Minggu, 03 Agustus 2025

Akreditas RA Tahun 2025

Bulan Agustus 2025 mulai dilaksanakan Akreditasi Raudhatul Athfal, terutama RA yang belum pernah diakreditasi. Kelompok kerja pengawas provinsi Jawa Timur mulai mengingatkan kepada binaannya untuk menyiapkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermutu. Guru diharapkan mulai memahami perkembangan kurikulum dengan adanya insersi 8-3-3-4-5. 8 merupakan dimensi profil lulusan yang terdiri dari keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan dan komunikasi. Delapan profil harus diterapkan oleh guru RA mulai pagi melaksanakan penyambutan sampai dengan siang dijemput oleh orang tuanya.

Angka tiga menunjukkan prinsip pembelajaran mendalam seperti berkesadaran, bermakna dan menggembirakan. Ketika melaksanakan proses belajar mengajar guru RA diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik sehingga memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta memahami tujuan pembelajaran termotivasi secara instrinsik untuk belajar serta aktif mengembangkan strategi belajar menyenangkan menggunakan ragam main. Dalam kegiatan pembelajaran peserta didik dibimbing agar dapat merasakan manfaat dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari untuk kehidupan (kontekstual). Juga dibimbing mampu mengkontruksikan pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata. Sedangkan pembelajaran yang menggembirakan ini akan terwujud jika guru RA mampu menciptakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, menantang dan memotivasi. Suasana belajar yang menantang terjadi jika guru menyiapkan ragam main. Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran. Sehingga peserta didik terhubung secara emosional untuk lebih memahami, mengingat dan menerapkan pengetahuan.

Angka tiga berikutnya ketika asesor melakukan visitasi guru mampu menerapkan pengalaman belajar seperti memahami, mengaplikasikan dan merefleksi. Sedangkan angka 4 merupakan kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran. Empat kerangka pembelajaran tersebut antara lain: praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pemanfaatan digital. Dalam melakukan pembimbingan terhadap peserta didik guru RA menerapkan kurikulum berbasis cinta dengan tema Panca Cinta (Cinta Allah dan Rosul, Cinta Ilmu, Cinta Lingkungan, Cinta diri dan sesama dan  cinta Negara).

Guru RA ketika akreditasi diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang bermutu. Tentunya harus diawali dengan memahami 3 poin penting pada standar proses yakni menyiapkan perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran  dan penilaian proses pembelajaran. Untuk menciptakan pembelajaran yang bermutu guru RA harus memahami jenis-jenis gaya belajar anak seperti auditori, visual dan kinestetik. Pentingnya memahami gaya belajar anak karena gaya belajar ini merupakan kombinasi dari upaya peserta didik menyerap pengetahuan dan bagaimana informasi atau pengetahuan yang diperoleh diatur dan diproses. Karena beragamnya gaya belajar anak maka guru perlu menerapkan minimal 3 ragam main dari 5 jenis ragam main. Yakni sensorimotor, pembangunan, bermain peran, berbasis lingkungan dan pra membaca.

Jangan mengajar di RA dengan buku tema atau LKS ya ketika ada visitasi dari asesor?! Jika tetap dilakukan maka akreditasi di RA bisa TT atau nilainya C. Syukur jika memang dibiasakan tanpa buku atau LKS. Pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan mengunakan ragam main. Pra membaca bisa menggunakan kartu huruf, kartu kata atau menyusun huruf dan kata dari loose part. Begitulah pesan dari para pengurus koordinator pengawas RA Jawa Timur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar