Dalam
beberapa minggu ini para guru tengah asyik memperbincangkan Kurikulum 2022,
Kurikulum Prototipe. Kurikulum yang didesain oleh kemendikbud dengan tujuan
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar searah dengan visi merdeka
belajar. Beberapa guru berpendapat bahwa kurikulum prototipe ini diprediksi
sama dengan kurikulum 2013. Namun beberapa guru lain sudah mulai mencari
informasi bahwasannya ada perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum
prototipe ini. Perbedaan tersebut nampak jelas sekali, karena adanya penguatan
kompetensi yang mendasar dan pemahaman yang holistik.
Pertama,
pada jenjang SD/MI adanya penggabungan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) membentuk mata pelajaran baru yang
dinamakan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Semula, pada kurikulum 2013 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan secara terpisah pada kelas 4, 5 dan 6.
Kedua, akan diadakan
integrasi computational thinking
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS. Computational thinking (pemikiran komputasi) merupakan cara
berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Agar anak-anak mampu menyelesaikan masalah
ketika melakukan proses belajar mengajar pada mata pelajaran dasar seperti
Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS. Pelajaran Bahasa Inggris yang semula
tidak ada dalam struktur kurikulum SD/MI, pada kurikulum 2022 menjadi mata
pelajaran pilihan. Berarti siswa SD/MI dapat memilih untuk mempelajari pelajaran
Bahasa Inggris.
Ketiga,
adanya pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran. Pembelajaran kolaboratif
yang berbentuk projek ini bertujuan
mengembangkan profil pelajar pancasila melalui pengalaman pembelajaran
(experiential learning) dan mengintegrasikan kompetensi esensial yang
dipelajari siswa dari berbagai disiplin ilmu. Pembelajaran berbasis projek
dinilai akan membantu para guru dalam mengembangkan soft skill siswa dan dapat
mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan kompetensi yang sesuai dengan
tuntutan zaman sehingga siswa dapat berperan di lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar