Sabtu, 15 Maret 2025

KHOTMIL QUR’AN DAN IGRA BERBAGI

 



Pukul 07.00 para pengurus IGRA Kabupaten Trenggalek mulai membungkus 500 paket sayur di depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek. 500 sayur tersebut akan dibagikan kepada warga yang melewati Kankemenag Trenggalek. Pengurus pimpinan daerah IGRA (PD IGRA) dan pengurus pimpinan cabang (PC IGRA) bahu membahu membungkus dan membagikan paket tersebut kepada warga yang melewati tempat tersebut. Penerima mulai dari bapak tukang becak, ibu rumah tangga, pedagang, guru, karyawan. Baik yang berkendara sepeda, becak, motor, maupun mobil. Asalkan mau berhenti kami berikan dengan ikhlas dan penuh sopan santun. Dengan ucapan terimakasih telah berkenan berhenti sejenak dari berkendara dan mengucapkan selamat melanjutkan perjalanan. Hati-hati dijalan.



Pukul 09.00 pembagian sayur segar telah selesai. Maka para pengurus IGRA segera melakukan tadarus Alquran. Kegiatan khotmil ini diawali dengan sambutan ketua pengurus IGRA kabupaten yang menyampaikan bahwa setiap bulan Ramadhan IGRA Kabupaten selalu melaksanakan kegiatan berbagi dan khotmil Quran. Kegiatan ini diambilkan dana bantuan sosial dari kas IGRA Kabupaten. Sambutan selanjutnya oleh Ibu Ketua Koordinator Pengawas RA yang menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan yang luar biasa tersebut. Beliau berharap para pendidik di Raudhatul Athfal senantiasa gemar bersedekah terutama di bulan suci Ramadhan. Bersedekah di bulan Ramadhan akan dilimpahkan pahalanya. Beliau juga menyampaikan beberapa informasi terkini dari kantor kemenag Trenggalek.

Kegiatan tawasul dipimpin oleh Ibu Siti Muyasaroh dengan harapan para tokoh pimpinan IGRA dan para pendidik RA yang telah kembali kepada-Nya. Senantiasa diampuni dosa-donya dan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Kegiatan inti adalah siraman rohani yang disampai oleh Ibu Hj. Nadhirotul Ulfa, M.Pd.I. Beliau menyampaikan ucapan bangga pada IGRA Trenggalek yang inspiratif. Guru RA merupakan simbol keikhlasan. Semoga tidak diciderai dengan prilaku yang kurang baik dari beberapa guru. Yang senang update status atas kebijakan atasannya. Tetaplah menjadi pribadi yang anggun, ikhlas terhadap beberapa kejadian beberapa hari yang lalu terkait migrasi simpatika ke Emis maupun perubahan kebijakan terkait Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) yang semula kena imbas efisiensi menjadi 50%. Kini kebijkan BOP diupayakan menjadi 100%.



Ibu Ulfa juga menegaskan agar pendidik RA menjauhi prilaku yang nantinya merusak citra pendidik RA. Seperti trend menggangu suami orang lain, dan gaya hidup hedon yang menunjukkan gaya mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas dengan sosialitanya. Di akhir beliau memberikan pesan untuk tetap taat dan berbakti kepada suami. Menjadi Alquran sebagi penyembuh segala penyakit dengan menghafalkan, menandai, mengulang-ngulang surat Alquran yang istimewa. Untuk dijadikan pedoman hidup penyejuk jiwa. Misalnya dalam surat Ibrahim ayat 7 yang artinya: ‘ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memberitahukan: Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mnegingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’ Ayat ini mengajarkan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah, dan dengan bersyukur kita akan menerima lebih banyak nikmat. Masih banyak ayat-ayat lain yang memberikan motivasi, petunjuk, obat bagi semua kita semua. Untuk itu perlu untuk diresapi sebagai pedoman hidup kita.

Demikian kegiatan hari Sabtu kemarin, IGRA kabupaten tetap rutin berbagi meskipun  dalam keadaan lapang maupun sempit ekonomi (TPP belum masuk rekening guru selama 2 bulan). Sebagaimana tersirat dalam Alquran surat Ali Imron Ayat 134 yang artinya:’(yaitu) orang yang berinfaq, baik di waktu lapang naupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat baik.’

Semoga dengan khotmil Quran dan IGRA berbagi tersebut Allah melipatgandakan pahala, membuka pintu-pintu rezeki, mengapus dosa para pendidik RA, menyembuhkan penyakit seluruh keluarga kita dan tentunya melancarkan kegiatan kita ke depan. Aamiin Ya Allah.

Rabu, 12 Februari 2025

PENTINGNYA FIKIH KEPEGAWAIAN

 



Ketika mengikuti Silaturahmi Pengawas  Nasional Ketiga (SILATNAS 3)  yang diadakan di Jogjakarta, tertarik dengan materi yang disampaikan oleh Dr. H. Wawan Djunaedi, MA yang membahas tentang Transformasi Sumberdaya Pengawas Kementerian Agama. Beliau adalah Kepala Biro SDM Kementerian Agama RI.  Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan tentang Pentingnya Fikih Kepegawaian. Yang membahas tentang pegawai yang harus menerapkan Fikih terkait orientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. Fikih kepegawaian ini dimaksudkan pemahaman tentang apa yang diharapkan dari seorang aparatur sipil negara.

Orientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif merupakan perilaku yang diharapkan dapat menjaga martabat dan kehormatan ASN serta kepentingan bangsa dan negara. Pertama, berorientasi layanan. Perilaku yang dharapkan memberikan layanan prima demi kepuasan masyarakat. Berkenan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Bersikap ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan. Serta mau melakukan perbaikan diri dan perbaikan layanan secara terus menerus. Beliau mencontohkan prilaku tokoh dalam melakukan pelayanan yang negatif sehingga viral diberbagai sosial media.

Kedua, akuntabel. Pegawai yang bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Sosok yang melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. Seringkali iventaris kantor digunakan untung kepentingan pribadi, anak maupun anggota keluarga yang lain. Ketiga, kompeten. Menjadi pribadi yang terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Aktif meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan zaman yang senantiasa berubah. Mau membantu orang lain untuk belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Pegawai sebaiknya selalu mengupgrade diri dengan belajar mandiri atau mengikuti Pendidikan dan pelatihan yang efektif. Membantu teman sejawat yang mengalami kesulitan dalam menanggapi perubahan kebijakan. Misalnya belajar bersama membuat akun di MAGIS.

Ketiga, Harmonis. Mengedepankan sikap saling peduli dan menghargai perbedaan. Berkenan menghargai setiap orang tanpa membedakan latar belakang jabatan, silsilah keluarga maupun kekayaan. Gemar menolong orang lain dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Mencegah adanya lingkungan kerja yang toksik. Tempat kerja yang demikian menjadikan pegawai tidak nyaman dalam melaksanakan tugas. Pegawai sebaiknya menjadikan lingkungan kerja sebagai rumah kedua bagi kita. Sehingga nyaman dan tenang  dalam bekerja. Justru.

Keempat, loyal. Pegawai yang memiliki loyalitas tinggi senantiasa berdedikasi dan mengutamakan kepentingan instansi tempat ia bekerja. Senantiasa menjaga nama baik, dirinya dan instansinya. Menjaga rahasia jabatan. Menjaga mulut dan jari agar ketidak mengungkapkan rasa ketidaksukaan terhadap teman dan tempat kerjanya, di sosual media. Kelima, adaptif. Sikap adaptif ditunjukkan  dengan terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan. Dengan cara cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif. Kelima, kolaboratif. Berupaya membangun kerja sama yang sinergis.  Memiliki sikap yang sentiasa memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. Bersikap terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dan mampu menggerakkan pemanfaatan berbagai  sumberdaya untuk tujuan bersama.

Pentingnya melaksanakan  fikih kepegawaian diatas agar mampu menjadi pelayan public yang baik dan amanah. Mampu menjadi pelaksana kebijakan publik yang baik. Serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa.