Ilmu
yang dapat dipetik dari pelatihan pembelajaran tematik kemarin adalah, betapa
pentinganya guru melakukan kegiatan pendahuluan. Kegiatan berupa menyiapkan
peserta didik secara fisik dan psikis. Widyaiswara akan memulai menyampaikan
materi ketika peserta diklat sudah berkonsentrasi. Ketika peserta diklat belum
berkonsentrasi maka pemateri akan melakukan beberapa kegiatan yang mampu
memfokuskan perhatian audiennya. Di antaranya menggunakan yel-yel yang menarik,
lucu dan menyenangkan. Bisa juga menggunakan beberapa permainan yang ‘boom’,
membuat peserta diklat terfokus pada pemateri. Beliau juga mengharapkan 30 guru
peserta diklat melakukan demikian, saat proses belajar mengajar.
Selain
itu Pak Rudi juga menyampaikan terkait pengembangan pembelajaran. Pembelajaran dikembangkan
dengan berdasarkan karateristik mata pelajaran dan karakteristik
kompetensi dasar. Berdasarkan karakteristik mata pelajaran berupa:
(1) Pembelajaran langsung (Direct Teaching),
(2)Pembelajaran tidak langsung (Indirect Teaching),
(3)Mengembangkan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking),
(4)Mengembangkan kemampuan bekerja secara ilmiah dan
keselamatan diri serta lingkungan.
Pengembangan pembelajaran berdasarkan karakteristik kompetensi
dasar ini dengan cara menuangkan kompetensi
abad ke-21 berupa 4C(Collaborative, Creative, Critical
Thinking, Communicative), sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas guru dapat model pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik (5M) dan guru diberi ruang menggunakan pendekatan/model
pembelajaran lain. Pendekatan Saintifik Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, Mengkomunikasikan (5M) sejatinya bukan satu-satunya pendekatan pembelajarandan
bukan urutan langkah-langkah
baku.
Namun dengan pendekatan saintifik ini, guru dapat memberikan pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah,
menantang dan memotivasi. Selain itu guru diberi ruang menggunakan pendekatan/model pembelajaran lain.
Beberapa pendekatan atau model berbasis
aktivitas dan kreativitas, Juga model model pembelajaran yang
menginspirasi,
meyenangkan
dan berprakarsa.
Madrasah
telah melakukan pembelajaran tematik selama 8 tahun, sejak 2013. Ketika
widyaiswara menanyakan tentang pengertian pembelajaran tematik. Para guru dalam
diklat tersebut mencoba mendefinisikannya sesuai dengan pemahamannya
masing-masing. Kesimpulannya pembelajaran
tematik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran terpadu (integrated
learning). Pembelajaran yang memadukan beberapa konsep mata
pelajaran dengan menggunakan tema sebagai pemersatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar