Selasa, 15 Februari 2022

BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC)

 

Peserta yang terlambat mendapat tugas melepaskan ikatan

  Bapak Muhammad Shodiq (Widyaiswara dari Balai Diklat Surabaya) ternyata  memiliki kemampuan hipnoterapi. Ketika menjadi pemateri terasa sekali kemampaun memahami karakter peserta diklat. Materi pertama Beliau tentang BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC). Beliau menyampaikan kiat belajar menjadi pribadi yang lebih sukses dan memnjadi pemimpin yang lebih amanah. Caranya dengan menyesuaikan diri dengan kebenaran dan kebaikan. Guru juga harus konsisten melaksanakan kebenaran dan kebaikan. Serta berani memperjuangkan kebenaran dan kebaikan. Terkait kebenaran dan kebaikan ia tekankan berulang-ulang.

KETELADANAN

Teori Kepemimpinan  meletakkan keteladan pada peringkat pertama di antara sejumlah karakteristik yang harus dimiliki seorang pemimpin. Selanjutnya pemimpin harus memiliki integritas dan mau mengembangkan diri. Pengembangan diri merupakan proses pembentukan dan perwujudan menjadi lebih baik. Meliputi segala kegiatan yang meningkatkan kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi diri, membangun sumber daya manusia dan fasilitas kinerja, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian dan cita-cita organisasi.

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Ada beberapa kriteria kepemimpinan pendidikan  yang baik dan sukses dalam  mengelola sekolah/madrasah. Salah satu  buktinya adalah sekolah yang dibinanya menjadi sekolah yang efektif. Ciri utama sekolah efektif, berdasarkan berbagai riset  meliputi: (1)kepemimpinan instruksional yang kuat; (2)harapan yang tinggi terhadap prestasi siswa; (3)adanya lingkungan belajar yang tertib dan nyaman; (4)menekankan kepada keterampilan dasar; (5)pemantauan secara kontinyu terhadap kemajuan  siswa; (6)terumuskannya tujuan sekolah secara jelas.

TIPE KEPEMIMPINAN

Ada  5 tipe kepemimpinan dan solusi untuk menyempurnakan pribadi seorang pemimpin/guru. Pertama, PERENIALISM. Sebuah pemikiran pendidikan paling tua. Jenis orang seperti ini berpikir bahwa, pendidikan bertujuan untuk mendorong intelektualitas sumber daya manusia. Siswa diberikan pengetahuan dan nilai-nilai sebanyak mungkin agar menjadi pintar dan berguna bagi masyarakat. Selama pembelajaran guru kurang memperhatikan minat dan motivasi. Guru memandang banyaknya ilmu yang ditransfer kepada siswa adalah yang terpenting. Guru cenderung menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai tanpa penjelasan dan alasan yang memadai. Siswa dituntut hafal apa dan harus seperti yang disampaikan gurunya, tanpa memahami arti yang sebenarnya. Pembelajaran seperti ini mencekam dan membuat siswa stres. Tetapi siswa harus bersabar dan patuh pada guru, itu yang utama, mutlak, dan otoriter. Jika kita tergolong tipe ini , dianjurkan pada guru untuk banyak melakukan studi komparatif dengan sekolah-sekolah lain yang lebih maju.

Kedua,  KONSERVATIF. Pemimpin  menganggap pendidikan sebagai alat untuk  penciptaan masyarakat yang intelek dan bermartabat. Pendidikan adalah untuk mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai yang dilakukan masa lalu dari guru kepada siswa, meski kadang-kadang terpaksa berubah dan menyesuaikan dengan kondisi  situasi pembelajaran saat ini. Guru tipe ini terpaksa mengalah pada situasi kondisi saat ini, tetapi tetap saja menyalahkan bahwa siswa sekarang sulit dinasehati, sulit diajari, tidak patuh, dan lain-lain. Jika kita termasuk guru seperti ini dianjurkan mencoba ide/metode/model/pendekatan pembelajaran yang berbeda ketika melaksanakan pembelajaran

Ketiga,  PROGRESSIF. Guru tipe ini cenderung liberal dan berbeda dengan tipe 1 dan 2. Guru berpikir bahwa pendidikan tidak hanya mentransfer pengetahuan saja, melainkan lebih dari itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengonstruk pengetahuan dalam diri siswa. Memberikan perhatian terhadap minat dan memberikan sentuhan perasaan pada siswa adalah hal yang penting pada proses pendidikan. Posisi ini sejalan dengan strategi dan gerakan pendidikan Indonesia saat ini. Untuk konsep pendidikan ini, Guru dianggap memahami strategi dan gerakan pendidikan tersebut serta mengadopsi ke praktik pendidikan. Guru tipe ini harus lebih berupaya dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan lebih lanjut tentang cara melakukan pembelajaran dengan kualitas yang lebih baik.

Keempat, LIBERAL. Tipe ini adalah guru yang sangat progessif. Sangat berlawanan dengan sifat perenialis (tipe 1). Pemikiran ini mengkritisi pembelajaran indoktrinasi dan behavioristik/hafalan. Guru berpikir bahwa hafalan tidak dibutuhkan karena dunia senantiasa berubah. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengonstruk pengetahuan dan ketrampilan hidup lebih penting dan urgen untuk mempersiapkan mereka hidup dalam masyarakat. Secara khusus ini adalah kemampuan Guru untuk keluar dari setiap masalah yang muncul dalam pendidikan melalui kinerja ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Guru mempunyai karakter kerjasama dan disiplin diri dan mengedepankan sikap ilmiah.  Guru berpikir bahwa pengalaman nyata baik fisik maupun mental adalah kegiatan kunci pada pembelajaran. Guru juga sangat respon terhadap kebijakan baru dalam dunia pendidikan. Guru harus banyak melakukan kampanye agar setiap warga sekolah dapat menerima ide progressif Anda.

SPIRITUAL LEADERDHIP

Hadis yang diriwayat Bukhari mengingatkan jika: Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Hal itu mengajarkan pada guru untuk melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Karena kelak akan dipertanggung jawabkan kepada Allah. Terjemahan Firman Allah terkait hidup sukses antara lain: (a)“...Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa di antaramu” (QS 49 al-Hujurat:13). (b)“...Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (QS 65 At-Thalaq:3), (c)“Dan memberinya rizki dari arah yang tiada di sangka-sangka...(QS 65 At-Thalaq:3). (d)“...dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS 65 At-Thalaq:4) . (e)“...dan barang siapa bertakwa kepada Allah, Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan dan akan melipatgandakan pahala baginya...”(QS 65 At-Thalaq:5). (f)“Jika sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami (Allah) akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi...” (QS 7 Al-A’raaf: 96), (g)Dan katakanlah, yg benar telah datang dan yang bathil telah lenyap, sesungguhnya yg bathil itu pasti lenyap” (QS. Bani Israil:81)

INSAN CERDAS KOMPRENHENSIF  DAN  KOMPETITIF

Insan cerdas secara komprehensif

Para guru yang memiliki kecerdasan spiritual, emosional sosial, intelektual dan  kinestetik. Cerdas spiritual, beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul, serta  menumbuhkan inner motivation, motivasi yang benar-benar tumbuh dari kesadaran yang prima. Cerdas emosional  sosial, beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Guru juga beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang: (1)membina dan memupuk hubungan timbal balik; (2)demokratis; (3)empatik dan simpatik; (4) menjunjung tinggi hak asasi manusia; (5) ceria dan percaya diri; (6)menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; (7)berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.

Cerdas intelektual, beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif. Cerdas kinestetis, Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas. Aktualisasi insan adiraga.

Makna Insan Indonesia Kompetitif

Guru yang merupakan insan kompetitif memiliki kriteria: (1)Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, (2)Bersemangat juang tinggi, (3)Mandiri , (4)Pantang menyerah, (5)Pembangun dan pembina jejaringB, (6)ersahabat dengan perubahan, (7)Inovatif dan menjadi agen perubahan, (8)Produktif, (9)Sadar mutu, (10)Berorientasi global, (11)Pembelajar sepanjang hayat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar