Hari
ini berdiskusi online dengan para guru RA Kecamatan Durenan terkait persiapan penyusunan
modul belajar semester 1 tahun pelajaran 2025/2026 yang sudah diinsersi dengan
pendekatan deep learning. Tujuan diskusi hari ini guru memiliki pengetahuan
menyeluruh tentang pemaparan narasumber Ibu Diana dari Tulungagung. Pengetahuan
awal mereka terkait deep learning akan dipaparkan secara singkat.
Perlunya
guru membangun kesadaran anak-anak terhadap tujuan dan makna dari apa yang
mereka lakukan/pelajari sebagai bekal
kehidupan. LPAD setiap anak itu sangat berbeda karena perkembangan dan
pencapaian anak juga beragam. Guru seyogyanya mengetahui tentang "voice, choice, and
ownership" (suara, pilihan, dan kepemilikan) dalam lingkup pendidikan RA. Karena sangat penting untuk mendukung perkembangan anak usia dini secara menyeluruh. Antara
lain: 1)Voice (Suara/ Pendapat Anak). Memberikan kesempatan kepada anak
untuk mengungkapan ide, perasaan, dan keinginan mereka.Contoh penerapan: anak
diajak berdiskusi ringan tentang tema pelajaran hari itu. 2) Choice
(Pilihan). Memberikan anak kebebasan memilih aktivitas atau cara belajar
sesuai minatnya. Contoh penerapan: Anak memilih warna dan bahan untuk kegiatan
mewarnai atau kolase. 3) Ownership (Kepemilikan). Anak merasa bertanggung jawab
saat kegiatan belajar dan hasil belajar mereka. Contoh penerapan: Anak menyimpan dan memberikan portofolio hasil karyanya untuk ditunjukkan ke orang tua di rumah.
Point
penting dalam deep learning: 1) Berkesadaran (mindful learning), 2) Bermakna (meaningful
learning), 3) Menyenangkan (Joyful learning). Menjadi guru yang membahagiakan,
bukan untuk diri sendiri tapi untuk
membahagiakan peserta didik. Ragam main yang harus ada setiap hari adalah:
Bermain Peran, Sensorik motor dan Bermain Pembangunan. Melakukan evaluasi
& penilaian itu adalah kebutuhan guru, penilaian harus dilakukan sesuai
dengan karakteristik anak.
Kuncinya dalam Pembelajaran Mendalam adalah
guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran, sehingga anak tidak hanya tahu
tapi mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu merefleksikan.
Pengalaman belajar dalam pembelajaran deep learning dilakukan secara bertahap
melalui pengetahuan esensial (bukan kuantitas waktu tapi kualitas
pembelajaran), aplikatif (tujuan dari kegiatan bisa diaplikasikan dalam kehidupan),
nilai dan karakter (menggandung 7 kebiasaan anak indonesia hebat).
Deep
learning menekankan agar guru berupaya menciptakan pengalaman belajar yang bermakna
bagi anak-anak, dengan fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis,
kolaborasi dan transfer pengetahuan. Deep learning juga menekankan pemahaman
kritis, penggabungan pengetahuan baru ke dalam struktur lama dan pengetahuan
pada situasi baru untuk memecahkan
masalah. Contoh: mengenal bentuk-bentuk dasar dengan menggunakan gambar
dan puzzle, mengenal pola-pola dengan menggunakan permainan yang melibatkan
pengenalan bentuk dan warna. Pengalaman belajar anak didik tidak hanya tahu tentang
materi yang disampaikan tetapi harus memahami, mengaplikasikan dan merefleksi.
Dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru harus membuat perencanaan
kemudian diaplikasikan ke dalam pembelajaran dengan menggunakan ragam main
sehingga anak dapat memilih dan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan dan
dapat memahaminya, guru memberikan refleksi dan juga mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang di laksanakan,
Tupoksi
guru: 1) Merencanakan kegiatan pembelajaran, di mana sebelum pembelajaran
dimulai tugas kita yaitu menyiapkan kegiatan, dan kegiatan tersebut tidak hanya
satu, agar anak-anak tidak bosan belajar dan menjadi menyenangkan. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara memanfaatkan barang bekas, daun kering, maupun kertas
origami. Setelah pembelajaran selesai kita harus bertanya kepada siswa tentang
kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ini seperti : Anak-anak apakah
belajar hari ini menyenangkan? Pendekatan Deep Learning tidak dimaksudkan
sebagai pengganti Kurikulum Merdeka, melainkan sebagai pendekatan pembelajaran
baru yang dapat diterapkan dalam kurikulum yang ada.
Tugas
pokok guru RA: 1)Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. 2)Membimbing perkembangan
anak. 3) Memberikan stimulasi yang tepat. 4)Membangun keterampilan sosial
emosional. 5)Mengembangkan kreativitas dan imajinasi. 6)Membangun kemandirian
dan kepercayaan diri.7)Melakukan evaluasi dan penilain. Deep learning juga pendekatan yang memuliakan dengan
menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran
berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olahhati, olah
rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Olah hati : adalah proses
pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta
menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual. Olah rasa: sebagai proses
pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan
kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia. Olah raga :
merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan
jasmani.
Beberapa
contohnya kegiatan guru ketika persiapan belajar, misalnya:1).Guru menyapa
siswa dengan hangat dan menciptakan suasana belajar yang nyaman. 2).Guru
mengajukan pertanyaan pemantik, misalnya: "Pernahkah kalian mengunjungi
tempat wisata yang indah atau mencicipi makanan khas daerah? Bagaimana
rasanya?" 3).Siswa diberikan kesempatan berbagi pengalaman singkat tentang
keindahan alam, tempat unik, atau makanan khas daerah yang mereka sukai.
4).Guru menunjukkan gambar/video singkat tentang keindahan alam, tempat unik,
dan makanan khas daerah di Indonesia untuk membangun rasa ingin tahu siswa.
Sekali
lagi Deep learning bukanlah kurikulum baru, akan tetapi untuk menguatkan dan
menyempurnakan kurikulum merdeka dan kurikulum berbasis cinta, karena metode
deep learning ini berbasis/berorientasi pada anak maka pembelajaran harus
bersifat menggembirakan dan bermakna oleh karena itu pada PBM fasilitasi anak
untuk memilih minimal 3 ragam main. Ragam main tidak harus berdiri sendiri akan
tetapi bisa tercipta saat guru melakukan apersepsi. Agar anak merasa senang
setelah pembelajaran usai mari kita ciptakan pembelajaran yang menggembirakan dan
bermakna agar anak memiliki memori baik pada gurunya.
Jadi,
Pendekatan deep learning dalam pendidikan menekankan pada keterlibatan aktif
peserta didik dalam proses pembelajaran, dimana mereka tidak hanya menghafal
informasi tetapi juga memahami, menganalisis dan menerapkannya dalam berbagai
situasi. Implementasi deep learning bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
global peserta didik seperti kreativitas, berfikir kritis, komunikasi,
kolaborasi, karakter dan kewarganegaraan. Semoga catatan kecil ini bermanfaat.