Kamis, 15 Juli 2021

Batik Lurik, Seragam Guru

 

Sejak tanggal 15 Juli 2021 Kemenag Trenggalek menggulirkan  tata cara penggunaan seragam bagi guru madrasah. Seragam guru yang digulirkan agak berbeda dari biasanya. Semula hari Senin memakai keki, Selasa dan Rabu menggunakan sragam Jokowi (hitam putih). Kamis, Jumat dan Sabtu menggunakan batik. Kini, untuk hari Senin dan Selasa menggunakan hitam putih, Rabu memakai batik nasional, Kamis menggunakan batik daerah atau lurik. Jumat dan Sabtu ditentukan memakai pakaian bebas rapi. Untuk hari lain terasa tidak ada kendala. Namun untuk hari Kamis, terlihat ragu. Bisa dihitung jari yang memakai baju lurik. Begitu juga di MIM Kamulan yang telah membeli baju lurik beserta jaritnya, masih ragu untuk menggunakannya.

Karena sudah menjadi kesepakatan, saya mencoba memakainya. Meskipun banyak yang melihat aneh. Menghadap pengawas madrasah juga memakai baju lurik. Meskipun Bapak Pengawas belum memakai seragam daerah/lurik. Mengumpulkan berkas pencairan TPG juga saya pakai, meskipun masih tiga orang yang memakai. Itupun belum menggunakan jarit. Dalam hati berharap nantinya jika semua guru berkenan memakai batik lurik. Semoga warnanya senada dengan batik lurik seragam MIM Kamulan. Warna lurik merah, dengan jarik yang hampir senada. Sehingga saya dan teman-teman tidak membeli lagi seragam guru kecamatan Durenan.

Alasan penggunaan batik lurik ini adalah untuk meciptakan budaya baru di Kabupaten Trenggalek. Juga untuk menghilangkan rasa bosan ketika setiap hari menggunakan seragam ASN. Harapan yang lainnya agar dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal berbasis kearifan lokal budaya Trenggalek. Teman yang menjadi ASN di Pemkab Trenggalek, justru mengatakan bahwa dalam lingkungan kerja ketentuan menggunakan batik khas ini di Perbupkan. Perbup Nomor 6 Tahun 2021 tentang perubahan Atas Peraturan Bupati Trenggalek  Nomor 57 Tahun 2020  Tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara. Arahan pada Perbup tersebut untuk ASN laki-laki agar mengenakan baju surjan/beskap warna gelap/lurik/kembang ceplok dengan blangkon kalijagan/suropaten serta jarit panjang motif Trenggalek. Untuk ASN perempuan mengenakan kebaya lengan panjang bahan polos/lurik serta jarit kain batik Trenggalek motif Trenggalek.

Semoga benar-benar diterapkan dan nantinya akan meningkatkan usaha kecil dan menengah yang memiliki usaha di bidang sandang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar