Selasa, 18 Januari 2022

Kurikulum Prototipe

 

Dalam beberapa minggu ini para guru tengah asyik memperbincangkan Kurikulum 2022, Kurikulum Prototipe. Kurikulum yang didesain oleh kemendikbud dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar searah dengan visi merdeka belajar. Beberapa guru berpendapat bahwa kurikulum prototipe ini diprediksi sama dengan kurikulum 2013. Namun beberapa guru lain sudah mulai mencari informasi bahwasannya ada perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum prototipe ini. Perbedaan tersebut nampak jelas sekali, karena adanya penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman yang holistik.

Pertama, pada jenjang SD/MI adanya penggabungan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) membentuk mata pelajaran baru yang dinamakan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Semula, pada kurikulum 2013  mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan secara terpisah pada kelas 4, 5 dan 6.

Kedua, akan diadakan integrasi computational thinking dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS. Computational thinking (pemikiran komputasi) merupakan cara berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Agar anak-anak mampu menyelesaikan masalah ketika melakukan proses belajar mengajar pada mata pelajaran dasar seperti Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS. Pelajaran Bahasa Inggris yang semula tidak ada dalam struktur kurikulum SD/MI, pada kurikulum 2022 menjadi mata pelajaran pilihan. Berarti siswa SD/MI dapat memilih untuk mempelajari pelajaran Bahasa Inggris.

Ketiga, adanya pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran. Pembelajaran kolaboratif yang berbentuk projek  ini bertujuan mengembangkan profil pelajar pancasila melalui pengalaman pembelajaran (experiential learning) dan mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari siswa dari berbagai disiplin ilmu. Pembelajaran berbasis projek dinilai akan membantu para guru dalam mengembangkan soft skill siswa dan dapat mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman sehingga siswa dapat berperan di lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar