Rabu, 19 Mei 2021

PORTAL di Setiap Ruas Jalan untuk Pengamanan Tradisi Kupatan

 



Hari ini warga Durenan dan sekitarnya tetap memasak ketupat, sayur lodeh dan opor ayam. Meskipun ada himbauan untuk tidak menerima tamu dari luar desa. Baru saja saya membuktikan kebenaran informasi tentang pemasangan portal pada beberapa ruas jalan di kecamatan Durenan dan sekitarnya. Bukan hanya dipasang portal namun juga dijaga oleh aparat desa. Informasinya besok setiap ruas jalan utama akan dijaga fihak keamanan (polisi dan tentara) juga dari dinas perhubungan. Bahkan mulai pukul 06.30 warga luar daerah yang masuk ke wilayah kecamatan Durenan akan disamling rapid tes antigen. Informasi ini telah tersebar di media sosial dan menuai pro dan kontra.



Sebenarnya kebijakan ini cukup menenangkan hati. Karena memang pandemi virus corona masih merajalela. 8 orang perangkat desa Baruharja terpapar covid varian baru. Dengan keluhan tenggorokan panas dan dada terasa seperti terbakar. Yang pertama kali terpapar covid adalah kasi pelayanan desa Baruharja. Padahal mereka baru saja divaksin tahap dua. Setelah itu warganya dalam dua hari berturut-turut meninggal dunia dan dinyatakan positif covid. Kesigapan pemerintah kabupaten Trenggalek layak untuk mendapat apresiasi. Semua yang dilakukan untuk melindungi lonjakan pasien positif virus corona. Kebesaran hati dan tindakan bijaksana perlu diterapkan agar semua warga sehat dan terlindungi dari paparan covid.

Meskipun di sisi lain, sangat kecewa. Tradisi yang menjadi puncak hari raya Idul fitri tidak berlangsung dengan meriah. Masyarakat hanya bisa merayakan dengan tetangga terdekat. Saudara yang dari kecamatan dan kabupaten lain tidak bisa berkunjung. Padahal besok keluarga besar MIM Kamulan akan mengadakan open house di rumah Ibu Hajjah Anawiyah. Teman-teman yang akan berkunjung juga dibatalkan. Dari pada harus mengikuti  rapid tes antigen. Mereka lebih memilih di rumah saja. Menikmati ketupat sayur bersama keluarga. Karena kesehatan keluarga lebih utama.

Pemerintah kabupaten Trenggalek bahkan melakukan tindakan tegas menutup semua destinasi wisata. Bersamaan dengan diterbitkannya surat edaran untuk melaksaanakan  tradisi kupatan/syawalan hanya dengan kerabat dekat. Karena biasanya ketika ada larangan open house, warga akan mencari pelampiasan dengan mendatangi destinasi wisata. Ketika kerumunan terjadi maka di situlah virus corona akan menemukan inang untuk meningkatkan jumlah kasus pasien positif. Semoga dengan tindakan tegas pemerintah kabupaten Trenggalek jumlah pasien positif bisa ditekan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar