Pembelajaran
mendalam yang diintegrasikan dengan kurikulum cinta ini sebetulnya untuk
menunjang visi Indonesia Emas. Maka diperlukan pengembangan SDM yang memiliki
daya saing global, tidak hanya secara intelektual tetapi juga memiliki
moralitas yang tinggi, integritas dan ketrampilan untuk mengahadapi tantangan.Tantangan
ini baik berupa tangan global maupun
tantang lokal Indonesia. Tantangan global ini dibuktikan dengan kejadian di
Palestina, Sudan dan juga di Filipina yang menunjukkan aktivitas dehumanism.
Tantangan lokal di Indonesia ditunjukkan adanya kasus bullying siswa MI Pidie
Jaya, Perundungan siswa di MAN 1 Medan dan masih banyak lagi kejadian yang
memilukan.
Desain
pembelajaran integrasi ini di awali dengan memahami esensi kurikulum merdeka,
memahami Pembelajaran Mendalam (PM), memahami konsep Pengalaman Belajar (PB), memahami
konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Banyak pertanyaan terkait dasar hukum Pembelajaran
Mendalam (PM) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Sebagaimana kita ketahui jika
kurikulum merdeka pada madrasah tertuang pada KMA450 Tahun 2024, Pembelajaran Mendalam
dan Pengalaman Belajar berdasarkan naskah akademik tahun 2025, KBC berdasarkan
ketentuan dari direktorat KSKK Madrasah tahun 2025.
Sejenak
kita ingat kembali bahwa kurikulum merdeka ini memberikan titik tekan/fokus kepada
peserta didik. Adanya pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodir keragaman.
Hasil evaluasi dan penilaian tidak lagi fokus pada capaian kognitif, tapi harus
bisa menggambarkan profil kemanusian yang mencakup beragam kecerdasan.
Indikator keberhasilan dari kurikulum merdeka di madrasah diukur sejauh mana
kurikulum dapat mengubah suasana kelas lebih membahagiakan anak sebagai peserta
didik. Aktivitas pembelajaran lebih bersemangat, efektif dan efisien sehingga
dapat meningkatkan capaian hasil belajar lebih bermakna. Perubahan suasana kebatinan
kelas dapat membentuk karakter peserta didik, membekali kompetensi dan ketrampilan
hidup yang dibutuhkan pada kehidupan pada zamannya. Upayanya melalui perbaikan
kurikulum, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, tata kelola
yang professional, dan lingkungan belajar yang kondusf
Sedangkan
pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan
pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran,
bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa
dan olah raga secara holistik dan terpadu. Yang dimaksud berkesadaran merupakan
pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki
kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri.
Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara instrinsik, untuk
belajar, secara aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.Yang
dimaksud pembelajaran bermakna jika peserta didik mampu mengkontruksi
pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan dalam kehidupan
nyata. Pembelajaran dikatakan menggembirakan jika suasana belajar, menyenangkan,
menantang dan memotivasi. Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan
kontribusinya pada proses pembelajaran. Peserta didik terhubung secara
emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat dan menerapkan pengetahuan.
Jadi
dalam pembelajaran mendalam semua pihak yang terlibat saling menghargai dan
menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai
kemanusiaan. Dengan berkesadaran, bermakna dan menggembirakan melalui olah pikir,
olah hari, olah rasa dan olah raga untuk mewujudkan 8 dimensi profil lulusan
antara lain: 1)keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2)kewargaan, 3)bernalar
kritis, 4)kreativitas, 5)kolaborasi, 6)kemandirian, 7)kesehatan, 8) komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar