Ketika
hasil akreditasi tahun 2022 keluar dan
MIM Kamulan mendapat nilai 92 (predikat
A). Bagi saya merupakan anugerah
dari Allah yang luar biasa. Bila pengurus kurang puas dengan hasil tersebut dan
membandingkan dengan MIM Bangun Munjungan yang mendapat nilai 93. Saya hanya
tersenyum saja. Prinsip saya, setiap tugas yang dibebankan pada saya akan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Segala daya upaya akan dikerahkan untuk
menyelesaikannya. Namun untuk hasil tetap tawakal pada Allah. Kalau mau berfikir
jernih ada beberapa hal menyebabkan hasil belum maksimal. Mengingat point rasio
guru sertifikasi dengan jumlah tenaga
pendidik hanya 4:13. Salah satu asesor yang dikirim ke MIM Kamulan dari Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Beliau memiliki kemampuan memvisitasi dan
menggali data dengan cermat. Bahkan tidak segan kalimat yang dilontarkan penuh pressure. Selain itu hanya sebagian guru
yang respek menyiapkan bukti fisik dokumen akreditasi tahun 2022. Sedangkan
yang lainnya hamil tua ada pula yang keluarganya sedang sakit. Berbeda dengan
akreditasi sebelumnya semua guru kompak menjalankan tugasnya sesuai dengan
hasil rapat rutin. Untuk menjadi guru model saja, guru yang ditunjuk tidak
siap. Padahal waktu tinggal dua hari kedatangan para asesor.
Pada
hari pertama, asesor lebih fokus pada bukti fisik di meja standar mutu lulusan,
mutu guru, dan managemen sekolah. Kepada para guru, asesor menanyakan tentang
pemberian reward maupun punishmen pada siswa. Bagaimana teknik
pemberiannya kepada siswa yang berhasil
dan siswa yang melanggar tata tertib. Asesor minta ditunjukkan aturan tertulis
untuk memberi tindak lanjut pasca pemberian reward dan punishmen. Beliau juga
menanyakan dasar penentuan memilih guru mengikuti workshop, diklat atau
seminar. Teknik pelaksanaan tindak lanjut (diseminasi) setelah guru mengikuti workshop,
diklat atau seminar. Menurut Beliau ada satu strategi untuk menentukan guru
mewakili sekolah mengikuti workshop, diklat atau seminar. Salah satu
pertimbangannya adalah guru yang rapor kinerjanya bagus. Begitupun Beliau
menerapkan di Perguruan Tinggi tempat mengabdi. Selain itu Beliau juga
menanyakan tentang rapor mutu MIM Kamulan. Hari pertama banyak ilmu yang kami
peroleh, dan menjadi motivasi bagi saya untuk mengabdi di MIM Kamulan dengan
lebih baik.
Alasan
asesor belum membahas standar proses pembelajaran pada hari pertama, karena standar
ini akan dilihat pada hari kedua. Hari kedua (hari Sabtu) selain pengamatan
proses pembelajaran juga akan dilaksanakan wawancara dengan siswa, wali siswa,
pengurus, komite dan para alumni. Pada kegiatan pengamatan proses pembelajaran
dua orang guru model akan divideo selama kurang lebih dua jam setengah.
Sedangkan guru lainnya yang mengajar di 4 kelas akan langsung divisitasi oleh
dua orang asesor. Sesekali saja asesor melakukan visitasi di dua kelas model.
Setelah selesai pembelajaran asesor melakukan wawancara dengan peserta didik.
Kegiatan dilanjutkan wawancara dengan wali siswa, pengurus, komite dan para
alumni.
Sebelum kegiatan ramah tamah asesor menyampaikan hasil rangkuman visitasi, kesan/pesan dan masukan kepada kepala madrasah dan guru. Beliau menginginkan guru mengajar sebagaimana yang dilakukan guru hari itu. Pembelajaran berbasis IT, menggunakan pendekatan HOTS (seperti project based learning, problem based leraning, discovery dan inquiry), serta menumbuhkan kemampuan 4 C (critical thinking, creativity, colaboration dan communication). Serta penanaman karakter pada siswa dalam pembelajaran. Asesor menyampaikan pesan siswa untuk MIM Kamulan agar kegiatan pengembangan diri berupa pembelajaran TIK diadakan kembali. Juga kantin sekolah diharap untuk kembali dibuka menyiapkan makanan dan minuman sehat bagi siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar