Mengikuti Bimtek virtual teknik nobar banyak kendala. Terutama terkait kemampuan menyerap materi akibat jarak yang cukup jauh dengan papan LCD. Bimtek virtual secara nobar mengakibatkan peserta bimtek mudah lelah dan jenuh. Peserta yang mulai jenuh seringkali gaduh. Namun harus tetap semangat dan mencoba membuat resum. Manfaat membuat resum selain untuk laporan kepada panitia bimtek juga membantu peserta memahami materi. Itulah kesan bimtek pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Dan berikut ini adalah resum pada hari pertama, part 3.
Komponen AKM pada literasi membaca, kontennya adalah teks informasi dan teks sastra. Proses kognitif pada literasi membaca adalah menemukan infomasi, melakukan interpretasi, integrasi, evaluasi dan refleksi. Konteks dari asesmen literasi membaca adalah personal, sosial budaya dan saintifik. Sedangkan AKM pada numerasi, kontennya berupa bilangan, pengukuran dan geometri, data dan Uncertainty. Uncertainty /ketidakpastian merupakan suatu fenomena yang terletak pada jantungnya analisis matematika dari berbagai situasi. Teori statistik dan peluang digunakan untuk penyelesaian fenomena ini. Kategori Uncertainty dan data meliputi pengenalan tempat dari variasi suatu proses, makna kuantifikasi dari variasi tersebut, pengetahuan tentang ketidakpastian dan kesalahan dalam pengukuran, dan pengetahuan tentang kesempatan/peluang. Selain bilangan, pengukuran dan geometri, data dan Uncertainty, pada AKM numerasi juga membahas tentang aljabar. Proses kognitif pada asesmen numerasi ini melalui pemahaman, aplikasi dan penalaran.
Bentuk soal pada AKM
berupa soal objektif dan non objektif atau essai. Soal objektif pilihan ganda
(hanya 1 jawaban benar) sejumlah 20%, pilihan ganda kompleks (jawaban benar lebih dari 1) 60%, menjodohkan 10%, isian singkat
(angka, nama/benda yang sudah fixed) 5% dan untuk soal essai 5%. Alokasi
waktu pada asesmen ini untuk hari pertama jenjang SD/MI tes literasi 75 menit dan
survei karakter 20 menit. Pada hari kedua tes numerasi 75 menit dan survei karakter
20 menit. Pada jenjang SMP, SMA dan SMK pelaksanaan AKM hari pertama tes
literasi 90 menit dan survei karakter 30 menit. Sedangkan hari kedua tes
numerasi 90 menit dan survei karakter 30 menit.
Rencana jadwal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk
jenjang SD/MI, SMP, SMA serta SMK sudah ditentukan oleh kemendikbud dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1. jadwal AKM untuk
jenjang SD/MI
Hari Pertama |
Hari Kedua |
||
Sesi 1 |
Sesi 1 |
||
7.00 – 7.30 |
persiapan
tes |
7.00 – 7.30 |
persiapan
tes |
7.30 – 8.45 |
literasi |
7.30 – 8.45 |
numerasi |
8.45 – 9.00 |
penjelasan
survei |
8.45 – 9.00 |
penjelasan
survei |
9.00 – 9.20 |
survei |
9.00 – 9.20 |
survei |
Sesi 2 |
Sesi 2 |
||
10.00 –
10.30 |
persiapan
tes |
10.00 –
10.30 |
persiapan
tes |
10.30 –
11.45 |
literasi |
10.30 –
11.45 |
numerasi |
11.45 –
12.00 |
penjelasan
survei |
11.45 –
12.00 |
penjelasan
survei |
12.00 –
12.20 |
survei |
12.00 –
12.20 |
survei |
Sesi 3 |
Sesi 3 |
||
13.00 –
13.30 |
persiapan
tes |
13.00 –
13.30 |
persiapan
tes |
13.30 –
14.45 |
literasi |
13.30 –
14.45 |
numerasi |
14.45 –
15.00 |
penjelasan
survei |
14.45 –
15.00 |
penjelasan
survey |
15.00 –
15.20 |
survei |
15.00 –
15.20 |
survei |
Tabel 2. Jadwal AKM untuk
jenjang SMP, SMA, SMK
Hari Pertama |
Hari Kedua |
||
Sesi 1 |
Sesi 1 |
||
7.00 – 7.30 |
persiapan
tes |
7.00 – 7.30 |
persiapan
tes |
7.30 – 9.00 |
literasi |
7.30 – 9.00 |
numerasi |
9.00 – 9.15 |
penjelasan
survei |
9.00 – 9.15 |
penjelasan
survei |
9.15 – 9.45 |
survei |
9.15 – 9.45 |
survei |
Sesi 2 |
Sesi 2 |
||
10.00 –
10.30 |
persiapan
tes |
10.00 –
10.30 |
persiapan
tes |
10.30 –
12.00 |
literasi |
10.30 –
12.00 |
numerasi |
12.00 –
12.15 |
penjelasan
survei |
12.00 – 12.15 |
penjelasan
survei |
12.15 –
12.45 |
survei |
12.15 –
12.45 |
survei |
Sesi 3 |
Sesi 3 |
||
13.00 –
13.30 |
persiapan
tes |
13.00 –
13.30 |
persiapan
tes |
13.30 –
15.00 |
literasi |
13.30 –
15.00 |
numerasi |
15.00 –
15.15 |
penjelasan
survei |
15.00 –
15.15 |
penjelasan
survei |
15.15 –
15.45 |
survei |
15.15 –
15.45 |
survei |
Aspek ketrampilan yang
harus dimiliki pada level memahami adalah mengingat, mengidentifikasi, mengklasifikasi,
menghitung, mengambil/memperoleh dan mengukur. Mengingat contohnya mengingat
definisi, sifat bilangan, unit pwngukuran, sifat bentuk geometris dan notasi
bilangan. Aspek ketrampilan mengidentifikasi contohnya mengidentifikasi
bilangan, ekspresi, kuantitas, dan bentuk. Mengidentikasi identitas yang secara matematis setara (
seperti desimal, persentase dan pecahan). Untuk level mengklasifikasi contohnya
mengklasifikasi bilangan, ekspresi, jumlah dan bentuk-bentuk yang memiliki
sifat serupa. Aspek menghitung contohnya melakukan prosedur alogaritma seperti
penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta kombinasinya. Juga melakukan
prosedur aljabar yang efektif. Aspek
mengambil dan memperoleh ini yang diambil dan diperoleh adalah
informasi dari bagan, tabel, teks atau sumber-sumber lain. Sedangkan pada aspek
mengukur contohnya menggunakan instrumen pengukuran dan memilih unit yang
tepat.
Ranah kognitif di asesmen numerasi untuk ranah
penerapan (applying) terdiri dari level memilih, menyatakan/membuat,
menrapkan/melaksanakan. Ketrampilan menerapkan contohnya menentukan operasi,
strategi, dan aturan yang sesuai dan efisien untuk memecahkan masalah dunia
nyata yang dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai metode. Ketrampilan
memilih dan membuat model contohnya menyajikan data dalam tabel atau grafik,
merumuskan persamaan, pertidak samaan, gambar geometris, atau diagram yang
emodelkan suatu masalah , membangun sebuah representasi dari hubungan
matematikayang diberikan. Aspek ketrampilan menerapkan/ melaksanakan contohnya
menerapkan/ melaksanakan strategi dan operasi untuk memecahkan masalah dunia
nyata yang berkaitan dengan konsep dan prosedur matematika yang dikenal siswa.
Sedangkan pada kemampuan
kognitif di asesmen numerasi pada ranah menalar (reasoning) aspek ketrampilan
yang harus dimiliki siswa adalah menganalisis, melambangkan, mengevaluasi,
menyimpulkan dan membuat justifikasi. Kemampuan menganalisis contohnya
menentukan, menggambar, atau menggunakan hubungan dalam bilangan, ekspresi,
jumlah dan bentuk. Kemampuan melambangkan menghubungkan elemen, pengetahuan
berbeda, menghubungkan representasi untuk memecahkan masalah. Kemampuan mengevaluasi
contohnya menilai strategi pemecahan dan solusi alternatif. Kemampuan menyimpulkan
contohnya membuat kesimpulan yang valid berdasarkan informasi dan fakta-fakta.
Sedangkan membuat justifikasi contohnya memberikan argumentasi matematis untuk
mendukung klaim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar