Bulan Agustus 2025 mulai dilaksanakan Akreditasi Raudhatul Athfal, terutama RA yang
belum pernah diakreditasi. Kelompok kerja pengawas provinsi Jawa Timur mulai mengingatkan
kepada binaannya untuk menyiapkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermutu.
Guru diharapkan mulai memahami perkembangan kurikulum dengan adanya insersi
8-3-3-4-5. 8 merupakan dimensi profil lulusan yang terdiri dari keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, kreativitas, penalaran
kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan dan komunikasi. Delapan profil harus
diterapkan oleh guru RA mulai pagi melaksanakan penyambutan sampai dengan siang
dijemput oleh orang tuanya.
Angka
tiga menunjukkan prinsip pembelajaran mendalam seperti berkesadaran, bermakna dan menggembirakan.
Ketika melaksanakan proses belajar mengajar guru RA diharapkan mampu memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik sehingga memiliki kesadaran untuk
menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta memahami tujuan
pembelajaran termotivasi secara instrinsik untuk belajar serta aktif mengembangkan
strategi belajar menyenangkan menggunakan ragam main. Dalam kegiatan
pembelajaran peserta didik dibimbing agar dapat merasakan manfaat dan relevansi
dari hal-hal yang dipelajari untuk kehidupan (kontekstual). Juga dibimbing mampu
mengkontruksikan pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan
pengetahuannya dalam kehidupan nyata. Sedangkan pembelajaran yang
menggembirakan ini akan terwujud jika guru RA mampu menciptakan suasana belajar
yang positif, menyenangkan, menantang dan memotivasi. Suasana belajar yang menantang terjadi jika guru menyiapkan ragam main. Peserta didik merasa
dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran. Sehingga
peserta didik terhubung secara emosional untuk lebih memahami, mengingat dan menerapkan pengetahuan.
Angka
tiga berikutnya ketika asesor melakukan visitasi guru mampu menerapkan
pengalaman belajar seperti memahami, mengaplikasikan dan merefleksi. Sedangkan
angka 4 merupakan kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam
menyusun desain pembelajaran. Empat kerangka pembelajaran tersebut antara lain: praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan
pemanfaatan digital. Dalam melakukan pembimbingan terhadap peserta didik guru
RA menerapkan kurikulum berbasis cinta dengan tema Panca Cinta (Cinta Allah dan
Rosul, Cinta Ilmu, Cinta Lingkungan, Cinta diri dan sesama dan cinta Negara).
Guru
RA ketika akreditasi diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang bermutu.
Tentunya harus diawali dengan memahami 3 poin penting pada standar proses
yakni menyiapkan perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan penilaian proses pembelajaran. Untuk
menciptakan pembelajaran yang bermutu guru RA harus memahami jenis-jenis gaya belajar
anak seperti auditori, visual dan kinestetik. Pentingnya memahami gaya belajar
anak karena gaya belajar ini merupakan kombinasi dari upaya peserta didik
menyerap pengetahuan dan bagaimana informasi atau pengetahuan yang diperoleh
diatur dan diproses. Karena beragamnya gaya belajar anak maka guru perlu
menerapkan minimal 3 ragam main dari 5 jenis ragam main. Yakni sensorimotor,
pembangunan, bermain peran, berbasis lingkungan dan pra membaca.
Jangan
mengajar di RA dengan buku tema atau LKS ya ketika ada visitasi dari asesor?!
Jika tetap dilakukan maka akreditasi di RA bisa TT atau nilainya C. Syukur jika
memang dibiasakan tanpa buku atau LKS. Pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan
mengunakan ragam main. Pra membaca bisa menggunakan kartu huruf, kartu kata
atau menyusun huruf dan kata dari loose part. Begitulah pesan dari para pengurus
koordinator pengawas RA Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar