Kurikulum
merdeka akan diterapkan pada seluruh madrasah di Kabupaten Trenggalek mulai tahun
ajaran baru 2023/2024. Namun pergantian kurikulum senantiasa dibarengi munculnya opini yang
menyatakan setiap ganti presiden ganti kurikulum. Bahkan setiap ganti menteri
pendidikan ganti kurikulum. Padahal perubahan itu suatu keniscayaan. Sekilas
kita cermati perkembangan kurikulum di Indonesia yang senantiasa berubah.
Perubahan terjadi, salah satunya karena kurikulum sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman.
Pada
tahun 1947 adanya Rencana Pelajaran, dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai. Rencana
Pendidikan Sekolah Dasar merupakan kurikulum yang muncul pada tahun 1964. Tahun
1968 muncul Kurikulum Sekolah Dasar. Perubahan kurikulum terjadi lagi pada
tahun 1973 dengan nama Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Tahun 1975 terbit lagi Kurikulum Sekolah Dasar,
tahun 1984 dibenahi lagi menjadi Kurikulum 1984. Perubahan kurikulum juga
terjadi pada tahun 1994 dengan nama Kurikulum 1994. Berikutnya tahun 1997 adanya perubahan dengan nama Revisi Kurikulum 1994, tahun 2004 adanya Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tahun 2013 muncul Kurikulum 2013. Dua tahun
yang lalu digagas kuikulum Merdeka, saat itu secara pilihan kurikulum ini diterapkan dibeberapa sekolah. Rencananya tahun 2024 kurikulum merdeka akan diberlakukan secara
serentak.
Ada beberapa karakteristik kurikulum merdeka yang
patut pahami:1) pelajaran berbasis
projek untuk pengembangan soft
skill dan karakter (iman, taqwa, akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan
global, kemandirian, bernalar kritis, kreativitas), 2) fokus pada materi
esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, 3)fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai
dengan kemampuan murid (teach at the
right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Pada
awal tahun ajaran baru kemarin banyak upaya dilakukan untuk mewujudkan
pembelajaran yang mengacu pada kurikulum merdeka. Setelah berhasil melakukan
rapat kerja dalam menyusun Kurikulum Operasional Madrasah (KOM). Maka dilanjutkan
dengan menyusun perencanaan pembelajaran dengan menyusun TP, ATP, dan modul
ajar. Sedangkan proses yang harus dilalui oleh para pendidik adalah: 1)
memahami Capaian Pembelajaran (CP), 2) merumuskan Tujuan Pembeajaran (TP), 3)
menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, 4) membuat modul ajar. Capaian Pembelajaran
(CP), merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setia fase. Capaian Pembelajaran
(CP), memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk
narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik. Pemetaan Capaian
Pembelajaran (CP), dibagi dalam fase usia. Fase Fondasi untuk anak-anak pra sekolah
(TK/RA), Fase A kelas 1 dan 2 jenjang SD/MI, Fase B kelas 3 dan kelas 4 jenjang SD/MI, Fase C untuk
kelas 5 dan kelas 6 jenjang SD/MI, Fase D kelas 7-9 jenjang SMP/MTs, Fase E kelas 10 jenjang SMA/
MA/SMK, Fase F kelas 11 jenjang SMA/ MA/SMK.
Setelah memahami CP maka langkah berikutnya menyususn Tujuan Pembelajaran (TP) yang dirumuskan berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP). Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran (CP). Jadi Tujuan pembelajaran (TP) dibuat atau ditentukan oleh guru dengan cara membreakdown dari Capaian Pembelajaran (CP).
Komponen Tujuan Pembelajaran
Secara
operasional komponen tujuan pembelajaran dapat memuat 2 aspek kompetensi dan materi
Kompetensi |
Konten |
Variasi |
kemampuan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan peserta didik telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan kata kerja operasional Taksonomi Bloom. |
ilmu pengetahuan inti
atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran |
Variasi kegiatan atau
kompetensi untuk sampai pada pencapaian konten |
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari 2
komponen tersebut: 1)Kompetensi dan konten, 2) Profil Pelajar Pancasila terintegrasi dalam TP.
Teknik analisa capaian pembelajaran menjadi
tujuan pembelajaran ada 2 cara: 1) Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran
secara langsung berdasarkan CP, 2) Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran
dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP.
Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran
secara langsung berdasarkan CP
ELEMEN |
Pancasila |
CAPAIAN
PEMBELAJARAN |
Peserta
didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila
Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila. |
RUMUSAN
TUJUAN PEMBELAJARAN |
1. Peserta
didik mengenal simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila 2. Peserta didik menceritakan simbol dan sila-sila
Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila |
Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran
dengan menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP.
CP
ELEMEN |
KOMPETENSI |
LINGKUP
MATERI |
Pancasila : Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol
dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila. |
Mengenal Menceritakan |
Simbol
dan Sila-sila Pancasila dalam lambing Garuda Pancasila |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar