Hari
ini tanggal 9 Januari 2021, melaksanakan pembelajaran daring semester II. Hari ini
tepatnya hari keenam. Sejak pagi telah mengajak siswa untuk tertib beribadah
sholat subuh tepat waktu sampai melaksanakan pembelajaran matematika dan
tematik. Siswa nampak telah absen dan mengirim tugas tematik muatan bahasa
Indonesia terkait mengisi formulir. Hampir semua siswa telah mengisi formulir
dengan baik. Baik dalam hal kerapian tulisan maupun ejaan (huruf kapital,
penulisan tanggal maupun nama siswa). Hari ini memang mendapat ijin dari kepala
madrasah semua guru bisa memantau daring dari rumah. Alhamdulillah. bisa
meneliti jawaban siswa sambil mengerjakan tugas administrasi. Meskipun tugas di
sekolah masih banyak, terutama tugas menulis buku induk versi kurikulum 2013.
Ketika
masih meneliti kiriman tugas siswa, seorang ibu sepuh datang dan mengucapkan salam. Beliau seorang
pensiunan guru dan memiliki pekarangan di desaku. Saya persilahkan duduk di
kursi namun Beliau lebih memilih duduk di lantai. Mungkin karena baru saja dari
kebun. Beliau mencari suami saya, namun orangnya sedang tidak di rumah. Beliau
dengan wajah yang sendu menceritakan
kisah sedih dimarahi orang yang menunggu kebun adiknya. Ketika Beliau
memetik sukun, daun pisang dan mangga kweni. Mendapat perlakuan kasar seperti
itu, akhirnya Beliau curhat. Bahkan menceritakan kisah hidupnya bersama-sama
adik-adiknya ketika masih kecil. Makan hanya menggunakan nasi beras campur
tiwul. Sebagai saudara tertua tentunya dulu pernah membantu merawat adik,
menyiapkan makanan, menumbuk padi pakai lesung. Sampai akhirnya nasib baik
berpihak pada kedua orang tuanya menjadi salah satu orang terkaya di desaku.
Setelah kedua orang tuanya tidak ada, semua harta
waris di bagi. Menurut kesepakatan tidak menggunakan hukum faroid tetapi hukum
negara. Namun terkait hasil pekarangan masih saling memetik dan memanfaatkan.
Yang rumahnya jauh memiliki orang untuk merawat dan memetik hasilnya untuk
diserahkan pemiliknya. Di sinilah mulai muncul permasalahan. Ketika orang kepercayaan
adiknya mulai menunjukkan tugasnya mengawasi dan menjaga kebun. Terjadi saling
menuduh dan menghujat. Saya hanya menjadi pendengar setia. Kala Beliau sebagai
saudara tua ingin merawat dan menjaga rumah tua milik orang tua mereka beserta
pekarangannya. Dari pada dibiarkan terbengkalai, rumput yang tinggi di halaman
rumah, atap yang bocor, hasil bumi yang dinikmati orang lain.
Saya di mintai saran sebagai sesama orang yang pernah menjadi pendidik, tentang kejadian ini. Dan
mendapat perlakuan kasar berupa perkataan. Maka sarannya saya sebaiknya beliau
tidak mengambil hasil bumi milik saudaranya. Karena sudah dibagi menurut hukum
negara. Bilamana ada orang yang pesan daun pisang, bisa ditolak. Bila buah
berjatuhan dan membusuk seyogyanya dibiarkan saja toh sudah ada pemiliknya.
Kasihan beliau sebagai pendidik dihujat orang dengan perkataan kasar seperti
itu. Padahal gaji pensiun Beliau dan suami cukup melimpah untuk dinikmati berdua.
Allah telah memberikan rezeki berupa kesehatan sehingga diusianya yang cukup
senja masih sehat berkeliling pekarangan. Itu hanya saran saya pada Beliau.
Meskipun dalam hati saya berdoa semoga Allah memberikan kemudahan ketika kelak
saya sudah purna tugas. Memiliki kesibukan yang lebih positif dan islami diusia senja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar