Senin, 03 Mei 2021

Merdeka Belajar

 


Hari ini merupakan Ramadhan kedua puluh satu. Meskipun bulan puasa tetap semangat bekerja. Apalagi mendapat tugas untuk mengikuti bimtek pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Tetap dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kegiatan bimtek dimulai pukul 08.00-14.00, sesuai jadwal yang telah diberikan. Sebenarnya untuk bimtek kali ini saya telah mencoba untuk menyerahkan pada guru lain, untuk mewakili kecamatan Durenan. Namun tetap harus ikut juga ke dalam tim fasilitator. Dijalankan saja, meskipun yang berat adalah proses melakukan diseminasi. Apalagi materi diterima via zoom tanpa ada link YouTube yang bisa dipelajari berkali-kali. Kelebihan materi dishare di YouTube, mudah unduh ulang untuk meningkatkan pemahaman.

Tepat pukul 08.00 sampai di MI Yapendawa yang berada di dusun Kranding Desa Bendorejo Kecamatan Pogalan. Beberapa saat kemudian acara dimulai bimtek via zoom. Materi membahas pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Literasi dan numerasi merupakan bagian utama dari kehidupan manusia. Literasi digunakan untuk memahami semua materi pelajaran. Sedangkan numerasi digunakan pada setiap lini kehidupan untuk menghitung, mengukur maupun menganalisa data. Numerasi bukan hanya tanggung jawab guru matematika saja, begitu pula dengan literasi bukan hanya tanggung jawab guru bahasa Indonesia. Guru mata pelajaran lain bisa merancang pembelajaran berbasis literasi dan numerasi.

Ketika membahas tentang merdeka belajar, ternyata merdeka belajar mencakup ekosistem pembelajaran, guru, paedagogie, kurikulum dan asesmen. Yang dimaksud ekosistem belajar adalah kondisi pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Siswa belajar tanpa beban, terutama pada pembelajaran matematika. Dalam melaksanakan pembelajaran guru tidak boleh memaknai merdeka belajar dengan bertindak sebebas-bebasnya. Merdeka belajar berarti guru bebas berinovasi dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Guru harus menguasai ilmu paedagogie, baik tentang teori belajar, cara belajar siswa dan pendekatan pembelajaran yang mampu menyiapkan siswa bersaing pada abad 21. Terkait kurikulum, guru bisa menggunakan kurikulum nasional/kurikulum 2013. Namun pada masa pandemi guru bisa memilih kurikulum kondisi khusus. Sedangkan asesment yang bisa digunakan guru adalah asesmen formatif. Asesment yang mampu memberdayakan pembelajaran secara maksimal.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar