Jumat, 27 Juni 2025

DEEP LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN

 

Hari ini berdiskusi online dengan para guru RA Kecamatan Durenan terkait persiapan penyusunan modul belajar semester 1 tahun pelajaran 2025/2026 yang sudah diinsersi dengan pendekatan deep learning. Tujuan diskusi hari ini guru memiliki pengetahuan menyeluruh tentang pemaparan narasumber Ibu Diana dari Tulungagung. Pengetahuan awal mereka terkait deep learning akan dipaparkan secara singkat.

Perlunya guru membangun kesadaran anak-anak terhadap tujuan dan makna dari apa yang mereka lakukan/pelajari sebagai bekal kehidupan. LPAD setiap anak itu sangat berbeda karena perkembangan dan pencapaian anak juga beragam. Guru seyogyanya mengetahui tentang "voice, choice, and ownership" (suara, pilihan, dan kepemilikan) dalam lingkup pendidikan RA. Karena sangat penting untuk mendukung perkembangan anak usia dini secara menyeluruh. Antara lain: 1)Voice (Suara/ Pendapat Anak). Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapan ide, perasaan, dan keinginan mereka.Contoh penerapan: anak diajak berdiskusi ringan tentang tema pelajaran hari itu. 2) Choice (Pilihan). Memberikan anak kebebasan memilih aktivitas atau cara belajar sesuai minatnya. Contoh penerapan: Anak memilih warna dan bahan untuk kegiatan mewarnai atau kolase. 3) Ownership (Kepemilikan). Anak merasa bertanggung jawab saat kegiatan belajar dan hasil belajar mereka. Contoh penerapan: Anak menyimpan dan memberikan portofolio hasil karyanya untuk ditunjukkan ke orang tua di rumah.

Point penting dalam deep learning: 1) Berkesadaran (mindful learning), 2) Bermakna (meaningful learning), 3) Menyenangkan (Joyful learning). Menjadi guru yang membahagiakan, bukan untuk diri sendiri tapi  untuk membahagiakan peserta didik. Ragam main yang harus ada setiap hari adalah: Bermain Peran, Sensorik motor dan Bermain Pembangunan. Melakukan evaluasi & penilaian itu adalah kebutuhan guru, penilaian harus dilakukan sesuai dengan karakteristik anak.

 Kuncinya dalam Pembelajaran Mendalam adalah guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran, sehingga anak tidak hanya tahu tapi mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu merefleksikan. Pengalaman belajar dalam pembelajaran deep learning dilakukan secara bertahap melalui pengetahuan esensial (bukan kuantitas waktu tapi kualitas pembelajaran), aplikatif (tujuan dari kegiatan bisa diaplikasikan dalam kehidupan), nilai dan karakter (menggandung 7 kebiasaan anak indonesia hebat). 7 kebiasaan anak indonesia hebat antara lain: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.

Deep learning menekankan agar guru berupaya menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak-anak, dengan fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi dan transfer pengetahuan. Deep learning juga menekankan pemahaman kritis, penggabungan pengetahuan baru ke dalam struktur lama dan pengetahuan pada situasi baru untuk memecahkan  masalah. Contoh: mengenal bentuk-bentuk dasar dengan menggunakan gambar dan puzzle, ⁠mengenal pola-pola dengan menggunakan permainan yang melibatkan pengenalan bentuk dan warna. Pengalaman belajar anak didik tidak hanya tahu tentang materi yang disampaikan tetapi harus memahami, mengaplikasikan dan merefleksi.

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru harus membuat perencanaan kemudian diaplikasikan ke dalam pembelajaran dengan menggunakan ragam main sehingga anak dapat memilih dan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan dan dapat memahaminya, guru memberikan refleksi dan juga mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang di laksanakan,

Tupoksi guru: 1) Merencanakan kegiatan pembelajaran, di mana sebelum pembelajaran dimulai tugas kita yaitu menyiapkan kegiatan, dan kegiatan tersebut tidak hanya satu, agar anak-anak tidak bosan belajar dan menjadi menyenangkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan barang bekas, daun kering, maupun kertas origami. Setelah pembelajaran selesai kita harus bertanya kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ini seperti : Anak-anak apakah belajar hari ini menyenangkan? Pendekatan Deep Learning tidak dimaksudkan sebagai pengganti Kurikulum Merdeka, melainkan sebagai pendekatan pembelajaran baru yang dapat diterapkan dalam kurikulum yang ada.

Tugas pokok guru RA: 1)Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. 2)Membimbing perkembangan anak. 3) Memberikan stimulasi yang tepat. 4)Membangun keterampilan sosial emosional. 5)Mengembangkan kreativitas dan imajinasi. 6)Membangun kemandirian dan kepercayaan diri.7)Melakukan evaluasi dan penilain. Deep learning  juga pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olahhati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Olah hati : adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual. Olah rasa: sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia. Olah raga : merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani.

Beberapa contohnya kegiatan guru ketika persiapan belajar, misalnya:1).Guru menyapa siswa dengan hangat dan menciptakan suasana belajar yang nyaman. 2).Guru mengajukan pertanyaan pemantik, misalnya: "Pernahkah kalian mengunjungi tempat wisata yang indah atau mencicipi makanan khas daerah? Bagaimana rasanya?" 3).Siswa diberikan kesempatan berbagi pengalaman singkat tentang keindahan alam, tempat unik, atau makanan khas daerah yang mereka sukai. 4).Guru menunjukkan gambar/video singkat tentang keindahan alam, tempat unik, dan makanan khas daerah di Indonesia untuk membangun rasa ingin tahu siswa.

Sekali lagi Deep learning bukanlah kurikulum baru, akan tetapi untuk menguatkan dan menyempurnakan kurikulum merdeka dan kurikulum berbasis cinta, karena metode deep learning ini berbasis/berorientasi pada anak maka pembelajaran harus bersifat menggembirakan dan bermakna oleh karena itu pada PBM fasilitasi anak untuk memilih minimal 3 ragam main. Ragam main tidak harus berdiri sendiri akan tetapi bisa tercipta saat guru melakukan apersepsi. Agar anak merasa senang setelah pembelajaran usai mari kita ciptakan pembelajaran yang menggembirakan dan bermakna agar anak memiliki memori baik pada gurunya.

Jadi, Pendekatan deep learning dalam pendidikan menekankan pada keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, dimana mereka tidak hanya menghafal informasi tetapi juga memahami, menganalisis dan menerapkannya dalam berbagai situasi. Implementasi deep learning bertujuan untuk mengembangkan kompetensi global peserta didik seperti kreativitas, berfikir kritis, komunikasi, kolaborasi, karakter dan kewarganegaraan. Semoga catatan kecil ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar