Rabu, 20 November 2024

Mengukur Kadar Tawakal pada Allah

 



Sore tadi hujan deras diiringi petir yang menyambar keras. Membuat siapapun yang berada pada kondisi itu menggantang asap. Menengok ke belakang. Nyatanya perjalanan hidup itu penuh dengan riak. Tidak mulus, penuh dengan ujian hidup. Adakalanya merasa pada posisi sejajar dengan tanah, tiarap. Merasa sulit untuk berdiri dan menegakkan badan. Setiap langkah yang dipilih tak satupun yang benar. Selalu terkulai dan terkapar tak berdaya.

Pada posisi ini, ujian datang silih berganti. Pada posisi ini, kita dapat mengukur kadar tawakal pada Allah. Mampukah menerima ketentuan dari Allah? Takdir Allah. Manut, terhadap ketentuan-Nya. Berjuang keras untuk bangkit. Melaksanakan perintah-Nya. Sabar menghadapi semua rintangan dan tantangan yang telah digariskan oleh Allah. Sehingga terlihat, siapapun tidak mampu merobohkan kita. Padahal kita dalam posisi tidak baik-baik saja.

Pada tahapan selanjutnya kita menata hati untuk lapang, rileks, selalu tersenyum, sabar dan tawakal. Dengan menghadirkan Allah dalam setiap langkah kita, setiap hembusan napas. Dalam setiap langkah kita melangitkan doa-doa dan harapan agar tidak terperosok dalam fitnah dunia. Ujian yang datang pada kita bukan hanya karena kita mampu, kuat dan hebat. Namun untuk mengukur kadar tawakal kita pada Allah dengan menunjukkan seberapa kuat kita menundukkan kepala memohon ampunan, pertolongan agar ujian cepat berlalu.

Tantangan Pengawas Madrasah pada PKKM Tahun 2024

 



Ketika diberlakukan PKKM on line membawa perubahan signifikan bagi Kepala RA dan Pengawas bina. Tantangan terberat adalah memastikan kepala RA memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi secara efektif. Misalnya penguasaan teknologi seperti membuat folder di drive, membagikan link, melakukan scan berkas yang rapi dan mudah dibaca. Pengawas harus melakukan pendampingan sesuai dengan kondisi binaan yang memiliki perbedaan ketrampilan terkait teknologi informasi. Selain itu masih banyak yang belum memiliki jaringan internet, laptop kurang memadai, rusak ringan.

Pengawas madrasah harus menangani disparitas dan perbedaan ketrampilan dengan memberikan support dan dukungan. Dengan cara mendatangkan ahli di bidangnya yakni bapak Doktor Azis Luky Ahyar. Kepala RA dalam pertemuan tersebut diperkenankan untuk membawa operator. Setelah dua minggu perkembangannya cukup bagus. Para operator bekerja sama dengan kepala RA membuat folder di laptop masing-masing. Kemudian membuat folder di drive madrasah. Sebagian besar mampu menguploud file dari laptop ke drive sehingga bisa dilihat penilai karena mereka mampu menempelkan link pada spreadsheet. Namun ada pula yang belum memahami korelasi antara tugas utama, indikator kerja dan bukti fisik. Inilah tugas terberat pengawas madrasah.

Untuk menangani ini bisa dilakukan diskusi secara kelompok agar menemukan solusi. Terkait langkah mengunggah file, memahami bukti fisik sesuai harapan pengawas bina. Jika masih ada yang belum paham maka yang dilakukan adalah melakukan pendampingan secara pribadi. Tidak kenal lelah. Yang menguntungkan dari sistem PKKM ini adalah mengurangi dana karena paperless beralih ke dokumen digital. Sedikit demi sedikit dokumen terkait usaha pengembangan madrasah, tugas manajerial, kewirausahaan, dan supervisi guru telah dimiliki guru. Sehingga mulai persiapan menghadapi akreditasi sekolah.

Namun ada dampak pengiring jika dibiarkan semampunya, seadanya bukti fisik yang dimiliki tentunya nilainya murni di bawah standar. Apabila kita diskusikan makna yang tersirat dalam spreadsheet, kita kupas bukti fisik secara detail, didampingi secara serius. Mereka mendapat nilai yang layak. Sepadan dengan perjuangannya selama ini.

Menjalin Hubungan Harmonis Pengawas dengan Kepala RA

 



Penilaian Kinerja Kepala Madrasah sebagian telah dilakukan dengan baik, terutama jenjang Raudhatul Athfal (RA). PKKM tahunan untuk kecamatan Gandusari dan Kampak mengawali giat Penilaian Kinerja Kepala Madrasah. Setelah itu PKKM empat tahunan kecamatan Gandusari. Bergerak ke timur  PKKM tahunan kecamatan Pogalan dan Durenan, dilanjut 4 tahunan kecamatan Karangan, Suruh, Pule dan Tugu. Untuk besok PKKM tahunan di kecamatan Karangan dan PKKM 4 tahunan di kecamatan Durenan.

PKKM tahun 2024 dilakukan lebih teliti karena file yang disiapkan disimpan google drive milik madrasah dan di tempel pada spreadsheet yang telah dikirim oleh pengawas bina. Nilai riil sesuai dengan dokumen yang dimiliki madrasah, nilai lebih bervariasi. Karena kegiatan ini tergolong baru dan banyak kepala RA yang kurang menguasai teknologi informasi maka tugas pengawas bina memberi dukungan. Dukungan ini untuk membantu kepala RA yang kesulitan membuat folder pada drive madrasah, dan menempel link pada spreadsheet. Selain itu juga untuk menjalin hubungan yang harmonis antara pengawas dengan kepala RA. Pengawas bina akan mencermati  file dengan teliti. Melihat kesesuaian bukti fisik yang harus disiapkan dengan dokumen yang dimiliki madrasah.

Pada kondisi ini perlu dukungan yang diberikan pengawas madrasah dalam menciptakan budaya kerjasama dengan madrasah, budaya kerja sama kepala RA dengan guru-gurunya. Guru membatu menyiapkan data yang terkait dengan tugas sehari-hari di madrasah, misalnya: (1) perangkat pembelajaran, (2) buku kerja guru, (3) jurnal mengajar guru, (4) data siswa, (5) data buku pegangan siswa, (6) instrumen penilaian; (7) kisi-kisi soal; (8) kumpulan nakah soal; (9) analisis butir soal; (10) dokumen analisis hasil belajar siswa; (11) laporan hasil belajar siswa; (12) tindak lanjut hasil penilaian; (13) dokumen pelaksanaan PAS; dan (14) dokumen pelaksanaan PAT, dan lain-lain.

Pengawas madrasah memberi dukungan agar kepala madrasah tertib administrasi juga berupaya menjalin hubungan yang harmonis agar pimpinan madrasah dan warganya terus mengembangkan program pembelajaran yang berpusat pada siswa. Juga berkenan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan inklusif serta membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga madrasah dan pengelolaan program madrasah.



Selasa, 10 September 2024

Catatan September

 

Hari Senin tanggal 9 September 2024 menghadiri undangan pembukaan Workshop Tari Kreasi Duta Birama bagi guru RA yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PD-IGRA) Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini mendatangkan guru tari dari Sanggar Tari Bancar Mili Trenggalek, pimpinan Kakak Emy Nurlaily Nisa, S.Pd. Workshop tari tersebut diikuti oleh guru RA sekabupaten Trenggalek. Sejatinya workshop diselenggarakan dalam rangka Harlah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) ke-22 dan Hari Amal Bakti Kemenag ke-79. Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antar Pimpinan Cabang IGRA dan memperkuat loyalitas anggota terhadap Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA).


Setelah para guru mahir menari kreasi duta birama, Insya Allah akan diadakan: Pertama, Gebyar Senam Tari Kreasi Guru RA se Kabupaten Trenggalek. Dalam Gebyar ini setiap lembaga RA mengirimkan 1 guru dengan memakai kostum tari bebas. Kedua, Lomba Tari Kreasi, lomba ini merupakan tari hasil workshop yang yang diadakan pada tanggal 9 September 2024. Peserta dari lomba ini perwakilan dari Pimpinan Cabang IGRA yang terdiri dari 5 guru RA/BA/TA. Kriteria penilaiannya adalah wirogo, wiroso, wiromo, pola lantai, kostum dan properti.

Biasanya kami mendampingi acara workshop IGRA sampai selesai untuk memotivasi guru agar tampil dengan baik. Namun kami harus segera pamit untuk melakukan kegiatan Foccus Group Discussion yang akan dipimpin oleh ketua Pokjawas. FGD dilaksanakan di Kantor Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Trenggalek. Dengan tujuan dekat dengan lokasi kegiatan tadi dan ketua Pokjawasmad Trenggalek yang sekarang ini aktivis pramuka.  Kegiatan ini diadakan untuk membahas persiapan pendampingan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM). Untuk PKG rencananya akan dilaksanakan pada bulan September sedangkan PKKM akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2024.

Bukti Fisik yang perlu dipersiapkan dalam  PKG terkait dengan kompetensi guru yakni kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial dan professional. Untuk kompetensi paedagogik yang perlu disiapkan adalah dokumen modul ajar intra dan P5, kondisi kelas dan aransi, catatan refleksi pembelajaran, buku KKG, Kombel, foto kegiatan, Narsum di forum KKG, materi kegiatan KKG, ATP, jurnal PBM, hasil observasi pembelajaran, hasil observasi P5, dokumen IHT, catatan KKG. Selain itu juga pengalaman menjadi narsum,  buku asesmen formatif dan sumatif.

Sedangkan untuk menunjukkan kemampuan pada asesmen kepribadian maka bukti fisik yang perlu disiapkan adalah surat keputusan kepanitiaan kegiatan keagamaan, melakukan wawancara, observasi dan foto kegiatan keagamaan, buku asesmen formatif, sumatif  tertuang dalam modul ajar, catatan refleksi pembelajaran buku catatan KKG/IHT, SK Fasilitator P5.Untuk kompetensi sosial bukti fisik yang diperlukan buku notulen rapat dewan guru, buku tutor sebaya, narsum pada kegiatan KKG, buku kunjungan ke orang tua, buku tamu orang tua, sertifikat diklat, bimtek dan kegiatan PGRI. Keikutsertaan dalam WA group profesi, instagram, facebook. Sedangkan untuk kompetensi professional bukti yang perlu disiapkan adalah buku rancangan asesmen, buku refleksi pembelajaran, buku bimbingan konseling, pengamatan dalam penggunaan IT dalam pembelajaran, dokumen menjadi narasumber  atau berbagi praktik baik  dalam kelompok belajar, In House Training dan workshop terkait asesmen.


Minggu, 11 Agustus 2024

Kebaya Melambangkan Keanggunan Wanita Indonesia

 


Kemarin siang setelah menyaksikan lomba senam kreasi di depan kecamatan Gandusari segera meluncur ke Durenan. Giat Durenan mulai pukul 08.00 mengadakan lomba baris kreasi. Start dimulai dari balai desa Malasan dan finisnya dekat pasar kambing desa Durenan. Untuk memberi motivasi teman-teman Ikatan Guru Raudhatul Athfal kecamatan Durenan, maka asyik jika melihat kreasi mereka. Inginnya melihat distart, ternyata teman-teman IGRA sudah jalan. Akhirnya menunggu dekat rumah  Ibu Maslakah, beliau perawat yang biasanya membantu para pasien sakit gigi. Tempatnya agak teduh dan parkir luas. Bergabung dengan para Ibu sepuh melihat baris di tempat itu. Kelihatannya ibu-ibu pensiunan guru atau pegawai kantoran. Beliau membicarakan kebaya yang sering dipakai perempuan pada zamannya, pada acara hajatan maupun acara resmi. 

Merekapun mengomentari kebaya yang digunakan peserta baris yang baru saja lewat. Kebaya ketat dan jarik (kain panjang) belahan sangat tinggi. Beberapa pakai legging senada dengan warna kulit, banyak yang tidak pakai legging karena warna kulitnya sudah bagus. Para ibu membandingkan kebaya yang digunakan peserta baris dengan kebaya yang digunakan para gadis di zamannya. Seorang ibu memberikan pendapat jika belahan tinggi digunakan untuk mempermudah gerak karena sedang mengikuti lomba baris berbaris. Namun sebagian besar dari mereka, tetap bersikukuh dengan pendapatnya, model kebaya ibu muda sekarang tidak melambangkan keanggunan wanita Indonesia. Bagaimanakah model kebaya yang melambangkan keanggunan wanita Indonesia?

Seorang ibu memaparkan kebaya bisa pakai kutu baru atau biasa. Namun cukup untuk menutup pantat perempuan. Selendang senada dengan baju, ataupun sama dengan jarik. Lilitan stagen umumnya digunakan pada kebaya dengan model kutu baru. Jarik/kain panjang pada zaman dahulu, berupa lembaran yang di wiru atau dilipat-lipat kecil. Lipatan/wiru hendaknya ganjil, 3 sampai 11 lipatan. Semakin banyak lipatan semakin bagus, tentunya bagi perempuan langsing. Lebar wiru untuk perempuan 2 jari sedangkan bapak-bapak 3 jari. Misalkan ada jarik yang sudah dijahit tetap sopan karena timpahan kainnya cukup lebar sehingga paha tidak kelihatan. Lengkap sekali informasi dari ibu-ibu tersebut, senang mendengarnya. Sekarang ada jarik elastis, tinggal pakai,  all size dan mudah untuk digunakan untuk baris. Namun kurang mempesona bagi para ibu-ibu muda.

Pesan dari ibu-ibu tadi sangat mengagumkan tentang kebaya bagi kaum wanita Indonesia. Kebaya itu melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan dan keteguhan perempuan Indonesia. Kenapa kebaya biasanya dipakai dengan paduan jarik (kain panjang), melambangkan sifat dan tampilan perempuan yang lembut. Lilitan kain yang ketat membuat perempuan bergerak lembut dan penuh kehalusan. Perempuan sebaiknya lembut dalam bertutur kata dan halus dalam bertindak. Potongan kebaya dibuat mengikuti bentuk tubuh/melekat, melambangkan perempuan harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan dan mandiri. Lilitan stagen/ikat pinggang kebaya menyimbolkan usus yang panjang, dalam filosofi jawa, bermakna punya kesabaran yang tinggi. Inggih Ibu siap!

Dengan sopan saya pamit, salim kepada ibu-ibu tersebut. Karena teman-teman dari IGRA Durenan yang ikut baris sudah kelihatan. Mereka penuh semangat dengan menyanyikan lagu di sepanjang perjalanan menuju panggung penghormatan.

Rabu, 07 Agustus 2024

Cerita Mesra di Taman 360

 





Pada tanggal 6 sampai 7 Agustus 2024 diadakan Kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama dan Kemah Moderasi Beragama. Tema dari acara ini adalah ‘Moderasi Beragam, Bersatu dalam perbedaan dan Keragaman, Terwujudnya Harmoni dan Kerukunan’. Kegiatan ini berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 604 Tahun 2024 Tentang Pedoman Pengembangan Kampung Moderasi Beragama.Ternyata tujuan dari Kemah Moderasi Beragama (KMB) ini adalah meningkatkan kerukunan antar dan inter umat Bergama, mengimplementasikan nilai moderasi beragama sehingga mampu mengokohkan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kampung Moderasi dilaksanakan di pinggir Pantai Prigi, tepatnya di Taman 360 kecamatan Watulimo. Di kampung ini didirikan berpuluh-puluh tenda kecil, yang dihuni oleh beberapa Rukun Tetangga (RT). Pengelompokan dengan sebutan Rukun Tetangga (RT) berdasarkan tugas dan fungsi kedinasan/agama. Sehingga muncullah nama-nama Rukun Tetangga (RT) di kampung moderasi seperti: RT Pejabat Kemenag dan FKUB/Forum Kerukunan Umat Beragama (10 orang), RT Pengawas Madrasah (22 orang), RT KKM MI (120 orang), RT KKM MTs (28 orang), RT KKM MA (22 orang), RT IGRA (20 orang), RT Penyuluh (108 orang), RT Penghulu (25 orang), RT PNS dan PPPK lingkup Kankemenag (55 orang), RT Kristen (10 orang), RT Katolik (10 orang), RT Hindu(10 orang)  dan RT Budha (10 orang). Jadi jumlah penghuni kampung moderasi kurang lebih 450 orang.

Peserta kemah kampung moderasi mulai chek in pukul 09.00 WIB untuk melakukan pendirian tenda. Pukul 13.00 masuk kegiatan pra acara berupa pementasan senam moderasi dari siswa MtsN 4 Watulimo, tampilan dari warga lintas agama dan paduan suara agen moderasi kementerian agama kabupaten Trenggalek. Upacara menggunakan pakaian adat dari beberapa provinsi di Indonesia, mayoritas peserta KMB menggunakan baju adat jawa. Acara dilanjutkan dengan upacara pembukaan. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ketua panitia Bapak Syafa’ Antoni memaparkan terkait tujuan dan jumlah peserta kemah moderasi.

Kepala Kantor Kementerian Agama Bapak Dr. Drs. Muhammaad Nur Ibadi, S.E, M.M memberikan sambutan dilanjutkan dengan materi dari Direktur Penerangan Agama Islam, Bapak Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd sekaligus membuka acara. Setelah dibuka seluruh peserta melakukan flashmob merah putih diiringi lagu Perdamaian dan Berkibarlah Benderaku. Pada acara pembukaan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh para pemuka agama. Para tokoh yang membacakan doa antara lain: Agama Islam dipimpin Bapak H. Rohmat, M.M, Kisten Protestan oleh Pendeta Kukuh Supitono, Agama Katolik oleh bapak Agus Ngadi, dan Agama Hindu oleh Bapak I Gusti Bagus Sukertia.

Kegiatan lain yang menarik adalah lokakarya moderasi beragama kegiatan tersebut dipimpin oleh FKUB/Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Trenggalek. Ada juga Cerita Mesra (Cerita Moderasi Beragama), kegiatan ini merupakan kegiatan diskusi kerukunan dan kemesraan yang tujuannya mengungkapkan uneg-uneg dengan penuh kejujuran. Acara ini sebagai wadah sharing antar umat beragama yakni Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Saat kegiatan dilaksanakan peserta bebas mengungkapkan keinginan, harapan dan segala sesuatu yang terkait dengan moderasi beragama dan kerukunan antar umat beragama di Trenggalek yang akan dibahas dan dijawab oleh para pakar.

Acara selanjutnya adalah opera moderasi beragama dan penampilan lomba cipta karya. Opera ini dilakukan pada malam hari dan dilanjutkan pada siang hari. Kegiatan ini bisa berupa tarian, puisi, gerak lagu, standup komedi maupun drama. Ikatan Guru Raudhatul Athfal kabupaten Trenggalek menyajikan tarian yang bertema moderasi. Penyuluh menampilkan standup comedi yang lucu dan menarik. Lintas agama menyajikan drama bertema kerja sama dan persatuan. Kegiatan lain yang tak kalah menarik adalah Ngopi Mesra (Ngobrol Pintar Moderasi Beragama), kegiatan ini dilaksanakan di taman 360 yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang moderasi beragama yang dipaparkan oleh narasumber professional. Para pakar tersebut antara lain: direktur penerangan agama islam, Kasubdit Penyuluh agama Islam, Kabid Pendidikan Madrasah.

Sabtu, 27 Juli 2024

Catatan kecil: Regulasi Baru dalam Mendampingi Binaan

 

Kemarin mendengarkan diskusi yang cukup menegangkan (heboh) tentang makna yang tersirat dalam dalam Peraturan Direktorat Jederal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor  4831 tahun 2023 dan Permendikbudristek Nomor 25 tahun 2024. Diskusi berlanjut dibeberapa WA Group, di mana pengawas berupaya menerapkan Perdirjen ini dalam mendampingi madrasah menerapkan kurikulum merdeka. Namun muncul regulasi baru berupa Permendikbudristek yang menyiratkan tugas pengawas seperti tahun sebelumnya.

Peraturan Direktorat Jederal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor  4831 tahun 2023 membahas peran pengawas madrasah dalam implementasi kebijakan merdeka belajar pada satuan pendidikan. Yang memiliki siklus: 1) merencanakan pendampingan, 2) pendampingan terhadap perencanaan program satuan pendidikan, 3) pendampingan terhadap pelaksanaan program madrasah, 4) pelaporan pendampingan. Dalam Perdirjen pengawas diberi tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pendampingan. Jadi sebenarnya aturan ini untuk menguatkan peran pengawas dalam kurikulum merdeka yaitu sebagai pendamping.

Peran utama pengawas mendampingi kepala madrasah dalam menyusun rencana program kerja dan anggaran satuan pendidikan berdasarkan kebijakan perencanaan berbasis data pada rapor pendidikan. Inipun belum maksimal dilakukan oleh beberapa pengawas madrasah. Selain itu juga mendampingi kepala madrasah dalam melaksanakan program satuan pendidikan dengan menggunakan strategi, metode, dan umpan balik sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Pengawas juga membersamai kepala madrasah dalam mengembangkan kurikulum operasional satuan pendidikan dan perencanaan pembelajaran sesuai profil satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.

Setelah itu pengawas memberikan umpan balik secara berkala kepada kepala madrasah berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan program satuan pendidikan untuk memastikan peningkatan kualitas pembelajaran. Pun mendorong melakukan evaluasi implementasi pembelajaran guru dan kepala madrasah melalui proses refleksi atas ketercapaian kompetensi literasi dan numerasi serta profil pelajar pancasila sesuai standar kompetensi lulusan. Kepala madrasah juga dimotivasi untuk memberdayakan komunitas belajar pada satuan pendidikan. Pengawas memfasilitasi kepala madrasah dalam mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka dalam rangka transformasi pembelajaran pada satuan pendidikan.

Sedangkan Permendikbudristek no 25 tahun 2024 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 Tentang pemenuhan Beban kerja Guru, Kepala Madrasah, dan Pengawas Madrasah. Pengawas merupakan Guru Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan. Melakukan tugas berupa supervisi, pembinaan, pemantauan, dan penilaian. Mengawasi pelaksanaan kurikulum dan administrasi madrasah. Membimbing dan mengevaluasi kinerja kepala madrasah dan guru. Menyusun laporan pengawasan dan memberikan rekomendasi. Pengawas selanjutnya memiliki beban kerja untuk melakukan kunjungan ke madrasah-madrasah, mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi, menyusun dan menyampaikan laporan pengawasan secara periodik.

Menurut saya tugas pengawas mengawasi pelaksanaan kurikulum untuk memastikan bahwa kurikulum dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Melaksanakan pembinaan terhadap guru-guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengevaluasi kinerja kepala madrasah dan guru. Membantu dalam pengembangan program-program madrasah. Menyusun laporan pengawasan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Sedangkan kepala madrasah memiliki tugas mulia berupa: 1) melakukan pengelolaan Madrasah, mengelola seluruh kegiatan administrasi dan operasional madrasah, 2) mengembangkan kurikulum: mengembangkan dan menyesuaikan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan siswa. 3) memantau dan membimbing Guru: mengawasi kinerja guru dan memberikan bimbingan, 4)mengelola fasilitas dan sumber daya madrasah agar dapat digunakan secara optimal, 5)Menyusun laporan kegiatan madrasah.

Sedangkan tugas guru antara lain: 1)melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum, menyusun perencanaan pembelajaran (modul ajar), 2)melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran siswa, 3) mengikuti pelatihan dan kegiatan pengembangan professional, 4)membimbing dan memberikan konseling kepada siswa.