Minggu, 15 Desember 2024

SILATURAHMI PROVINSI PERTAMA DI JAWA TIMUR

 



Silaturahmi Provinsi (Silatprov) pertama pengawas madrasah provinsi Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 12 Desember 2024 di Trawas, Mojokerto. Kurang lebih 939 pengawas madrasah se- Jawa Timur menghadiri Silatprov. Sebagian menginap di Hotel Vanda dan sisanya di Hotel Arayana. Acara tersebut di buka oleh Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd. Selain membuka acara Beliau juga memotivasi kepada para peserta Silatprov terkait kepengawasan. Pengawas adalah maha guru yang senantiasa menyerukan kebaikan, memberikan teladan bagi guru dan kepala madrasah binaan. Ikhlas melaksanakan tugas dan funsinya sebagai pengawas madrasah.

Bapak Sugiyo sebagai pemateri berikutnya membahas tentang kompetensi pengawas yakni kompetensi profesional, sosial dan kepripadian. Beliau juga mengulas  tentang PERMEN PAN RB Nomor 1 Tahun 2023 Pasal  35 tentang pengelolaan kinerja pejabat fungsional terdiri atas: a) Perencanaan kinerja yang meliputi penetapan dan klarifikasi ekspektasi; b)pelaksanaan, pematauan dan pembinaan kinerja yang meliputi pendokumentasian kinerja, pemberian umpan balik berkelanjutan dan pengembangan kinerja pejabat fungsional; c)penilaian kinerja pejabat fungsional yang meliputi evaluasi kinerja pejabat fungsional; d) tindak lanjut hasil kinerja Pejabat Fungsional meliputi pengharaan dan sanksi.  Menurut Beliau kenaikan pangkat  jika angka kredit telah memenuhi misalnya dari III A ke III B. Kenaikan jenjang dari IID ke IIIA atau IIID ke IV A melaui Uji Kompetensi.  

Pola lama kepengawasan mencakup pengawasan akademik dan manajerial. Menurut PERMENPAN RB NO.21 TH. 2010, Pengawasan akademik dan manajerial meliputi pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pembimbingan-pelatihan (bimlat). Sedang yang terbaru adalah pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di madrasah dengan cara: membuat perencanaan kerja, pendampingan perencanaan program madrasah, pendampingan pelaksanaan program madrasah, dan pelaporan kinerja.

Beliau membahas PERDIRGEN GTK Nomor 7328 Tahun 2023 Tentang Kompoetensi Profesional Pengawas Madrasah memiliki beberapa indicator antara lain: 1) pendampingan kepada kepala sekolah dalam pengembangan diri untuk peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik; 2) pendampingan kepada kepala sekolah dalam pengembangan satuan pendidikan  untuk meningkatkan layanan pendidikan yang berpusat pada peserta didik; 3) ) pendampingan pendampingan kepada kepala sekolah dalam mengelola implementasi kebijakan pendidikan pada satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.

Selanjutnya dibahas juga PERDIRGEN GTK Nomor 4831/B/HK.03.01/2023 tentang peran pengawas sekolah dalam implemetasi kebijakan merdeka belajar pada satuan pendidikan. Pengawas sekolah sejatinya adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan melakukan kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan. Dalam melaksanakan pendampingan pengawas sekolah melaksanakn prinsip: profesional, terencana dan strategis, bertahap dan mandiri, kolaborasi, asimetris kesetaraan dan berbasis evaluasi.

Namun ada sedikit kesenjangan yang terjadi. Karena jumlah guru yang masuk kategori profesional yang dibayar tunjangan profesinya semakin banyak. Perubahan kurikulum sejak Indonesia merdeka sudah 11 kali. Bimtek atau workshop sering dilakukan. Madrasah diberi anggaran BOS/BOP. Kualifikasi guru pendidikan minimal S1. Akreditasi tinggi. Namun daya saing Indonesia rendah. Rapor PISA negara Indonesia rendah. Menurut penelitian masalahnya adalah guru belum profesional. Faktor utamanya adalah rekrutmen guru Yayasan di sekolah swasta dan pengembangan profesional yang berkelanjutan.

Beliau juga menyampaikan fakta terkait lulusan madrasah sebagai berikut: agama unggul, moderasi unggul, etika & budaya unggul, kemampuan bahasa asing rendah, kemampuan numerasi rendah, kemampuan teknologi rendah (hanya sebagai user), inovasi rendah (pengguna produk asing), kemampuan mengelola kekayaan alam  rendah.

Harapan beliau para guru mampu mencetak SDM yang unggul dengan indikator sebagai berikut; cepat beradaptasi, memiliki jiwa inovasi, terus belajar, HR analytics (melibatkan penggunaan data historis dan real-time tentang tenaga pendidikan dan operasional madrasah untuk memprediksi masa depan, mengidentifikasi pola, dam membuat rekomendasi strategis), literasi teknologi, bekerja dengan robotika, menguasai Bahasa Inggris.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar