Senin, 01 Januari 2024

Tamu di Tahun Baru 2024


Pukul 10.15 kedatangan tamu, Mas Yuli. Beliau penjual jam dan kacamata baca. Juga menerima jasa servis jam maupun kacamata. Usahanya cukup lancar memiliki 3 kios di Durenan, Bandung dan Tulungagung. Mas Yuli tergolong orang yang SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Karakternya yang ramah dan mudah bergaul, sehingga memiliki banyak pelanggan. Siang  tadi, sebetulnya Beliau mencari ayahnya anak-anak. Karena yang dicari sedang tidur, maka saya persilahkan untuk duduk sejenak. Kami berbincang terkait acara malam tahun baru. Biasanya diisi dengan bakar-bakar. Bakar jagung, ikan, sosis, dan berbagai makanan lainnya yang menjadi kegemaran anak muda. Mas Yuli mengira keluarga saya juga melakukan ritual tahun baru seperti itu. Setelah saya jelaskan bahwa belum pernah melakukannya sejak remaja maupun setelah menikah. Beliau cukup terkejut. Malam tahun baru kami lalui sama seperti hari-hari biasa. Namun, entah jika tahun depan berubah pikiran.

Setelah Mas Yuli pulang, segera merebahkan tubuh. Istilahnya tidur-tidur ayam, tubuh rebah, mata terpejam namun tidak tidur. Tetap terjaga. Karena menunggu teman dari Sidoarjo yang hendak mampir setelah rekreasi ke Pantai Prigi. Pukul 12.31 WIB, handphone berdering. Bu Fifa dan Bu Mala telah sampai di jembatan Sukoharjo Bandung, Tulungagung. Tidak bisa lewat karena jembatan buatan Belanda ini sempit untuk dilalui mobil sejenis Expander, Pajero maupun Fortuner. Sebenarnya ingin saya jemput di lokasi yang diarahkan mbah google. Namun Bu Fifa tidak berkenan. Baiklah saya siap-siap di rumah, menyambut keduanya. Dalam hati tersenyum. Bu Fifa ingin menunjukkan kehebatannya sebagai asesor BAN PAUD & PNF. Asesor selalu berhasil mencari alamat-alamat RA/BA/TA sampai di tempat-tempat terpencil. Asesor tidak boleh dijemput oleh Asesi. Mandiri cari lokasi. Begitu pula Bu Mala, sebagai pengawas tentunya memiliki cara untuk mengatasi situasi seperti itu. Mencari alamat madrasah binaan di wilayahnya. Ketika dipandu Mbah Google, sering tersesat di jalan-jalan tikus. Maka alternatifnya tanya warga setempat. Saya pernah mengalaminya di Sukoharjo Jawa Tengah dan di Bantul. Saat itu tengah malam gelap gulita.

Alhamdulillah. Pukul 13.11 WIB  Beliau bersama keluarga sampai di Ngadirejo. Tidak sambat Global Positioning System (GPS), tapi bertanya warga setempat. Bu Fifa, teman diklat Cawas gelombang XVI. Beliau juga sebagai asesor BAN PAUD PNF. Bu Fifa sosok yang lembut, cerdas dan penuh tanggung jawab. Ketika berbicara, kalimat yang diucapkan tertata. Menjaga perasaan lawan bicaranya. Sedang Bu Nur Amala, pengawas dari Sidoarjo. Bertemu ketika mengikuti diklat IKM 5. Persahabatan ini senantiasa  kami jalin. Untuk saling menguatkan, memberi informasi dan saling membantu. Semoga Allah meridhoinya.

Di awal tahun baru (1-01-2024), senantiasa bersyukur pada Allah SWT. Di awal tahun 2024 semua anak berada di rumah. Damai, tenang dan bahagia. Rasanya tidak yakin mampu melewati semua kesulitan di tahun 2023.Terima kasih, telah sampai pada posisi sekarang ini. Allah memudahkan urusan saya ketika menempuh pendidikan strata 2. Mampu melewati ujian ketika lolos asesmen cawas. Bertambah jumlah keluarga. Semoga anak-anak senantiasa teguh pendirian, tetap dijalan Allah. Berharap bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya. Menjadi pendamping suami dan menghormatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar