Sabtu, 12 Februari 2022

Pembelajaran Saintifik


Ilmu yang dapat dipetik dari pelatihan pembelajaran tematik kemarin adalah, betapa pentinganya guru melakukan kegiatan pendahuluan. Kegiatan berupa menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis. Widyaiswara akan memulai menyampaikan materi ketika peserta diklat sudah berkonsentrasi. Ketika peserta diklat belum berkonsentrasi maka pemateri akan melakukan beberapa kegiatan yang mampu memfokuskan perhatian audiennya. Di antaranya menggunakan yel-yel yang menarik, lucu dan menyenangkan. Bisa juga menggunakan beberapa permainan yang ‘boom’, membuat peserta diklat terfokus pada pemateri. Beliau juga mengharapkan 30 guru peserta diklat melakukan demikian, saat proses belajar mengajar.

Selain itu Pak Rudi juga menyampaikan terkait pengembangan pembelajaran. Pembelajaran dikembangkan dengan berdasarkan karateristik mata pelajaran dan karakteristik kompetensi dasar. Berdasarkan karakteristik mata pelajaran berupa: (1) Pembelajaran langsung (Direct Teaching), (2)Pembelajaran tidak langsung (Indirect Teaching), (3)Mengembangkan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking), (4)Mengembangkan kemampuan bekerja secara ilmiah dan keselamatan diri serta lingkungan. Pengembangan pembelajaran berdasarkan karakteristik kompetensi dasar ini dengan cara menuangkan kompetensi abad ke-21 berupa 4C(Collaborative, Creative, Critical Thinking, Communicative), sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru dapat model pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik (5M) dan guru diberi ruang menggunakan pendekatan/model pembelajaran lain. Pendekatan Saintifik Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, Mengkomunikasikan (5M) sejatinya bukan satu-satunya pendekatan pembelajarandan bukan urutan langkah-langkah baku. Namun dengan pendekatan saintifik ini, guru dapat memberikan pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang dan memotivasi. Selain itu guru diberi ruang menggunakan pendekatan/model pembelajaran lain. Beberapa pendekatan atau model berbasis aktivitas dan kreativitas, Juga model model pembelajaran yang menginspirasi, meyenangkan dan berprakarsa.

Madrasah telah melakukan pembelajaran tematik selama 8 tahun, sejak 2013. Ketika widyaiswara menanyakan tentang pengertian pembelajaran tematik. Para guru dalam diklat tersebut mencoba mendefinisikannya sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Kesimpulannya pembelajaran tematik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learning). Pembelajaran yang memadukan beberapa konsep mata pelajaran dengan menggunakan tema sebagai pemersatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar