Senin, 29 Maret 2021

KIPI yang Terjadi Pasca Vaksinasi CoronaVac

 


Tanggal 24 Maret 2021 mendapat informasi jadwal penerimaan vaksin Covid-19 dari Puskesmas Baruharjo. Maka sejak sore hari tidak mengonsumsi obat (biasanya minum Ever E untuk antioksidan) atau minum kopi. Istirahat cukup dan  tidur malam lebih awal dari biasanya. Paginya bergegas ke madrasah, semula siswa kelas VI tryout tatap muka. Karena ada kegiatan penyuntikan vaksinasi maka dilakukan tryout online. Setelah semua siap, rombongan berangkat menumpang mobil madrasah. Ada 10 guru yang siap menerima vaksin, coronaVac.

Sampai di Puskesmas Baruharjo masih lengang hanya 15 guru yang sudah duduk di kursi tunggu. Dari MIM Kamulan saya maju urutan kedua, karena KTP saya dipakai untuk her (bayar pajak kendaraan) motor. Namun oleh suami sudah difotokan dan dikirim via WA. Jika nanti harus bawa KTP asli saya segera minta suami untuk ngantar KTP. Alhamdulillah, urusan dipermudah hanya meminta hp saya untuk dilihat nomor KTP yang tertera di WA. Setelah dari meja pendaftaran dan verifikasi data segera menuju ke meja dua. Berusaha menjaga emosi agar tekanan darah stabil.

Di meja dua ini ada beberapa tenaga medis, untuk melakukan anamnesa. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi  kondisi penyerta (komorbid) serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana. Pemeriksaan fisik sederhana ditangani Bu Bidan Diah (Wali Kelas IV MIM Kamulan), Beliau bertugas mendeteksi suhu tubuh dan tekanan darah.Tekanan darah saya meningkat, biasanya hanya 90/80 (hipotensi). Ketika  menjelang divaksin menjadi 143/90. Dampak rasa kawatir yang tinggi. Setelah itu Dokter Riana melakukan pemeriksaan tubuh dan menanyakan penyakit bawaan/penyakit yang sedang diderita. Hasil skrining dicatat pada lembaran kertas (memo) diserahkan ke saya. Nampak juga ada petugas yang menginput hasil skrining.

Kertas catatan (memo) hasil skrining saya bawa ke meja tiga. Ternyata petugas penyuntik coronaVac Ibu Bidan Sulihwita. Bidan kesayangan anak-anak Kelas VI ketika kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Anak-anak berebut disuntik Bu Sulih, karena ketika menyuntik tidak terasa. Ternyata betul suntikannya tidak terasa, tidak ada rasa seperti digigit semut. Bu Sulihpun juga mengajak bercanda, jangan sampai gurunya berlaku seperti siswa kelas VI. Ada drama ketakutan jarum suntik, harus dipegangi petugas lain. Candaan yang tidak garing membuat tertawa ngakak. Setelah disuntik segera menuju meja empat.

Di meja empat diminta untuk menunggu 30 menit. Menurut petugas di meja ini untuk mengantisipasi bila ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Yang dimaksud KIPI adalah kejadian medis yang tidak diinginkan, biasanya terjadi setelah diimunisasi. Setelah 30 menit saya ditanya apakah saya pusing? Sebenarnya agak pusing, tapi saya jawab tidak. Takutnya saya diobservasi dan diopname di sini. Padahal di puskesmas ini tempat rawat inap pasien covid-19. Ketika saya menjawab tidak, langsung ditanya nomor hp aktif dan beberapa menit kemudian di beri kartu  vaksinasi. Sambil menunggu guru lain yang belum diberi kartu vaksin duduk sejenak dikursi tunggu luar. Sambil melihat petugas kebersihan merapikan taman Puskesmas Baruharjo. 

KIPI dari coronaVac yang terjadi pada saya, bukan reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan atau bengkak pada area suntikan. Namun yang saya rasakan adalah reaksi sistemik seperti badan lemas dan sakit kepala. Namun karena reaksi tersebut tidak terlalu terasa maka rombongan guru MIM Kamulan mencari makan di daerah Notorejo. Makanan ringan bakso dan Juz tanpa es. Tiba-tiba operator madrasah mengalami reaksi syncope (pingsan). Ternyata Bu Nanda punya riwayat penyakit bawaan asam lambung. Ketika di meja 2 ada skrining dari dokter, Beliau tidak menjelaskannya. Kondisinya lemas, pucat dan tak sadarkan diri. Maka segera dilarikan ke Puskesmas Baruharjo. Bu Nanda diopname sampai sadar kembali dan diantar pulang ke rumahnya. Tadi ketika naik mobil langsung dapat kiriman sertifikat vaksinasi covid-19.

KIPI berupa reaksi sistemik yang saya alami terjadi 3 hari. Hari pertama pasca vaksinasi, pusingnya luar biasa. Hal itu terjadi pada sore hari hingga malam. Badan lemas dan sulit tidur. Tidurpun tidak nyenyak sering terkejut seperti mengalami terpeleset dan jatuh. Hari kedua agak berkurang sedangkan hari ketiga lumayan membaik. Hari keempat badan terasa nyaman dan lebih segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar