Dalam
rapat yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Juli 2021 dipaparkan oleh
kepala madrasah tentang hasil survey terkait tahun ajaran baru 2021/2022. Pertanyaan
dalam survey tersebut adalah: (1) Model pembelajaran apa yang dipilih ayah dan bunda
untuk tahun ajaran baru?, (2) Jika ayah bunda memilih full daring, apakah
bersedia berkomitmen untuk mendampingi ananda selama kegiatan belajar dirumah?,
(3) Jika ayah bunda memilih Tatap Muka Terbatas (TMT), apakah ayah bunda
siap atas konsekuensi mengantar jemput ananda tepat waktu dan memberikan
pemahaman untuk menjaga protokol kesehatan? Dan siap dihari lain untuk
mendampingi ananda ketika KBM online?, (4) Ayah bunda, sudah
mengetahui terkait dengan peraturan terbaru pemerintah Trenggalek terkait
dengan diterapkannya PPKM ( Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
Darurat mulai tanggal 3 Juli - 20 Juli 2021. Bagaimana tanggapan ayah bunda?
Silahkan berikan saran!, (5) Jika diberlakukan PPKM, untuk kegiatan TMT sebaiknya dimulai
kapan? Berikan usulan dan saran Ayah bunda.
Untuk pertanyaan nomor 1,
sejumlah 95,8% wali murid menyetujui
pembelajaran dilaksanakan Tatap Muka Terbatas 3 kali/minggu selama 3 jam/hari. Maksudnya
Tatap Muka Terbatas 3x seminggu (durasi 3 jam/pertemuan). Sedangkan untuk
jawaban nomor 2, sejumlah 53,4% siap mendampingi putranya. Yang tidak siap
mendampingi belajar putra 46, 6%. Yang menakjubkan untuk soal nomor 3 sebanyak 97,1 % wali murid siap mengantar
putranya, membimbing putranya mematuhi protokol kesehatan dan di hari lain siap mendampingi putranya
belajar dari rumah. Untuk pertanyaan nomor 4 semua wali telah mengetahui
tentang kebijakan pemerintah Trenggalek terkait PPKM (Pemberlakukan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat) Darurat mulai tanggal 3 Juli - 20 Juli 2021. Sedangkan untuk jawaban dari pertanyaan nomor
lima jawaban wali murid sangat bervariasi.
Demikianlah saran
dan tanggapan wali murid yang bervariasi terkait pertanyaan nomor 4. Seorang wali memiliki
tanggapan kita harus mematuhi PPKM itu, setelah tanggal 20 mudah-mudahan KBM
bisa dilaksanakan secara tatap muka, karena jika di rumah anaknya kurang bisa
memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin, anaknya lebih sering main handphone
daripada belajar.Adapula wali yang menginginkan anak-anak segera mengikuti pembelajaran tatap
muka walaupun terbatas namun selalu mematuhi potokol kesehatan. Ada pula yang
dengan tegas menyatakan bahwa sebagai wali murid tidak ada tanggapan tentang
PPKM, pokoknya langsung masuk setelah libur semester dan patuhi protokol
kesehatan.
Salah seorang wali kelas
IV menyatakan setuju adanya PPKM. Dengan diberlakukannya PPKM, diharapkan
pembelajaran daring lebih mengutamakan/mematuhi protokol kesehatan. Harapannya pembelajaran secara daring lebih bisa
ditingkatkan melalui beberapa metode pembelajaran yang baru dan efektif,
sehingga murid akan lebih antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Beliau
juga mengusulkan agar jangan hanya memberi tugas tanpa adanya penjelasan atau
bimbingan sebelumnya, karena di usia mereka yang termasuk kanak-kanak sulit
untuk memahami pelajaran secara mandiri bahkan dengan bimbingan orang tua
sekaligus. Karena tidak banyak dari orang tua yang memiliki kemampuan akademik
yang mumpuni untuk membimbing anak-anak selama pembelajaran di rumah. Beliau
juga berharap hal ini bisa dijadikan pertimbangan sebelum bapak atau ibu guru
memberikan tugas yang sebelumnya belum ada pembahasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar