Silaturahmi
Provinsi (Silatprov) pertama pengawas madrasah provinsi Jawa Timur dilaksanakan
pada tanggal 11 sampai 12 Desember 2024 di Trawas, Mojokerto. Kurang lebih 939
pengawas madrasah se- Jawa Timur menghadiri Silatprov. Sebagian menginap di
Hotel Vanda dan sisanya di Hotel Arayana. Acara tersebut di buka oleh Kepala Kanwil
Kemenag Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd. Selain membuka acara Beliau
juga memotivasi kepada para peserta Silatprov terkait kepengawasan. Pengawas
adalah maha guru yang senantiasa menyerukan kebaikan, memberikan teladan bagi guru
dan kepala madrasah binaan. Ikhlas melaksanakan tugas dan funsinya sebagai
pengawas madrasah.
Bapak
Sugiyo sebagai pemateri berikutnya membahas tentang kompetensi pengawas yakni
kompetensi profesional, sosial dan kepripadian. Beliau juga mengulas tentang PERMEN PAN RB Nomor 1 Tahun 2023 Pasal
35 tentang pengelolaan kinerja pejabat
fungsional terdiri atas: a) Perencanaan kinerja yang meliputi penetapan dan klarifikasi
ekspektasi; b)pelaksanaan, pematauan dan pembinaan kinerja yang meliputi pendokumentasian
kinerja, pemberian umpan balik berkelanjutan dan pengembangan kinerja pejabat
fungsional; c)penilaian kinerja pejabat fungsional yang meliputi evaluasi kinerja
pejabat fungsional; d) tindak lanjut hasil kinerja Pejabat Fungsional meliputi
pengharaan dan sanksi. Menurut Beliau
kenaikan pangkat jika angka kredit telah
memenuhi misalnya dari III A ke III B. Kenaikan jenjang dari IID ke IIIA atau
IIID ke IV A melaui Uji Kompetensi.
Pola
lama kepengawasan mencakup pengawasan akademik dan manajerial. Menurut PERMENPAN RB NO.21 TH. 2010,
Pengawasan akademik dan
manajerial meliputi pembinaan, pemantauan, penilaian, dan
pembimbingan-pelatihan (bimlat). Sedang yang terbaru adalah pendampingan dalam
peningkatan kualitas pembelajaran di madrasah dengan cara: membuat perencanaan
kerja,
pendampingan perencanaan
program madrasah, pendampingan pelaksanaan program madrasah,
dan pelaporan kinerja.
Beliau membahas PERDIRGEN GTK Nomor
7328 Tahun 2023 Tentang Kompoetensi Profesional Pengawas Madrasah memiliki
beberapa indicator antara lain: 1) pendampingan kepada kepala sekolah dalam
pengembangan diri untuk peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang
berpusat pada peserta didik; 2) pendampingan kepada kepala sekolah dalam pengembangan
satuan pendidikan untuk meningkatkan
layanan pendidikan yang berpusat pada peserta didik; 3) ) pendampingan pendampingan
kepada kepala sekolah dalam mengelola implementasi kebijakan pendidikan pada
satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang berpusat pada
peserta didik.
Selanjutnya dibahas juga
PERDIRGEN GTK Nomor 4831/B/HK.03.01/2023 tentang peran pengawas sekolah dalam
implemetasi kebijakan merdeka belajar pada satuan pendidikan. Pengawas sekolah sejatinya
adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan melakukan
kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan.
Dalam melaksanakan pendampingan pengawas sekolah melaksanakn prinsip: profesional,
terencana dan strategis, bertahap dan mandiri, kolaborasi, asimetris kesetaraan
dan berbasis evaluasi.
Namun ada sedikit kesenjangan
yang terjadi. Karena jumlah guru yang masuk kategori profesional yang dibayar
tunjangan profesinya semakin banyak. Perubahan kurikulum sejak Indonesia
merdeka sudah 11 kali. Bimtek atau workshop sering dilakukan. Madrasah diberi
anggaran BOS/BOP. Kualifikasi guru pendidikan minimal S1. Akreditasi tinggi.
Namun daya saing Indonesia rendah. Rapor PISA negara Indonesia rendah. Menurut
penelitian masalahnya adalah guru belum profesional. Faktor utamanya adalah
rekrutmen guru Yayasan di sekolah swasta dan pengembangan profesional yang
berkelanjutan.
Beliau
juga menyampaikan fakta terkait lulusan madrasah sebagai berikut: agama unggul, moderasi unggul, etika
& budaya unggul, kemampuan
bahasa asing rendah, kemampuan numerasi rendah, kemampuan teknologi rendah
(hanya sebagai user), inovasi rendah (pengguna produk asing),
kemampuan mengelola kekayaan
alam rendah.
Harapan beliau para guru mampu
mencetak SDM yang unggul dengan indikator sebagai berikut; cepat beradaptasi,
memiliki jiwa inovasi,
terus belajar, HR analytics
(melibatkan penggunaan data historis dan real-time tentang tenaga pendidikan
dan operasional madrasah untuk memprediksi masa depan, mengidentifikasi pola,
dam membuat rekomendasi strategis), literasi teknologi, bekerja dengan robotika, menguasai Bahasa Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar