Hari
ini mendapat pertanyaan dari teman yang sedang daring PLPG. Pertanyaan tentang cara membuat instrumen penilaian AKM.
Tentunya hal ini sesuatu yang baru bagi saya. Sehingga perlu mengulik kembali
tentang AKM. Asesmen Kompetensi Minimum yang merupakan penilaian kompetensi
mendasar yang dibutuhkan oleh peserta didik. Kompetensi yang akan diukur pada
AKM adalah literasi dan numerasi. Soal pada Asesmen Kompetensi Minimum nantinya
bersifat aplikatif dan konteksnya esensial. Maksudnya sesuai dengan kehidupan
yang terjadi sehari-hari. Sehingga perlu digaris bawahi bahwa soal Asesmen
Kompetensi Minimum tidak dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) pada tiap-tiap
mata pelajaran. Sebab soal AKM memiliki karakteristik integratif dan
kolaboratif antar mata pelajaran.
Namun
demikian sebaik para guru menguasai soal-soal yang berhubungan dengan KD yang
berhubungan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selanjutnya seorang guru
mencari informasi di sekitar yang aktual, esensial serta aplikatif namun
berkaitan erat dengan Kompetensi Dasar (KD). Setelah menemukan informasi yang
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). Lalu guru mencari data atau informasi
tambahan berupa gambar, infografis dan lain sebagainya. Setelah itu guru harus
menentukan nilai-nilai penting dalam informasi tersebut untuk ditekankan pada
peserta didik.
Sekali
lagi yang yang perlu dingat bahwa soal AKM sangat berbeda dengan soal Ujian
Nasional (UN), sehingga guru dan siswa harus mempersiapkan diri dengan baik
agar dapat mengikuti AKM dengan optimal. Soal AKM juga tidak sama dengan soal
HOTS, misalnya pada literasi mencari dan memahami informasi. Juga pada numerasi
bagian pemahaman dan penerapan tidak selalu harus HOTS. Adapun beberapa bentuk
soal AKM antara lain: (1) Pilihan ganda, (2) soal menjodohkan, (3)Isian
singkat, (4) Uraian, (5) Pilihan ganda komplek. Untuk soal pilihan ganda ini
merupakan soal yang memilih jawaban lebih dari satu dalam sebuah soal. Soal
menjodohkan merupakan soal yang cara menjawabnya dengan menarik garis untuk
mempertemukan soal dengan jawaban yang benar. Soal isian singkat merupakan soal
yang jawabannya singkat seperti berupa bilangan
atau kata singkat yang menjadi jawaban. Soal uraian merupakan soal yang
jawabannya lebih panjang dibanding soal uraian singkat. Memberikan jawaban yang
tepat minimal 1 kalimat. Sedangkan pilihan ganda kompleks merupakan soal pilihan ganda yang memiliki
lebih dari 1 jawaban yang benar.
Jika
ingin praktik membuat soal AKM ini yang perlu dipahami lebih dahulu bahwa soal
ini melatih kecakapan dasar peserta didik. Agar peserta didik dapat
mengaplikasikan konsep bilangan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan
soal tersebut peserta didik dapat menginterpretasikan informasi kuantitatif
yang ada di lingkungan. Untuk soal numerasi dinyatakan dalambentuk huruf,
bilangan, dan gambar. Sehingga peserta didik paham bahwa dalam kehidupan kita
sehari-hari setiap saat selalu berhubungan dengan numerasi. Misalnya melakukan
pembayaran, diskon pembelian barang, konsep waktu dan lain-lain. Numerasi
melekat dengan kehidupan manusia dari pagi hingga malam. Numerasi ini selalu
dianggap sama dengan matematika. Karena bilangan merupakan bagian dari
matematika. Dalam numerasi juga membahas bangun ruang, penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan lain-lain.
Meskipun
terdapat perbedaan yang nyata, perbedaan terletak pada pemberdayaan pengetahuan
dan ketrampilan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Jadi numerasi mencakup
ketrampilan mengaplikasikan kaidah dan konsep matematika pada dunia nyata. Sedangkan
pada AKM literasi merupakan ketrampilan peserta didik dalam memahami,
mengevaluasi dan menggunakan berbagai teks untuk menyelesaikan masalah. Jadi AKM
literasi bukan sekedar menilai kemampuan membaca namun akan menguji kemampuan
menganalisis suatu bacaan. Peserta didik mampu memahami konsep yang ada pada
sebuah teks dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar