Pukul
10.15 kedatangan tamu, Mas Yuli. Beliau penjual jam dan kacamata baca. Juga menerima
jasa servis jam maupun kacamata. Usahanya cukup lancar memiliki 3 kios di
Durenan, Bandung dan Tulungagung. Mas Yuli tergolong orang yang SKSD (Sok Kenal
Sok Dekat). Karakternya yang ramah dan mudah bergaul, sehingga memiliki banyak
pelanggan. Siang tadi, sebetulnya Beliau
mencari ayahnya anak-anak. Karena yang dicari sedang tidur, maka saya
persilahkan untuk duduk sejenak. Kami berbincang terkait acara malam tahun
baru. Biasanya diisi dengan bakar-bakar. Bakar jagung, ikan, sosis, dan
berbagai makanan lainnya yang menjadi kegemaran anak muda. Mas Yuli mengira
keluarga saya juga melakukan ritual tahun baru seperti itu. Setelah saya
jelaskan bahwa belum pernah melakukannya sejak remaja maupun setelah menikah.
Beliau cukup terkejut. Malam tahun baru kami lalui sama seperti hari-hari
biasa. Namun, entah jika tahun depan berubah pikiran.
Setelah
Mas Yuli pulang, segera merebahkan tubuh. Istilahnya tidur-tidur ayam, tubuh rebah,
mata terpejam namun tidak tidur. Tetap terjaga. Karena menunggu teman dari
Sidoarjo yang hendak mampir setelah rekreasi ke Pantai Prigi. Pukul 12.31 WIB,
handphone berdering. Bu Fifa dan Bu Mala telah sampai di jembatan Sukoharjo
Bandung, Tulungagung. Tidak bisa lewat karena jembatan buatan Belanda ini
sempit untuk dilalui mobil sejenis Expander, Pajero maupun Fortuner. Sebenarnya
ingin saya jemput di lokasi yang diarahkan mbah
google. Namun Bu Fifa tidak berkenan. Baiklah saya siap-siap di rumah,
menyambut keduanya. Dalam hati tersenyum. Bu Fifa ingin menunjukkan kehebatannya
sebagai asesor BAN PAUD & PNF. Asesor selalu berhasil mencari alamat-alamat
RA/BA/TA sampai di tempat-tempat terpencil. Asesor tidak boleh dijemput oleh Asesi. Mandiri cari lokasi. Begitu pula Bu Mala, sebagai
pengawas tentunya memiliki cara untuk mengatasi situasi seperti itu. Mencari
alamat madrasah binaan di wilayahnya. Ketika dipandu Mbah Google, sering tersesat di jalan-jalan tikus. Maka alternatifnya tanya warga setempat. Saya pernah
mengalaminya di Sukoharjo Jawa Tengah dan di Bantul. Saat itu tengah malam
gelap gulita.
Alhamdulillah.
Pukul 13.11 WIB Beliau bersama keluarga
sampai di Ngadirejo. Tidak sambat Global
Positioning System (GPS), tapi bertanya warga setempat. Bu Fifa, teman
diklat Cawas gelombang XVI. Beliau juga sebagai asesor BAN PAUD PNF. Bu Fifa sosok yang lembut, cerdas dan penuh tanggung jawab. Ketika berbicara, kalimat yang diucapkan tertata. Menjaga perasaan lawan bicaranya. Sedang Bu Nur
Amala, pengawas dari Sidoarjo. Bertemu ketika mengikuti diklat IKM 5. Persahabatan
ini senantiasa kami jalin. Untuk saling
menguatkan, memberi informasi dan saling membantu. Semoga Allah meridhoinya.
Di
awal tahun baru (1-01-2024), senantiasa bersyukur pada Allah SWT. Di awal tahun 2024 semua
anak berada di rumah. Damai, tenang dan bahagia. Rasanya tidak yakin mampu melewati semua kesulitan di tahun 2023.Terima kasih, telah sampai pada posisi sekarang ini.
Allah memudahkan urusan saya ketika menempuh pendidikan strata 2. Mampu melewati
ujian ketika lolos asesmen cawas. Bertambah jumlah keluarga. Semoga anak-anak
senantiasa teguh pendirian, tetap dijalan Allah. Berharap bisa menjadi ibu yang
baik untuk anak-anak saya. Menjadi pendamping suami dan menghormatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar