Jumat, 22 Januari 2021

MENINGKATNYA PASIEN POSITIF COVID-19 DI TENGAH MARAKNYA PESTA PENGANTIN

 

Kemarin tetangga mengadakan hajatan pernikahan putrinya. Biasanya sore hari menjelang hari pernikahan, ibu-ibu sudah berkumpul untuk menyiapkan hidangan untuk acara temu pengantin. Namun saya masih di rumah, menghindari kerumunan. Dengan pertimbangan saudaranya sangat banyak. Bisa dikatakan satu dusun masih ada ikatan persaudaraan. Sehingga yang membantu persiapan pesta sudah cukup banyak. Maka keesokan harinya datang untuk membantu tuan rumah. Karena di desa ini banyak sekali warga yang positif covid-19, bukan hanya satu dua orang. Dalam satu rumah ada yang 3 sampai dengan 4 orang. Cukup miris mendengar kisah pilu mereka.

Pagi itu segera datang membantu tuan rumah mempersiapkan acara temu pengantin. Persiapan temu pengantin ini, sesuai protokol kesehatan covid-19. Tepat ketika pengiring pengantin datang, petugas dari kepolisian dan koramil datang melihat persiapan. Beliau membagikan masker kepada pengiring pengantin. Masuk pula ke dalam rumah memperingatkan para ibu-ibu yang tidak jaga jarak. Petugas kepolisian menjelaskan bahwa pada tanggal 21 Januari 2021 ada 43 warga Trenggalek yang mengadakan hajatan pernikahan. Diharapkan mereka mematuhi protokol kesehatan agar tidak ada penambahan jumlah pasien positif akibat pelaksanaan hajatan.

Pengiring pengantin pria tidak diperkenankan makan di tempat. Jamuan makan ditiadakan.  Semua pengiring temanten mendapat tas yang isinya satu mangkok nasi, lauk pada mika, souvenir, satu kotak kue dan 1 botol teh pucuk harum. Acara dibuat ringkas, bacaan ayat suci Alquran, sambutan dan doa penutup. Setelah selesai langsung foto bersama dan langsung pulang. Sedangkan tamu undangan dari lingkungan sekitarpun hanya datang, masukkan amplop, mendapat nasi kotak dan 2 potong kue. Duduk sebentar lalu beranjak pulang.

Setelah acara temu pengantin selesai saya langsung pulang. Biasanya kembali ke pesta sampai malam hari ketika tamu undangan sepi. Kemarin langsung istirahat agar imun kembali membaik. Karena banyaknya warga yang terpapar corona, kemarin ada rapit test khusus untuk para lansia di balai desa. Kondisi lingkungan makin mencekam, pasar desa yang semula ramai kini sepi pembeli. Salah satu warung murah di Desa kedunglurah yang biasanya menjual sayur dan lauk murah ditutup karena ada pelayannya yang terpapar corona. Suatu kondisi yang berat dan kita harus tetap tawakal. Hanya pasrah pada Allah semoga pendemi ini segera berakhir.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar