”.
Para
Ulama zaman Nabi telah memberikan contoh yang sangat luar biasa saat mencari
ilmu dari Nabi. Pernah di kisahkan ada seorang Ulama yang pergi ke rumah Nabi
untuk menimba ilmu. Berjalan kaki berkilo-kilo meter jauhnya. Sesampainya di
rumah Nabi, alangkah kecewanya beliau, ternyata Nabi sudah tidur terlelap.
Mengetahui hal itu, beliau tidak lantas membangunkan Nabi. Karena sangat
menghormati dan menghargai Nabi sebagai gurunya, beliau dengan sabar menungu
Nabi di depan pintu rumah Nabi hingga dia tertidur. Barulah ketika Nabi bangun
untuk sholat shubuh, beliau dibangunkan Nabi. Masya Alloh..
Kita yang dengan mudah mencari ilmu,
pergi sekolah setiap pagi sudah di sambut para bapak ibu guru kita dengan
senyum yang riang gembira. Menyejukkan hati dan jiwa. Kita sepatutnya tak kalah
menghargai dan menghormati para Guru kita.
Demikian
paparan pidato yang bisa saya sampaikan.
Ingatlah selau bahwa “riḍha orang tua adalah ridha Allah SWT. Dan Guru
adalah orang tua kedua kita maka hormatilah”
Dan jangan lupa terus
Fastabikhul khoirot dan tetap semangat mencari ilmu agar mendapat ridha
Alloh. Maksud hati ingin menyusun kata
yang indah tanpa cela. Namun sebagai manusia biasa, bila ada salah dan khilaf, mohon maaf yang sebesar-besarnya.
****
Naskah milik
Aurel
Kepada yang terhormat Bapak/Ibu dewan juri
Serta
teman-teman peserta lomba pidato yang berbahagia
Bapak/Ibu Dewan
Juri, serta hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan yang
berbahagia ini izinkan saya menyampaikan pidato dengan tema “Berbakti kepada
Orang tua dan Guru”
Hadirin yang
berbahagia
Orang tua merupakan sosok yang sangat berjasa pada kita. Kita tak mampu melukiskan besarnya jasa mereka. Sekalipun secuil daging dari tubuh kita sebagai gantinya, tetap tidak akan bisa membandingi perjuangan mereka. Begitu besar perjuangan meraka. Sehingga dalam Al Quran banyak sekali dicantumkan kewajiban anak terhadap orang tua dan guru. Salah satunya adalah Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 24:
Artinya "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS: Al-Isra ayat 24).
Dari ayat tersebut, Alloh SWT
meletakkan perintah berbakti kepada otang tua setelah larangan berbuat syirik.
Ini menunjukkan betapa pentingnya dan wajibnya kita berbuat baik kepada orang
tua. Dosa durhaka kepada orang tua sangat besar, Alloh SWT tidak akan
mengampuninya sebelum kedua orang tua kita mengampuninya.
Teringat kisah seorang pemuda di
zaman Nabi yang selama hidupnya, dia merupakan ahli ibadah. Namun di akhir
hidupnya dia mengalami sakaratul maut yang menyakitkan dan lama. Hal ini di
karenakan dia memiliki dosa terhadap ibunya. Ketika di sampaikan pada ibunya
apa yang anaknya alami, ibunya tetap tidak mau memaafkan kesalahannya. Hingga
Nabi mengancam pada ibunya akan membakar badan anankya jika tidak di maafkan.
Begitu ibunya mengampuninya, nyawa pemuda itu akhirnya melayang di genggaman
Alloh.
Makna orang tua tidak selamanya
bapak ibu yang merawat dan mendidik kita sejak kecil. Bapak ibu guru di sekolah
yang telah mengajarkan banyak ilmu kepada kita juga merupakan orang tua kita di
sekolah. Sama halnya dengan bapak ibu kita di rumah, bapak ibu guru di sekolah
juga wajib kita hormati.
" Belajarlah
kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan, serta rendah hatilah pada orang
yang yang kamu belajar darinya."
. Mengapa guru atau
ulama harus dihargai? Karena mereka telah mengajarkan ilmu kepada kita. Jika
tanpa jasa mereka kita akan tersesat dalam kebodohan. Guru dan ulama harus
dihormati karena mereka, pewaris Nabi.
Demikian paparan pidato yang bisa saya sampaikan. “berbakti kepada kedua orang
tuanya, berarti telah berbakti pula kepada Allah dan Rasulnya. Kita harus
menghormati guru. Jasa mereka yang telah bersusah payah membeli teladan,
mengajari kebaikan dan menuntun pada tindak kebenaran.”
” Marilah kita, senantiasa berbakti kepada orang tua dan guru
karena mereka orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Bila ada salah dan
khilaf, mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَالسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar