Sabtu, 21 Juni 2025

PEMBELAJARAN MENDALAM TERINTEGRASI KURIKULUM BERBASIS CINTA

 

Pembelajaran mendalam yang diintegrasikan dengan kurikulum cinta ini sebetulnya untuk menunjang visi Indonesia Emas. Maka diperlukan pengembangan SDM yang memiliki daya saing global, tidak hanya secara intelektual tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi, integritas dan ketrampilan untuk mengahadapi tantangan.Tantangan ini baik berupa tangan  global maupun tantang lokal Indonesia. Tantangan global ini dibuktikan dengan kejadian di Palestina, Sudan dan juga di Filipina yang menunjukkan aktivitas dehumanism. Tantangan lokal di Indonesia ditunjukkan adanya kasus bullying siswa MI Pidie Jaya, Perundungan siswa di MAN 1 Medan dan masih banyak lagi kejadian yang memilukan.

Desain pembelajaran integrasi ini di awali dengan memahami esensi kurikulum merdeka, memahami Pembelajaran Mendalam (PM), memahami konsep Pengalaman Belajar (PB), memahami konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Banyak pertanyaan terkait dasar hukum Pembelajaran Mendalam (PM) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Sebagaimana kita ketahui jika kurikulum merdeka pada madrasah tertuang pada KMA450 Tahun 2024, Pembelajaran Mendalam dan Pengalaman Belajar berdasarkan naskah akademik tahun 2025, KBC berdasarkan ketentuan dari direktorat KSKK Madrasah tahun 2025.

Sejenak kita ingat kembali bahwa kurikulum merdeka ini memberikan titik tekan/fokus kepada peserta didik. Adanya pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodir keragaman. Hasil evaluasi dan penilaian tidak lagi fokus pada capaian kognitif, tapi harus bisa menggambarkan profil kemanusian yang mencakup beragam kecerdasan. Indikator keberhasilan dari kurikulum merdeka di madrasah diukur sejauh mana kurikulum dapat mengubah suasana kelas lebih membahagiakan anak sebagai peserta didik. Aktivitas pembelajaran lebih bersemangat, efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan capaian hasil belajar lebih bermakna. Perubahan suasana kebatinan kelas dapat membentuk karakter peserta didik, membekali kompetensi dan ketrampilan hidup yang dibutuhkan pada kehidupan pada zamannya. Upayanya melalui perbaikan kurikulum, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, tata kelola yang professional, dan lingkungan belajar yang kondusf

Sedangkan pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga secara holistik dan terpadu. Yang dimaksud berkesadaran merupakan pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara instrinsik, untuk belajar, secara aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.Yang dimaksud pembelajaran bermakna jika peserta didik mampu mengkontruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan dalam kehidupan nyata. Pembelajaran dikatakan menggembirakan jika suasana belajar, menyenangkan, menantang dan memotivasi. Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran. Peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat dan menerapkan pengetahuan.

Jadi dalam pembelajaran mendalam semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan berkesadaran, bermakna dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hari, olah rasa dan olah raga untuk mewujudkan 8 dimensi profil lulusan antara lain: 1)keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2)kewargaan, 3)bernalar kritis, 4)kreativitas, 5)kolaborasi, 6)kemandirian,  7)kesehatan, 8) komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar