Di
Balik Kibar Sang Saka
Oleh
: Quanikeysha Ashilah
Berlinangan tetes
eluh perjuangan
Tuk asa kemerdekaan
Engkau membela sang saka dengan penuh tekanan
Tersungkur…tertatih… Engkau dalam meniti langkah dan
harapan
Itulah bukti… Engkau sanggup kibarkannya di bawah
awan
Kibaran Sang Saka pada
bentangan tali
Kokoh disangga bambu
runcing alami
Banyak darah
pengorbanan untuk membuatnya hakiki
Ingatlah bahwa itulah
sebuah bukti
Untuk generasi yang
ditinggalkan dikemudian hari
Adakah syair menawan
Untuk mengiringi kibar
Sang Saka biar berkesan
Bilamana kelak datang
masa yang kesekian
Jangan…janganlah
dilupakan
Jiwa yang ditinggalkan
Oleh sesosok
raga yang penuh keberanian
Dititipkanlah
Sang Saka pada masamu kini
Luhur
dan budi pekerti
Dalam
sebidang lembar ! Yang terbentang di setiap sisi
Dalam
tanah Ibu Pertiwi
Rindu
Pahlawan
Oleh
: Quanikeysha Ashilah
Gemericik air hujan berirama bak lagu syahdu
Mendendangkan nada indah senandung rindu
Rindu Pahlawanku
Di antara udara segar menerpa kulitku
Layaknya belaian lembut jari lentik ibu
Meski
kini tiada lagi kudengar
Peluru
yang berdesing hingar bingar
Hanya
keluh kesah rakyat lapar
Warga
miskin papa yang terkapar
Serasa
dada ini bergetar
Melihat
tingkah angkuh manusia yang rakus dan ingkar
Wahai
pahlawanku
Aku
rindu semangatmu
Perjuanganmu
yang tak kenal waktu
Aku
tak ingin negeri ini lenyap berlalu
Oleh
manusia yang tak tahu malu
Pengorbanan
Oleh
: Quanikeysha Ashilah
Kau kobarkan semangat di dada
Semangat
membara
Yang keras bagaikan baja
Tiada lelah kau berjuang melawan rakusnya penjajah bangsa
Meski aral melintang kau tiada merasa duka
Meskipun
tubuhmu terluka
Kau
tetap tak rela
Menurut
pada penjajah durjana
Kau
pilih mati dari pada menjual negara
Pengorbananmu
tiada tara
Kan
kukenang sampai akhir masa
Pahlawanku yang gagah
berani
Kau bela nasib bangsa
dengan semangat berapi-api
Berani mati membela ibu pertiwi
Dalam perjuangan
mencapai proklamasi
Hingga negri ini
memiliki jati diri
Perjuangan
Para Pahlawan
Oleh: Shofiana Maharani
Api
semangat telah membahana
Berkobar di dada
Berjuang dengan semangat membara
Terus melangkah maju, teriak merdeka
Melenyapkan penjajah nan angkara
Demi bangsa Indonesia tercinta
Walau dengan senjata seadanya
Mengerahkan seluruh jiwa raga
Menyumbangkan segenap tenaga
Walau harus nyawa yang menjadi taruhannya
Rela berjuang mati-matian demi bangsa
Tak bisa kubayangkan bagaimana perjuangannya
Bagaimana mereka berjuang demi negara
Begitu besar pengobanan untuk nusa bangsa
Hingga rela
bertaruh nyawa
Untuk kemerdekaan nusantara
Pejuang
Kemerdekaan
Oleh: Shofiana Maharani
Hari ini, 17
Agustus 2022
Teringat sang pembawa
bambu runcing
Sang pejuang kemerdekaan
Berlari menghindari
serangan peluru
Demi merebut tonggak
kemerdekaan
Semangat
kian membara
Berdiri
dengan susah dan tegap
Tak
peduli rasa sakit mendera
Demi
sang ibu pertiwi
Segala
perjuangan
Pengorbanan dan
jasa-jasa mu
Takkan bisa tergantikan maupun
terbalaskan
Kan kami kenang dan
kami jadikan panutan
Demi majunya generasi
bangsa Indonesia
Pahlawanku
Roudhotul
Bukan
begini negeriku dulu
Semua
penuh asap dan debu
Senapan
mengeluarkan peluru
Dengan
suara gemuruh menderu
Engkau
pahlawan berjuang tanpa lelah
Berkorban
tanpa keluh kesah
Iri
hati ini terhadapmu
Melihat
semangat dalam dadamu
Kisah
dan pengorbananmu
Akan
terus kami kenang
Kami
jadikan panutan
Demi
majunya generasi bangsa
Kini
…
Kaki
telanjang penuh luka
Pakaian
lusuh berbonteng darah
Telah
terbayar dengan kemerdekaan
Tangis
berubah tawa
Jeritan
berubah canda
Negeriku
damai dan indah
Pahlawanku
yang tak kenal lelah
Damai
Indonesiaku
Pejuang
Pahlawanku
Perjuangan
Pahlawanku
Roudhotul
Tiada kata yang biasa terucap dari bibirmu
Yang mampu menggantikan
jasa-jasamu
Ucapan terima kasih pun
tak cukup
Untuk membalas
pengorbananmu
Di saat alat dan senjata kita tak mampu
Dengan bambu runcing
dan semangat yang menggebu-gebu
Kau pertaruhkan jiwa
ragamu
Untuk masa depan
generasi anak-anakmu
Ketika peristiwa
Surabaya membara
Engkau rela panjat
gedung pencakar dunia
Engkau robek bendera
generasi anak-anakmu
Demi memperjuangkan
harga diri bangsa
Kini negrimu telah
bebas dari mereka
Tiada peluru dan
amunisi di sudut kota
Ini semua berkat kobaran api di dadamu
Selalu kami kenang
dalam tiap jengkal negrimu
Kemerdekaan
Aurel
Hari ini teringat..
Sang pembawa bamboo runcing
Berlari menghindari
desingan tembak
Demi merebutkan kemerdekaan
Semangatmu
amat membara
Kau
berdiri tegak! Gagah dan tegar
Kau
tak pedulikan rasa sakit mendera
Demi
tonggak sejarah…kemerdekaan
Namamu, kisahmu, dan
pengorbananmu
Akan terus kami kenang
Kami jadikan panutan
…terbaik
Demi majunya generasi
bangsa
Terkenang
…
Kaki
telanjang penuh luka
Berkorban
tanpa keluh kesah
Terkesan
hati ini akan semangat juangnya
Nan
membara dalam dada
Kala genderang perang
melawan penjajah
Jerit kesakitan
membahana di penjuru pertiwi
Ketika bambu runcing
menghadang peluru
Sungguh tak kuasa
membayangkan hati ini
Damai
Indonesia, pejuang pahlawan merdeka
Untuk Pahlawan
Aurel
Untuk pahlawanku
Engkau korbankan hidupmu
Untuk ibu pertiwi
Engkau pertaruhkan nyawamu
Untuk bangsa
Meski maut telah menghadang di depanmu
Tapi tetap tak gentar
Maju menyerbu
Di antara desingan peluru
Terkenang raut wajahmu
Tak nampak takut
Semangat berkorban membara
Di dada pahlawanku
Taklukkan perongrong
Penjajah negri
Kini negriku makmur
Maju tanpa bertebarkan ilmu
Indonesiaku tercinta
Wahai Pahlawan
Hafiza
Wahai pahlawan
Kau bak mentari pagi
Menyinari bumi pertiwi
Pun laksana pelita di kala gulita
Kau datang membawa semangat juang
Kau pergi ke
haribaan ilahi
Untuk proklamasi negeri ini
Wahai
Pahlawan
Kau berpulang
Dengan bercucuran darah
Meski banyak rintang menghadang
Membentang
Semangatmu tak pernah padam
Bagai Ayam
Jantan dari Timur
Wahai Pahlawanku
Jerih payahmu selalu kukenang
Bara semangatmu tetap terpatri…tak pernah lekang
Perjuanganmu selalu
terbayang
Dalam seluruh jiwa rakyat Indonesia
Soekarno
Hafiza
Ir. Soekarno
Sosok
pemimpin bangsa
Kau …pejuang kemerdekaan Indonesia
Kau… pahlawan kami
Kau …semangat kami
Ir. Soekarno
Engkau telah membela negeriku
Dari
penjajahan yang menyengsarakan
Meski engkau telah pergi
Mendahului kami, namun tetap kukenang
Ir. Soekarno
Jasa-jasamu semasa proklamasi, menjadi presiden pertama
Masa penuh perjuangan!
Agresi militer
dan diplomasi politik
Semoga perjuanganmu diterima di sisi-Nya
Pahlawanku
Amiroh
Yasmin
Kala Ibu Pertiwi menangis
Saat jiwa negriku teriris
Pahlawanku
terkoyak mimis
Selongsong besi melawan bambu runcing tipis
Kau datang dengan kesungguhan
Teguh dengan segenap keberanian
Berbekal doa dan keyakinan
Mengusir kejamnya penjajahan
Kau mengerahkan segenap tenaga
Kau korbankan jiwa raga
Demi negriku tercinta
Tanah tumpah darah…Indonesia
Walau darah dan keringat menetes
Kau tetap tegak berdiri dan berjuang
Walau
disakiti dan dihancurkan
Kau tetap bertahan
Karna kau adalah pahlawan sejati
Tujuh
Belas Agustus
Amiroh
Yasmin
Teriakan merdeka terdengar lantang
Bergema di segenap negeri Indonesia nan terbentang
Sorak merdeka seluruh putra bangsa bak gemintang
Tonggak terbebasnya belenggu penjajah yang mengekang
17 Agustus 45
ditetapkan sebagai tonggak sejarah bangsa
Kemerdekaan Republik Indonesia tercinta
Merah putih berkibar di seluruh nusantara
Tanda kemenangan
rakyat Indonesia
Semua pengorbanan yang pahlawanku berikan
Kini tlah terbayar dengan kemerdekaan
Kami rakyat Indonesia mengikrarkan
Menjaga negeri ini dari penjajahan
Terima
Kasih Pahlawanku
Izza
Karena jasamu
negeri ini merdeka
Kau rela gugur demi Indonesia
Kau siap menderita tuk bangsa kita
Terlepas dari gejolak sang penjarah bangsa
Terima kasih…
Untukmu Pahlawanku
Izinkan kami meneruskan semangat juangmu
Demi negeri yang indah ini
Perkenankan
kulanjutkan estafet perjuanganmu
Mengukir prestasi
Di bangku madrasahku
Untuk masa depan Indonesia nanti
Terbanglah
Indonesiaku
Izza
Terbanglah garudaku
Kepakkan sayap indahmu
Menjulang ke langit bebas
Tanpa kekang para penindas
Terbanglah garudaku
Membawa eloknya Indonesiaku
Gapailah bintang hingga melambung jauh
Tunjukkan gagahnya lambing negaraku
Tunjukkan pada dunia
Indonesia bangsa yang jaya
Tunjukkan kehebatanmu pada mayapada
Bahwa… Indonesia merdeka!!
Soekarno
Sheila
Soekarno
Presiden
pertama republik Indonesia
Tokoh pejuang tangguh
Melawan kejamnya penjajah Belanda
Bengisnya
tekanan bangsa Jepang
Kerasnya tindasan Sekutu
Soekarno
Bapak proklamator bangsa
Tanpamu takkan ada NKRI
Tanpamu kami belum berdikari
Masih belum merdeka
Tertindas dan sengsara
Terima kasih atas perjuangnmu
Kan kukenang selalu jasamu
Ketika orasimu menggema di dunia
Menjadi inspirasi bagiku
Untuk terus belajar
Agar negriku tak lagi terkekang
Tujuh
Belas Agustus
Sheila
Tujuh puluh tujuh tahun tlah berlalu
Di jalan
Pegangsaan Timur
Dikumandangkan naskah proklamasi
Disambut serentak dengan kumandang takbir
Pun gema sorak Merdeka
Membahana diseantero penjuru nusantara
17 Agustus 45
Sang saka dikibarkan
Bukti sejarah lepasnya belenggu penjajah
Hari kebahagiaan
Titik tolak bangkitnya bangsa besar
Dari genggaman keserakahan bangsa barat
17 Agustus 2022
Negeriku
telah mencapai kejayaan
Pendidikan terus merangkak maju
Pembangunan kian tertata
Perekonomian semakin makmur
Teruslah jaya abadi…Indonesiaku
Kemerdekaan
Azizah
Menatap merah putih yang kian berkibar
Teringat 77 tahun silam
Ketika para pahlawan membumi hanguskan angkara murka
Membinasakan
penindas
Dari negara tercinta Indonesia
Kemerdekaan
awal sejarah bangkitnya nasionalisme
Bangkitnya negara tiada berdaya
Karena terpecah belah siasat adu domba
Runtuhnya kedaerahan tumbuhnya solidaritas
Kini negeriku telah berjaya
Hatiku suka cita
Menikmati kemerdekaan di semua bidang
Bangkit Indonesiaku
Jaya
Negeriku
Azizah
Bendera pusaka gagah terbentang
Merah putih mewarnai indahnya panorama
Pada belahan bumi nusantara
Berkibar perkasa membisikkan kata ‘merdeka’
Sang saka melambai di angkasa
Di antara gema
bait-bait teks proklamasi
Di lafalkan sang Proklamator
Disambut gegap gempita rakyat Indonesia
Angka 77 telah dilalui
Tanda usia sejarah Ibu Pertiwi
Namun tak surut gaung proklamasi terpatri
Menaungi keberagaman dan toleransi
Jayalah negeriku!
Negeriku yang elok, berjuanglah
Upayakan kemakmuran dan kemajuan
Rakyat adil makmur merata
Afdhal
Pahlawanku
Untuk negeriku kau berani mati
Demi negeriku kau rela mengorbankan diri
Saat kau terjatuh kau berani untuk bangkit
Tubuhmu berlumuran
darah
Tubuhmu tak kenal lelah
Jiwa gagah pantang menyerah
Proklamasi sebagai anugerah
77 tahun setelah kemerdekaan itu
Indonesia semakin maju
Semua warga negara bersatu
Terhindar dari penjajah yang membelenggu
Perjuangan
Viko
Kala Indonesia dijajah
Lelah lunglai dipecah
belah
Perlawanan rakyat hanya
tiap daerah
Mereka tiada
daya…tumbang menyerah kalah
Perbudakan menyergap
Suasana Indonesiaku
mencekam gelap
Desing peluru dan
bombardir menjadikan udara pengap
Di titik rendah inilah!
Hadir seorang tokoh bangsa berdiri sigap
Teriakan persatuan
Bumi hanguskan
kedaerahan
Anak bangsa harus
wujudkan persatuan
Untuk meraih tonggak
sejarah kemerdekaan
Perjuangan
Para Pahlawan
kemerdekaan
Kini disambut indahnya
pembangunan
Negriku menjadi
tenteram, makmur dan aman
Terimakasih
Pahlawanku
Hiqni
Kuucapkan terimakasih
Untuk pahlawan yang
telah gugur
Yang mati membela
negara
Yang mati karena berani
Yang mati karena benar
Yang mati karena yakin
Kucapkan
terimakasih
Untuk
jasad yang telah menjadi tanah
Karena
jasamu kami merdeka
Karenamu
merah putih tegak berkibar
Di
pucuk langit garuda, menjulang menjadi
bukti
Darah
dan nyawa telah tertaruh
Kuucapkan
terima kasih
Doa
yang tiada henti
Untuk
kami Indonesia mendatang
Tanah
yang kami injak
Air
yang kami minum adalah
Darah
dan nyawa yang dulu melayang
Kuucapkan
terima kasih
Untuk
para pahlawan yang sekarang
Yang
sekarang berada di surge
Tersenyum
melihat garuda terbang tinggi
Pahlawan
Iqfina
Rela kerah seluruh
tenaga
Rela kehilangan harta
benda
Kehilangan keluarga
Bahkan tak gentar
korbankan nyawa
Demi membela negri
tercinta
Pahlawan
Berbekal bambu runcing dan keyakinan
Menyerang tanpa rasa
bimbang
Walau ribuan nyawa
menghilang
Pahlawan
Jasamu takkan kulupakan
Namun akan terus ku
kenang
Dengan air mata
berlinang
Di sepanjang mata
memandang
Sang Saka terbentang
Bela
Negara
Kesya
Kobar semangat terus
membara
Menyulut asa tuk bela
negara
Berkorban jiwa
Serta raga usir
penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa telah
melayang
Mereka dengan gagah
berani berperang
Menebas ketidak adilan
Walau penuh rintangan
menghadang
Agar tiada lagi rakyat
yang tertekan
17 agustus kita telah
merdeka
Perjuangan pahlawan tak
sia-sia
Terluka parah bahkan
hilang nyawapun rela
Demi melihat generasi
Hidup aman sentausa
Pahlawanku
Azmiy
Engkaulah pahlawan Indonesia
Kaulah pahlawan bangsa
Demi bangsa ini engkau berkorban
Demi bangsa ini engkau berjuang
Jerih pedih yang kau rasa
Tak pernah kau hiraukan
Engkau rela gugur dalam pertempuran
Engkau pantang mundur melawan musuh
Demi tercipta indahnya nama bangsa
Pahlawanku
Akan namamu akan selalu aku kenang
Namamu selalu ku ukir dalam sanubariku
Aku tak tahu cara membalas jasa-jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan
Yang mungkin tak bisa kuraih dengan tanganku sendiri
Hanya doa untukmu wahai pahlawanku
Soekarno
Azmiy
Sang proklamator kemerdekaan Indonesia
Perjuanganmu dari penjajah
Memberikan suka cita bagi bangsa Indonesia
Tanggung jawabmu melahirkan Indonesia maju
Kepemimpinanmu menjadi Indonesia jaya
Wahai sang pejuang Sang putra fajar
Kau pemimpin pertama bangsa Indonesia
Dan kaulah pemersatu negara Indonesia
Dari segala perbedaan
Suku, agama, ras dan budaya
Terima kasih para pejuang-pejuang bangsa
Kukirim doa untukmu pejuangku
Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat
Merdeka
Jasa
para pahlawan
Kesya
Indonesia
bumi kelahiranku
Akan tetatpi perjuangan para pahlawan
Yang membuat Indonesia menjadi merdeka
Sangatlah tak mudah
Merdeka atau mati demi mengusir
Para penjajah di Indonesia
Walau memakai senjata bamboo runcing
Dapat dimenangkan karena kegigihanmu
Tak akan sia-sia kau tumpahkan darahmu
Untuk Indonesia
Karena aku akan menjaga Indonesia selama-lamanya
Terima kasih Pahlawan
Karena kau telah berjuang untuk Indonesia
Menjadi merdeka dan aman dari penjajah
Pahlawanku
Syafa
Bagaimana kubisa membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk
Bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah
Aku tak tahu cara membalas jasa-jasamu
Engkau elakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan
Yang mungkin tak bisa ku raih
dengan tanganku sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar