Tanggal
31 Desember 2020, mengikuti webinar yang dilaksanakan oleh TV Andi. Webinar
dengan tema “Peran Guru Di Sekolah Online Menyongsong Tahun Baru 2021 Untuk
Indonesia Maju. Seperti biasanya webinar dengan TV Andi ini dimoderatori oleh
Bapak Edy S. Mulyanta M.T. Sedangkan pematerinya para finalis Apresiasi Guru Inspiratif
yang memang penuh dengan dedikasi terhadap profesinya, para memateri tersebut
antara lain:
1. Emi
Sudarwati, guru SMPN1 Bojonegoro
2. Santika
Kusuma, Guru SMP Islam Baitul Izzah, Nganjuk
3. Rahman
Firdaus, Guru SMPN Nagawutung Lembata , NTT
4. Endang
wahyu Widiasari, Guru SMPN 4 Cikalong wetan, Bandung
5. Atin
Kartinah, Guru SMPN 2, Garut
Sebelum
para pemateri memaparkan materinya, diawali sambutan Bapak Muhammad Hasan
Chabibie sebagai Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) Kemendikbud.
Menurutnya tahun 2020 sebagai pembelajaran. Untuk merefleksi kinerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Sejatinya belajar ada dua model: (1)Belajar di sekolah
atau di kampus, (2) Belajar dari pengalaman. Pengalaman adalah guru yang
terbaik. Pembelajaran di tahun 2020, merupakan belajar dari pengalaman. Aktivitas
belajar di masa pandemi bergeser dari tatap muka menjadi pembelajaran dari
rumah. Pada masa pandemi banyak sekali perubahan. Guru mendesain belajar untuk tatap muka, pembelajaran para guru tidak 100% untuk daring. Wajar jika beberapa guru terutama di atas generasi
milenial nampak terbata-bata. Semua memaklumi jika guru dibeberapa tempat masih
terbata-bata di awal. Bapak ibu guru habis waktunya untuk membuat RPP,
memeriksa tugas, memberi nilai. Waktunya untuk melakukan pendalaman pengetahuan
tidak cukup. Wajar jika terbata-bata, namun setelah 3-4 bulan akhirnya
menemukan ritmenya. Semua itu karena ilmu, ilmunya adalah pengalaman adalah
guru terbaik. Akhirnya guru menemukan ritme dan tata cara pembelajaran daring. Sosok
guru hebat selalu menawarkan optimisme bagi masa depan anak didiknya. Beliau
menceritakan Kaisar Jepang yang negaranya baru saja di bom sekutu tahun 1945 yang
dicari adalah guru. Karena guru adalah tulang punggung dan garda depan
pendidikan. Masa pandemi menumbuhkan optimisme yang ditawarkan oleh guru.
Pandemi membuka wawasan dan teori baru. Jika mendiklat guru oleh kemendikbud
tidak selesai waktu satu sampai dua tahun. Namun pandemi mengajarkan pilihan-pilihan
teknologi yang dapat kita gunakan untuk mendeliver pengetahuan. Melakukan
potret dalam mengajar.
Dahulu
media sosial hanya digunakan mnerawat masa kenangan masa lalu kita. Group
Sedangkan
sebagai pemateri pertama Ibu Emi Sudarwati memaparkan deskripsi diri masa lalu, pada tahun 2014 telah berhasilkan/menerbitkan
3 buku Ngilon (Buku Tunggal), Lung dan Thukul (buku bersama siswa). Sebelum
kemendukbud mencanangkan gerakan literasi Beliau sudah membuat buku dengan para
siswanya. Tahun 2015 menerbitkan 5 buku semua dengan siswanya. Mendapat
apresiasi dari Balai Bahasa. Menjadi juara 3 gupres dan juara 1 inovasi
pembelajaran tingkat nasional. Mendapat apresiasi untuk berangkat ke Belanda.
Tahun 2016 juara 1 inovasi pembelajaran Tingat Nasional. Maka tahun 2017 tidak
bisa ikut lomba inobel, maka mengajak para alumni inobel membuat buku. Sehingga
terbit 51 judul buku guru dan para siswa, kemudian menjadi nara sumber di
Madura, Tuban dan Lamongan serta Bojonegoro. Sehingga bergabung dalam Guru
ahli. Tahun 1918 berhasil menerbitkan sejumlah 171 buku yang Beliau buat dengan
siswa, guru se Indonesia dan masyarakat. Tahun 2019 berhasil menerbitkan 182 buku bersama siswa,
guru dan masyarakat Indonesia. Tahun 2020 tetap mengadakan lomba namun piala
diganti medali dan piagam, karena peserta lomba banyak yang dari luar kota. Dan
berhasil menerbitkan 95 judul buku. Ditahun yang sama mendirikan yayasan Tiga
Srikandi sejati.
Deskripsi diri masa depan, bulan
Januari ketika mengadakan lomba, para pemenang tahun 2021 dapat 2 buku, piagam
dan medali. Pada bulan Januari 2021 mengadakan webinar menulis esai, ada
workshop membuat jurnal. Bulan Maret 2021 ada kegiatan menyimak literasi. Bulan
April tahun 2021 ada kegiatan baca puisi
dan geguritan di Wisata desa, agar wisata Bojonegara dikenal dunia dengan
diunggah di youtube. Bulan Mei tahun 2021 pelatihan dasar kepemimpinan. Bulan Juli tahun 2021 menerbitkan Buletin
Jawa. Bulan Oktober mengadakan lomba membaca geguritan, pelatihan membuat
cerkak, dan membuat film pendidikan. Bulan Desember menulis dan menerbitkan
biografi tokoh-tokoh Bojonegoro. Beliau telah menulis 510 buku bersama siswa,
guru dan masyarakat Indonesia. Harapan
Beliau :Marilah tulis sejarah sendiri, jangan menunggu orang lain menulis
tentang kita.
Kesimpulan
dari sambutan Bapak Hasan adalah guru dimohon membangun optimisme pada
pembelajaran di tahun 2021. Menguatkan nyala api belajar peserta didik kita. Mengajak
kita memelihara tradisi yang baik, mempertahankan contoh-contoh yang baik, merencanakan
kebaruan dan inovasi tambahan untuk memperindah skenario pembelajaran di tahun
2021. Sedangkan dari Ibu Emi menginspirasi kita untuk menulis setiap hari baik
bersama siswa maupun masyarakat. Untuk pemateri yang lain akan saya tulis
setelah setor tulisan tentang IBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar