Selasa, 06 Desember 2022

Catatan Harian: Identifikasi Masalah Pembelajaran (IMP)

 

Tanggal 2 November masih mengikuti diklat daring. Beberapa guru terlihat antusias mengikuti diklat bersama mentor Ibu Emy Rosyidah. Namun ada beberapa guru yang meletakkan kameranya agak tinggi sehingga kerudungnya saja yang kelihatan. Ternyata mereka dalam kondisi mengantuk. Daripada kelihatan menguap maka lebih aman menunjukkan bagian atas kepalanya aja. Rasa kantuk dapat dikendalikan dengan mengonsumsi makanan ringan dan minum kopi. Namun ada aturan dalam zoom ini, peserta tidak boleh makan, minum dan video harus nyala. Jika ingin ke kamar mandi harus izin host/mentor. Materi yang dibahas terkait  masalah kesulitan belajar pada siswa yang dipengaruhi faktor internal maupun eksternal.

Masalah Internal Belajar 

Masalah internal belajar dapat digali dengan tahapan sebelum belajar, selama proses belajar dan sesudah belajar. Dari sisi interaksi belajar dapat dipisahkan dari dimensi guru dan dimensi siswa. Dari dimensi siswa sebelum belajar terdapat faktor minat, kecakapan dan pengalaman. Selama proses belajar terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi seperti motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan, menyimpan pesan, menggali pesan yang telah disimpan dan unjuk hasil belajar. Begitupun setelah proses belajar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yakni motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan, menyimpan pesan, menggali pesan yang telah disimpan dan unjuk hasil belajar. Ada kesamaan faktor yang mempengaruhi ketika selama belajar dan sesudah belajar. Dari dimensi guru, sebelum proses KBM terdapat kegiatan pengorganisasian belajar. Selama proses belajar berkaitan dengan bahan pembelajaran, sumber pembelajaran dan metode pembelajaran. Sesudah kegiatan belajar mengajar akan dilakukan evaluasi hasil belajar.

Sebagaimana dijelaskan di atas, terkait dimensi siswa sebelum belajar terdapat faktor minat, kecakapan dan pengalaman. Minat  meliputi kesediaan siswa mencatat, mempersiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan. Terkadang jika kurang berminat siswa akan cenderung mengabaikan kesiapannya untuk belajar. Yang dimaksud pengalaman siswa adalah pengalaman terkait materi pembelajaran dan pelajaran yang telah dikuasai sebelumnya.

Jika di atas telah dijelaskan tentang dimensi siswa sebelum belajar, maka berikutnya akan dibahas faktor-faktor  yang mempengaruhi siswa selama dan sesudah belajar berupa motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan, menyimpan pesan, menggali pesan yang telah disimpan dan unjuk hasil belajar. Motivasi dapat menjadi kekuatan pendorong untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Rendahnya motivasi merupakan masalah serius dalam pembelajaran. Indikator  adanya motivasi yang tinggi pada siswa adalah ketahanan dalam belajar (perhatian), kesungguhan menyimak pelajaran, kesungguhan melaksanakan tugas, keaktifan bertanya dan menjawab dalam proses belajar. Konsentasi merupakan salah satu aspek psikologis yang tidak mudah diketahui orang lain. Kesulitan konsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa dan menjadi kendala dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Sehingga membutuhkan kecakapan dan perhatian guru membimbing peserta didik.

Berikutnya kecakapan mengolah informasi.  Dalam hal ini berkaitan erat dengan kemampuan guru mengolah bahan ajar, sebagai proses berfikir untuk mengolah informasi yang diterima menjadi bermakna.  Siswa diharapkan melakukan proses pesan yang diterima: dilihat, didengar, dirasakan sehingga bermakna dalam dirinya. Maka peran guru sangat diperlukan dalam membantu peserta didik agar dapat memberi makna yang didapat dari proses pembelajaran, yang berorientasi pada perkembangan dan kemampuan berfikir siswa. Kecakapan menggali hasil belajar adalah suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan tersimpan. Pesan yang diterima tidak otomatis dapat kita panggil kembali. Kesulitan dalam menggali kembali pesan-pesan merupakan kendala dalam perkembangan proses belajar peserta didik. Implikasinya guru hendaknya berupaya untuk mengaktifkan siswa melalui pemberian tugas, latihan-latihan terkait rumus-rumus sehingga dapat meningkatkan daya kemampuannya.

Sebagai seorang guru maupun pengawas tentunya harus memahami kebiasaan belajar siswa. Kebiasaan belajar ini merupakan perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar. Namun ada kebiasaan belajar yang tidak baik antara lain:  belajar tidak teratur, daya tahan belajar rendah, belajar menjelang ada penilaian/ujian,  tidak memiliki catatan pembelajarn lengkap, tidak bisa membuat ringkasan,  tidak ada motivasi memperkaya materi pembelajaran.

Adapun penyebab kesulitan belajar dari faktor internal antara lain: 1)input (pengaruh panca indera, kesulitan dalam persepsi visual),  2)integration, terkait dengan short term memory yang membuat peserta didik kesulitan dalam mempelajari materi tanpa pengulangan, 3)storage, berkaitan dengan memori atau daya ingat, 4)output, informasi yang telah diproses otak akan muncul dalam bentuk respon melalui kata-kata, menulis atau menggambar.

Masalah Eksternal Belajar

Beberapa masalah ekternal belajar adalah guru, lingkungan sosial, kurikulum dan sarpras. Pertama guru, dengan perkembangan teknologi informasi, ilmu pengetahuan dan budaya maka guru dituntut memiliki ketrampilan untuk memilih topik, aktivitas, dan strategi pembelajaran yang berorintasi menyampaikan informasi tapi juga agar membuat siswa belajar secara bebas. Guru juga dituntut mampu mengembangkan pendekatan pembelajaran karena kritisnya masyarakat terhadap perkembangan pendidikan. Gurupun harus mempertimbangkan faktor perkembangan TIK yang memberikan informasi yang sangat cepat dan mudah didapat sehingga guru diharapkan meningkatkan kompetensinya. Faktor keberagaman kemampuan intelegensi siswa sehingga guru harus memahami karakteristik siswa sebelum membuat atau melaksanakan sebuah desain pembelajaran.

Kedua, lingkungan sosial. Sekolah merupakan lingkungan atau sistem sosial dalam skala kecil yang mempunyai pengaruh positif/negatif. Ketiga kurikulum, merupakan panduam yang dijadikan guru sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran. Kurikulum juga merupakan salah satu dasar untuk membuat desain pembelajaran. Seyogyanya kurikulum bersifat fleksibel mengikuti perubahan dari yang terjadi di masyarakat. Keempat sarpras, sarana dan prasarana yang ada di dalam madrasah ketersediaannya sangat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Guru mempunyai fungsi sebagai pembimbing siswa agar siswa mau belajar sehingga mampu mengenal dan mengatasi kesulitan belajar siswa. Maka diharapkan guru mampu: 1) memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar, 2)membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah pribadi yang berdampak pada motivasi belajar, 3)mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan, memberikan kesempatan yang memadai sehingga siswa dapat belajar sesuai karakteristiknya, memahami setiap murid secara individu atau kelompok.

Langkah untuk bimbingan belajar : 1) identifikasi, suatu kegiatan yang mengarah untuk menemukan kesulitan belajar siswa dengan melakukan analisa data hasil belajar, absensi siswa di kelas, wawancara dengan siswa, menyebar angket untuk memperoleh data permasalahan belajar, tes untuk memperpleh data tentang kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi siswa; 2) diagnosis, meruapakan keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengoahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan cara menentukan keputusan masalah jenis kesulitan belajar siswa, keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar, keputusan mengenai jenis mapel yang mengalami kesulitan belajar, membandingkan nilai individu untuk setiap mapel dengan rata-rata nilai seluruhnya, membandingkan nilai yang diperoleh  terhadap batas minimal tujuan pembelajaran; 3)prognosis, merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah belajar seperti bentuk treatmen yang harus diberikan, bahan atau materi yang diperlukan, metode yang digunakan, alat bantu mengajar yang diperlukan, waktu kegiatan dilaksanakan; 4)terapi atau pemberian bantuan. Pemberian bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar telah disusun pada tahap prognosis yang mencakup bimbingan belajar kelompok,  bimbingan belajar individual,  pengajaran remedial, pemberian bimbingan pribadi, alih tangan khusus, tindak lanjut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar