Sabtu, 30 Januari 2021

Pembelajaran Menyenangkan dengan Praktikum Menentukan Benda Magnetis

 



Siswa sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah masih belajar masih dari rumah. Meskipun demikian guru diharapkan membimbing belajar siswa dengan sungguh-sungguh. Menanamkan pembiasaan beribadah tepat waktu, membantu orang tua dan mengingatkan siswa menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Dalam mengawali pembelajaran diharapkan guru memberi prolog terlebih dahulu. Berupa salam, menanyakan kesehatan, berdoa, mengajak melakukan gerakan yel-yel maupun mengingatkan untuk mandi pagi dan sarapan. Tidak lupa gurupun juga menyampaikan kompetensi dasar yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajarannya.

Kala itu siswa mempelajari tema 5 tentang wirausaha, subtema 2 usaha di sekitar siswa. Tepatnya pembelajaran 1. Siswa dengan antusias mengamati dan mencatat usaha yang dilakukan di sekitarnya. Ada yang menemukan dan mencatat usaha genteng, batu bata, krupuk, tukang fotokopi, potong rambut, catering, salon, bengkel motor, cucian mobil dan lain-lainnya. Kemudian mereka mempelajari tentang kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan mendatangkan atau memasukkan barang dagangan dari luar negeri dan mengirim barang dagangan ke luar negeri ini cukup menarik didiskusikan. Terutama membahas barang-barang yang diimpor  seperti mesin dan suku cadang kendaraan bermotor.

Diskusi dilanjutkan kegiatan ekspor batik Indonesia yang semakin meningkat. Bahkan tercatat ada kenaikan jumlah ekspor batik hingga mencapai 5 triliun. Batik Indonesia yang sangat indah ini sudah pernah diekspor ke berbagai negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura. Juga ke negara lain seperti Amerika, Australia dan Eropa. Selain batik juga ada ekspor gerabah hasil kerajinan warga desa Kasongan kabupaten Bantul. Hasil ekspornya mencapai miliaran rupiah. Ternyata desa Kasongan telah memiliki 200 perajin dengan kualitas ekspor dan lima di antaranya berskala besar. Bentuk kerajinannya meliputi guci yang dibalut kerang dan kaca, patung dan hiasan luar ruangan.

Setelah membahas tentang ekspor, impor dan kerajinan batik maupun gerabah. Siswa diminta untuk memprediksi paku, pensil, peniti, penghapus karet, paku, penjepit kertas, sisir, batu, kayu, daun, gelang karet dan kaca. Dari benda tersebut diharapkan diklasifikasikan benda dapat ditarik magnet dan yang tidak dapat ditarik magnet. Beberapa anak langsung bisa memprediksi,  yang ada kandungan besinya bisa ditarik magnet. Setelah memprediksi mereka melakukan penelitian dengan menggunakan magnet yang ada dibekas loudspeaker, mobil mainan, dan dinamo. Yang tidak memiliki magnet bisa ke sekolah. Terutama yang rumahnya dekat dengan sekolah. Di sekolah sudah disiapkan dua magnet batang dalam ukuran besar.

Yang ada di rumah atau yang ke sekolah, semua menyiapkan magnet. Selain magnet juga benda-benda seperti paku, pensil, peniti, penghapus karet, paku, penjepit kertas, sisir, batu, kayu, daun, gelang karet dan kaca. Benda tersebut didekatkan ke magnet secara bergantian. Setelah itu mencatat ke dalam tabel yang sudah dibuat sebelumnya. Benda yang tergolong magnetis dan nonmagnetis. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetis. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda non magnetis. 

Setelah itu siswa membuat laporan hasil percobaan. Dengan susunan judul percobaan, tujuan percobaan, alat dan bahan, langkah-langkah percobaan dan hasil percobaan. Hasil percobaan hampir sama yang tergolong benda magnetis adalah paku, peniti, penjepit kertas, dan gunting. Sedangkan benda non magnetis adalah kertas, daun, karet,  batu, kayu, kaca, sisir dan penghapus.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar