Senin, 18 Maret 2024

Bersedekah di Bulan Penuh Berkah

 

Ramadhan 1445 Hijriah akan segera meninggalkan kita. Seyogyanya ibadah semakin kita tingkatkan. Baik ibadah sholat, puasa maupun sedekah. Terkait dengan sedekah Allah berfirman dalam surat Al-Munafiqun ayat 10 yang artinya: Dan infakanlah sebagian apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematianku) sedikit waktu lagi maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih". Orang yang telah meninggal duniapun berharap sehari saja dihidupkan di dunia untuk bersedekah. Bulan Ramadhan merupakan bulan terbaik untuk bersedekah. Pentingnya sedekah bukan untuk Allah. Kemanfaatannya kembali kepada diri kita sendiri. Bersedekah di bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan, bulan penuh limpahan pahala dan bulan penuh kebaikan. Maka bersedekahlah di bulan terbaik dalam kondisi terbaik (sedang berpuasa) sebagai sarana mendekat kepada Allah SWT.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas yang artinya: “Rosulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan Beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rosulullah SAW melebihi angin kencang yang bertiup.” Kedermawan  nabi ada beberapa manfaat: 1) kemuliaan waktu itu (bulan Ramadhan, 2)dilipatgandakan semua amalan di bulan Ramadhan, 3) membantu orang yang berpuasa, shalat, zikir dalam ketaatan kepada Allah maka jika membantu mereka pahala kita akan dilipatkan gandakan.

Begitu pula jika kita memberi makan orang yang berpuasa maka kita akan mendapat ganjaran pahala yang sama seperti pahala orang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa. Kita akan mendapat transferan amal dari orang yang kita bantu. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Rosulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memberi buka orang puasa, maka baginya pahala semisalnya tanpa mengurangi pahala orang berpuasa sedikitpun.”

Hal yang perlu kita tekankan adalah Ramadhan segera meninggalkan kita. Jangan  sampai puasa kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Kita tingkatkan sedekah. Sedekah tidak menunggu kaya, tidak menunggu tua. Mari bersedekah mumpung masih kuat, sehat dan sempat. Bersedekahlah dengan tenaga dan harta kita. Mungkin ini Ramadhan terakhir kita jangan sampai berakhir dengan sia-sia. Semoga kita diberi keistiqomaahan untuk berbuat kebaikan. Aamiin.

 


2 komentar:

  1. Mantap Bu. Tetapi, tak sedikit orang untuk enggan mengeluarkan sedekah. Karena terbelenggu dengan sifat kepemilikan dan takut akan tidak terpenuhi kebutuhan dimasa mendatang. Semoga bulan ramadhan ini menjadi momentum kita untuk meningkatkan berbagi terhadap sesama

    BalasHapus