Rabu, 20 November 2024

Mengukur Kadar Tawakal pada Allah

 



Sore tadi hujan deras diiringi petir yang menyambar keras. Membuat siapapun yang berada pada kondisi itu menggantang asap. Menengok ke belakang. Nyatanya perjalanan hidup itu penuh dengan riak. Tidak mulus, penuh dengan ujian hidup. Adakalanya merasa pada posisi sejajar dengan tanah, tiarap. Merasa sulit untuk berdiri dan menegakkan badan. Setiap langkah yang dipilih tak satupun yang benar. Selalu terkulai dan terkapar tak berdaya.

Pada posisi ini, ujian datang silih berganti. Pada posisi ini, kita dapat mengukur kadar tawakal pada Allah. Mampukah menerima ketentuan dari Allah? Takdir Allah. Manut, terhadap ketentuan-Nya. Berjuang keras untuk bangkit. Melaksanakan perintah-Nya. Sabar menghadapi semua rintangan dan tantangan yang telah digariskan oleh Allah. Sehingga terlihat, siapapun tidak mampu merobohkan kita. Padahal kita dalam posisi tidak baik-baik saja.

Pada tahapan selanjutnya kita menata hati untuk lapang, rileks, selalu tersenyum, sabar dan tawakal. Dengan menghadirkan Allah dalam setiap langkah kita, setiap hembusan napas. Dalam setiap langkah kita melangitkan doa-doa dan harapan agar tidak terperosok dalam fitnah dunia. Ujian yang datang pada kita bukan hanya karena kita mampu, kuat dan hebat. Namun untuk mengukur kadar tawakal kita pada Allah dengan menunjukkan seberapa kuat kita menundukkan kepala memohon ampunan, pertolongan agar ujian cepat berlalu.

Tantangan Pengawas Madrasah pada PKKM Tahun 2024

 



Ketika diberlakukan PKKM on line membawa perubahan signifikan bagi Kepala RA dan Pengawas bina. Tantangan terberat adalah memastikan kepala RA memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi secara efektif. Misalnya penguasaan teknologi seperti membuat folder di drive, membagikan link, melakukan scan berkas yang rapi dan mudah dibaca. Pengawas harus melakukan pendampingan sesuai dengan kondisi binaan yang memiliki perbedaan ketrampilan terkait teknologi informasi. Selain itu masih banyak yang belum memiliki jaringan internet, laptop kurang memadai, rusak ringan.

Pengawas madrasah harus menangani disparitas dan perbedaan ketrampilan dengan memberikan support dan dukungan. Dengan cara mendatangkan ahli di bidangnya yakni bapak Doktor Azis Luky Ahyar. Kepala RA dalam pertemuan tersebut diperkenankan untuk membawa operator. Setelah dua minggu perkembangannya cukup bagus. Para operator bekerja sama dengan kepala RA membuat folder di laptop masing-masing. Kemudian membuat folder di drive madrasah. Sebagian besar mampu menguploud file dari laptop ke drive sehingga bisa dilihat penilai karena mereka mampu menempelkan link pada spreadsheet. Namun ada pula yang belum memahami korelasi antara tugas utama, indikator kerja dan bukti fisik. Inilah tugas terberat pengawas madrasah.

Untuk menangani ini bisa dilakukan diskusi secara kelompok agar menemukan solusi. Terkait langkah mengunggah file, memahami bukti fisik sesuai harapan pengawas bina. Jika masih ada yang belum paham maka yang dilakukan adalah melakukan pendampingan secara pribadi. Tidak kenal lelah. Yang menguntungkan dari sistem PKKM ini adalah mengurangi dana karena paperless beralih ke dokumen digital. Sedikit demi sedikit dokumen terkait usaha pengembangan madrasah, tugas manajerial, kewirausahaan, dan supervisi guru telah dimiliki guru. Sehingga mulai persiapan menghadapi akreditasi sekolah.

Namun ada dampak pengiring jika dibiarkan semampunya, seadanya bukti fisik yang dimiliki tentunya nilainya murni di bawah standar. Apabila kita diskusikan makna yang tersirat dalam spreadsheet, kita kupas bukti fisik secara detail, didampingi secara serius. Mereka mendapat nilai yang layak. Sepadan dengan perjuangannya selama ini.

Menjalin Hubungan Harmonis Pengawas dengan Kepala RA

 



Penilaian Kinerja Kepala Madrasah sebagian telah dilakukan dengan baik, terutama jenjang Raudhatul Athfal (RA). PKKM tahunan untuk kecamatan Gandusari dan Kampak mengawali giat Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Setelah itu PKKM empat tahunan kecamatan Gandusari. Bergerak ke timur  PKKM tahunan kecamatan Pogalan dan Durenan, dilanjut 4 tahunan kecamatan Karangan, Suruh, Pule dan Tugu. Untuk besok PKKM tahunan di kecamatan Karangan dan PKKM 4 tahunan di kecamatan Durenan.

PKKM tahun 2024 dilakukan lebih teliti karena file yang disiapkan disimpan google drive milik madrasah dan di tempel pada spreadsheet yang telah dikirim oleh pengawas bina. Nilai riil sesuai dengan dokumen yang dimiliki madrasah, nilai lebih bervariasi. Karena kegiatan ini tergolong baru dan banyak kepala RA yang kurang menguasai teknologi informasi maka tugas pengawas bina memberi dukungan. Dukungan ini untuk membantu kepala RA yang kesulitan membuat folder pada drive madrasah, dan menempel link pada spreadsheet. Selain itu juga untuk menjalin hubungan yang harmonis antara pengawas dengan kepala RA. Pengawas bina akan mencermati  file dengan teliti. Melihat kesesuaian bukti fisik yang harus disiapkan dengan dokumen yang dimiliki madrasah.

Pada kondisi ini perlu dukungan yang diberikan pengawas madrasah dalam menciptakan budaya kerjasama dengan madrasah, budaya kerja sama kepala RA dengan guru-gurunya. Guru membatu menyiapkan data yang terkait dengan tugas sehari-hari di madrasah, misalnya: (1) perangkat pembelajaran, (2) buku kerja guru, (3) jurnal mengajar guru, (4) data siswa, (5) data buku pegangan siswa, (6) instrumen penilaian; (7) kisi-kisi soal; (8) kumpulan nakah soal; (9) analisis butir soal; (10) dokumen analisis hasil belajar siswa; (11) laporan hasil belajar siswa; (12) tindak lanjut hasil penilaian; (13) dokumen pelaksanaan PAS; dan (14) dokumen pelaksanaan PAT, dan lain-lain.

Pengawas madrasah memberi dukungan agar kepala madrasah tertib administrasi juga berupaya menjalin hubungan yang harmonis agar pimpinan madrasah dan warganya terus mengembangkan program pembelajaran yang berpusat pada siswa. Juga berkenan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan inklusif serta membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga madrasah dan pengelolaan program madrasah.