Kamis, 07 Desember 2023

Asesmen pada Anak Usia Dini

 

Bulan Desember merupakan pengalaman pertama para pendidik Roudhotul Athfal (RA) melakukan asesmen sumatif. Untuk lebih memahami tentang asesmen di kurikulum merdeka  yang sejatinya keterkaitannya dengan pembelajaran seperti bestie. Asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan pembelajaran. Pendidik perlu memahami kompetensi yang hendak dituju sehingga keseluruhan proses pembelajaran diusahakan mencapai kompetensi. Kompetensi yang dituju dimaknai sebagai ketercapaian terhadap capaian pembelajaran (CP), dimensi Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin. Jika asesmen RA berbasis paper, sudahkah sesuai dengan juknis asesmen kurikulum merdeka? Apa sih hubungan antara asesmen dan pembelajaran? Yuk kita pahami!


 Pembelajaran dimulai dengan perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran. Pendidik harus merencanakan asesmen diawal pembelajaran, saat proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen awal pembelajaran  sangat perlu dilakukan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar anak. Hasil asesmen awal untuk merencanakan pembelajaran  yang sesuai dengan tahapan capaian anak. Identifikasi kebutuhan perlu dilakukan kepada setiap anak dengan melakukan asesmen awal, juga kepada ABK, anak berkebutuhan khusus.  Asesmen terbagi menjadi 2 jenis yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Kedua jenis tidak harus dilakukan pada satu rencana pelaksanaan pembelajaran, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran.

Gambar di atas anak yang menggoreng tempe hasil proyek di RA Nurul Ulum Kendalrejo 

Asesmen formatif merupakan asesmen yang bertujuan untuk  memantau dan memperbaiki proses  pembelajaran, serta mengevaluasi  pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen formatif  di awal pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kesiapan anak  untuk mempelajari materi ajar dan mencapai  tujuan pembelajaran yang direncanakan karena  ditujukan untuk kebutuhan pendidik dalam  merancang pembelajaran, tidak untuk  keperluan penilaian hasil belajar anak yang  dilaporkan dalam rapor. Asesmen formatif di dalam proses pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran untuk  mengetahui perkembangan anak dan sekaligus  pemberian umpan balik yang harus ditindak  lanjuti.


Penerapan asesmen awal dengan cara: 1) menentukan informasi tentang capaian apa yang ingin dipotret melalui asesmen awal,  2) menentukan kegiatan yang dapat memberikan informasi apakah capaian tersebut sudah tercapai atau tidak; dan guru dapat melakukan observasi, atau menggunakan hasil karya sebagai sumber data; 3) mengolah data secara sederhana dengan melakukan pengelompokan berdasarkan capaian pembelajaran, 4) Merancang strategi diferensiasi yang dapat diterapkan untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Yang perlu diperhatikan ketika melakukan asesmen formatif: asesmen formatif tidak beresiko tinggi (high stake). Asesmen formatif  dirancang untuk ketercapaian tujuan pembelajaran, asesmen formatif dapat menggunakan berbagai  teknik  dan/atau  instrumen. Hal ini dilakukan dengan  tujuan untuk meningkatkan  kualitas proses belajar, asesmen formatif dilaksanakan  bersamaan  dengan  proses  pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga asesmen formatif  dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan, Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana, sehingga umpan  balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat.

Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan informasi  kepada pendidik tentang kesiapan belajar anak. Berdasarkan asesmen ini, pendidik  perlu menyesuaikan/memodifikasi rencana pelaksanaan pembelajarannya dan/ atau  membuat diferensiasi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan anak. Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan informasi tentang kekuatan,  hal-hal yang masih perlu ditingkatkan oleh anak dan mengungkapkan cara untuk  meningkatkan kualitas kompetensi, karya atau performa yang diberi umpan balik.

Sedangkan asesmen sumatif dilakukan pada akhir  proses pembelajaran atau dapat juga  dilakukan sekaligus untuk dua atau  lebih tujuan pembelajaran, sesuai  dengan pertimbangan pendidik dan  kebijakan satuan Pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif,  asesmen sumatif menjadi bagian dari  perhitungan penilaian di akhir  semester, akhir tahun ajaran, dan/atau  akhir jenjang. Pada RA, asesmen sumatif digunakan  untuk mengetahui capaian  perkembangan anak dan bukan  sebagai hasil evaluasi untuk penentuan  kenaikan kelas atau kelulusan. Asesmen sumatif berbentuk laporan  hasil belajar yang berisikan laporan  pencapaian pembelajaran dan dapat  ditambahkan dengan informasi  pertumbuhan dan perkembangan  anak.

Teknik dan Instrumen Asesmen untuk Anak Usia Dini. Teknik pengambilan data perlu dilakukan dengan mengutamakan  kondisi yang autentik yaitu pengamatan yang alami dan apa adanya  yang ditampilkan anak. Oleh karenanya, durasi pengambilan data tidak  dilakukan dalam jangka waktu singkat atau dalam satu kali kegiatan. Pengambilan data untuk asesmen anak usia dini disarankan untuk  dilakukan dalam durasi dan jangka waktu lama misalnya satu hingga  dua pekan. Tujuannya agar perilaku yang diperoleh dapat mengungkap  kemampuan anak secara utuh. Melihat tujuan dari asesmen adalah mengamati perilaku autentik anak,  maka teknik yang digunakan untuk pengambilan data adalah teknik  observasi dan kinerja. Sedangkan instrumen asesmen adalah alat bantu yang digunakan  untuk membantu guru mengumpulkan data berdasarkan teknik  asesmen yang digunakan.

Teknik Asesmen  untuk Anak Usia Dini berupa observasi dan kinerja. Teknik observasi merupakan teknik utama dan terpenting yang perlu dimiliki  pendidik terutama saat mengajar anak usia dini karena proses  pengambilan data dilakukan secara autentik. Penilaian peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang diamati secara berkala. Pendidik mengumpulkan informasi berdasar apa yang dilihat dan  didengar tanpa melibatkan pandangan personal observer. Hanya  fakta, otentik. Ini mengandung makna bahwa observasi selalu bersifat  objektif karena memandang anak sebagaimana adanya. Hal yang dapat diobservasi yaitu pengalaman bermain anak dan  celoteh, karya, serta cara anak membangun hubungan dengan  orang lain dan material-material yang disiapkan guru.

Penilaian kinerja memberikan  kesempatan  anak     untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks  sesuai dengan kriteria yang ditentukan pendidik. Teknik kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data  melalui penilaian terhadap kegiatan yang mengajak  anak untuk praktik, menghasilkan produk, melakukan  projek, dan atau membuat portofolio. Penting untuk diperhatikan bahwa guru tidak perlu  memberi kegiatan  yang “memenjara” anak, yaitu  semua hasil karya seragam antara satu anak dengan  anak yang lain, sesuai perintah guru.

Teknik observasi dengan cara Ceklis , catatan anecdotal, dokumen hasil karya. Ceklis yaitu daftar informasi,  data, ciri-ciri, karakteristik,  atau elemen yang dituju. Catatan anekdotal: bentuknya tertulis  atau bisa pula foto berseri yaitu catatan  singkat hasil observasi yang difokuskan  pada performa dan perilaku yang  menonjol, disertai latar belakang  kejadian dan hasil analisis atas  observasi yang dilakukan. Dokumentasi hasil karya anak yaitu  kumpulan hasil karya anak dapat berupa  foto untuk kemudian guru memberikan  keterangan berdasarkan cerita anak  terhadap hasil karyanya.

Teknik kinerja dengan menggunakan rubrik, ceklis dan catatan anekdot. Rubrik, yaitu pedoman yang dibuat  untuk menilai dan mengevaluasi  kualitas capaian kinerja anak  sehingga pendidik dapat  menyediakan bantuan yang  diperlukan untuk meningkatkan  kinerja. Catatan anekdot yaitu catatan singkat  hasil observasi yang difokuskan pada  performa dan perilaku yang menonjol,  disertai latar belakang kejadian dan  hasil analisis atas observasi yang  dilakukan. Sedangkan Portofolio yaitu kumpulan hasil karya anak yang menunjukkan rekam jejak  pembelajaran anak dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, portofolio  berbentuk folder yang di dalamnya berisi kumpulan foto, hasil karya anak, dan  berbagai hasil pekerjaan anak lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar