Kamis, tepatnya tanggal 4 November 2021 ada tugas
melaksanakan pembelajaran mengaji UMMI. Sebenarnya mengaji UMMI ini dalam
seminggu dilaksanakan 4 hari, Senin sampai Kamis. Maka sejak pagi buta telah
menyiapkan keperluan untuk berangkat sekolah. Sayangnya ada saja kendala yang
menghadang. Tidak dapat menemukan dompet yang berisi SIM dan STNK. Entahlah
saya meletakkannya di mana. Segera mencarinya ke setiap sudut ruangan namun dompet itu tidak bisa diketemukan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.32 WIB. Karena tidak ketemu juga, langsung berangkat.
Meskipun tanpa SIM dan STNK memberanikan untuk melalui jalan raya. Sepanjang
perjalanan berdoa, semoga tidak ada polisi yang melakukan pemeriksaan surat berkendara terhadap pengguna jalan.
Alhamdulillah sampai madrasah pukul 06.55. Masih ada waktu untuk menarik napas sejenak. Bergegas menyiapkan perlengkapan pembelajaran UMMI, buku jilid, absen, jurnal, buku catatan hafalan dan buku catatan pembelajaran UMMI. Segera menuju masjid Al Fajar. Setiap hendak mengajar UMMI selalu ada kejadian menarik dan selalu membuat tersenyum. Dua murid kelas 1 sudah menyambut dengan senyum hangat. Mereka adalah Ardiansyah dan Ainun. Ketika Ibu Koordinator mengajak berbincang di tengah halaman MIM Kamulan. Dua bocil itu tetap mengekor. Si Ainun menempel, berdiri dekat dengan saya. Ardiansyah berdiri di depan kami (Bu Nur, Bu Ana dan Saya). Bikin tertawa dalam hati. Pembicaraam di halaman MIM itu membahas Bu Nanda. Menurut Ibu Koordinator Bu Nanda halangan masuk karena asam lambung naik. Padahal Beliau mempunyai tugas mengajar 2 kelas. Kelas 1 jilid 1, dan kelas 2 jilid 1.
Ardiansyah dan Ainun ikut mendengarkan perbincangan kami. Perbincangan dilakukan di halaman MIM karena saya hendak menuju masjid. Sedangkan Bu Ana dan Bu Nur baru saja selesai menjaga gerbang. Untuk melaksanakan piket, memeriksa suhu tubuh dan menyiapkan handsanitizer Keduanya tetap mengekor kemanapun saya pergi. Sebelum saya mulai pembelajaran UMMI. Begitulah mengajar anak kelas kecil. Menyenangkan, banyak sekali ulah mereka yang mampu membuat tertawa lebar. Misalnya kelas sudah tertata rapi. Mereka akan menata meja belajar mini dengan rapi. Padahal semula meja belajar ada di pinggir jendela masjid Al Fajar. Mereka juga akan menata meja guru dan peraga UMMI. Maka setiap melihat kondisi seperti itu. Segera melontarkan pujian terhadap sikap rajin mereka. Menunjukkan ekspresi takjub akan karya mereka. Mereka sudah duduk di posisinya masing-masing.
Pembelajaran UMMI hari ini, berjalan lancar. Namun mereka masih belum lancar menghafal Al Falaq. Ayat ke 3 sering tertukar dengan ayat ke 4. Masih terbolak-balik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar