Sabtu, 27 Juni 2020

Pasien Terkonfirmasi Positif ke 18

Desa Ngadirejo memiliki 5 dusun yakni Bendo, Gambang, Gebang, Alas Malang dan Sindon. Desa yang indah dengan mata pencaharian utama di bidang pertanian. Namun banyak pula yang mencoba menjadi pahlawan devisa negara. 

Aku tinggal di dusun Bendo, berbatasan dengan dusun Kedung Alasmalang. Warga dusun Bendo memiliki karakter yang beragam. Warga Bendo timur lebih taat pada aturan pemerintah, sedangkan warga Bendo barat menunjukkan perilaku menentang. Terbukti ketika pemerintah menetapkan gerakan tutup pintu, tidak bersalaman, tidak Anjang sana dan mematuhi protokol kesehatan pada hari raya idul Fitri di masa pandemi covid-19. Masyarakat Bendo timur lebih patuh. Ketika ada kematian protokol kesehatan sangat dipatuhi oleh warga Bendo timur. Takziah di perbatasan bendo-kedung memakai masker kayaknya dilihat seperti alien. 

Allah menguji warga Bendo barat dengan adanya satu warga yg dirilis oleh pemkab Trenggalek, terkonfirmasi positif covid-19. Dengan banyak asumsi diantaranya penularan akibat putranya yang pulang dari zona merah. Ada pula yang beropini ibu tersebut rentan karena ada penyakit bawaan sedang sakit tidak bisa berjalan selama kurang lebih dua bulan. Berapa tokoh menyatakan beliau berobat dari beberapa Rumah Sakit di Tulungagung.

Ketika ibu yang berusia 52 tahun tersebut terkonfirmasi positif covid-19 pada tanggal 24 Juni 2020 sebagai pasien ke 18. Pemerintah desa Ngadirejo segera bergerak melakukan penangan. Semua satgas covid-19 melakukan kegiatan penanganan mulai dari penutupan wilayah, pemberian masker, mencukupi kebutuhan pangan keluarga, mengirimkan makanan bergizi pada pasien, pemberian pendampingan pada keluarga terdampak dilakukan dengan cepat. Bahkan didirikan posko sigap di dekat rumah pasien.

Warga sekitar yang semula enggan menerapkan protokol kesehatan. Mulai mematuhinya. Mulai menggunakan masker. Tidak keluar masuk gang bagi keluarga pasien. Situasi cukup mencekam. Biasanya beberapa pemuda bergerombol, menjadi lebih tertib. 

Kunjungan dari Ibu Camat Pogalan dan Forkopimcam mampu memberikan semangat pada keluarga pasien. Yang semula mereka mengeluh bilamana nantinya warga akan menjauhi mereka.

Informasi menggembirakan hasil Swab pertama menyatakan berdasarkan pemeriksaan spesimen nomor C. 05.0624.217 pada tanggal 26 Juni 2020 dinyatakan negatif. Padahal semula pada tanggal 24 Juni 2020 dinyatakan reaktif. Spesimen diambil dan dikirim tgl 24 Juni dengan jenis spesimen Swab Naso-orofaring yang diperiksa oleh BBLK Surabaya.

 Informasi dari satgas covid-19, tinggal menunggu 1 kali swab lagi. Bilamana negatif maka pasien dinyatakan sembuh. Alhamdulillah hari ini tanggal 27 Juni 2020 tepat jam 11 hasil swab ke 2 akan turun. Dan ternyata negatif, maka pasien segera dijemput oleh Puskesmas Pogalan dari kantor BKD Trenggalek yg difungsikan sebagai tempat merawat pasien covid-19. 

Tepat hari ini dilakukan upacara penerimaan pasien oleh Forkompimcam, puskesmas dan pemerintah desa Ngadirejo untuk diserahkan kepada keluarga.

Sejatinya di dukuh Kedung terdapat tokoh muda yang sangat respek terhadap aturan pemerintah. Usianya yang masih muda sehingga lebih terbuka terhadap informasi terkini. Kemauan beliau untuk mematuhi peraturan pemerintah sangat tinggi. Jiwa kepemimpinan yang terbuka membuat beliau berkenan sharing dengan tokoh pemerintah desa Ngadirejo. Terutama terkait kegiatan keagamaan dimasjid Kedung. Pak Haji muda yang menjadi imam Sholat Jumat di dukuh Kedung memberi teladan pentingnya menjaga kesehatan. Dan sata sangat salut, beliau jauh dari sisi jumawa dan arogan. 

4 komentar: